Malam nya kota Seoul memang tidak di ragukan lagi keindahan nya. Suasana tenang dan suara kendaraan yang lalu lalang karena banyaknya para pekerja yang baru saja pulang dari tempat kerja mereka.
Delvan dengan santai melewati jalan yang ramai akan kendaraan, bibirnya bergerak membentuk huruf 'O' dan bersiul menikmati perjalanannya menuju perpustakaan kota.
Memang rumahnya dekat dengan bukit tapi setidaknya tidak terlalu jauh dari kota dan juga sekolahnya.
"Untung saja hari ini tutup sedikit malam, bisa gila aku jika tidak bisa meminjam buku." Ungkap Delvan sedikit tenang.
Perpustakaan besar yang ada di depannya pun kini ia masuki. Berjalan menuju rak yang berisi buku ilmu pengetahuan, mengambil buku yang sekiranya penting untuk tugas sekolah nya.
Sekiranya sudah mendapatkan buku nya. Delvan pun berjalan ke tempat penjaga perpustakaan, ia menyerahkan tumpukan buku itu untuk di beri batas pinjam.
"Sudah lama dirimu tidak datang ke perpustakaan, Delvan."
Mendengar ucapan dari penjaga perpustakaan, Delvan pun tersenyum dan membalasnya,
"Banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan dulu Pak Andra. Untung bapak belum menutup perpustakaan.""Haha, hari ini banyak orang yang menuntut saya untuk lebih sedikit lama menutup perpustakaan, ternyata banyak mahasiswa yang di sini masih mengerjakan tugas. Mungkin saja larut malam baru di tutup perpustakaan nya."
"Memang banyak tugas menumpuk Pak, mungkin saja yang sekarang mendapat jadwal bimbingan pasti sangat sibuk terlebih lagi banyak ujian harian di sekolah."
"Memang pada dasarnya kamu anak sekolah, nikmati saja dan nikmati hasil akhirnya nanti." Ucap Pak Andra yang membuat Delvan terkekeh pelan.
"Ya sudah pak, saya permisi dulu. Ini sudah malam, Bapak juga jangan lupa istirahat ya pak."
Delvan pun pulang ke rumahnya, kembali melewati jalanan yang kini mulai sepi di kota Seoul.
Suara senandung kecil yang merdu, hembusan angin yang menerpa wajah tampan Delvan. Suasana yang menenangkan.
Saat melewati belokan. Delvan tak sengaja melihat Cakra yang tengah makan di depan toko serba ada tapi ada seorang laki-laki di sana yang menemani Cakra.
Laki-laki itu nampak senang dengan Cakra, tidak pernah luntur senyum itu. Delvan penasaran dengan orang yang bersama Cakra. Apakah itu kekasih Cakra? Tapi kalau kekasih nya, kenapa sedikit berumur?
Cakra suka om om?
Entahlah.Delvan pun memberhentikan motornya dan ia berjalan ke tempat Cakra.
"Hai Cakra." Sapa Delvan.
"Oh, eh, loh Delvan. Kau di sini? Dengan siapa? Ayo duduk dulu."
Cakra nampak terkejut dengan kedatangan Delvan yang tiba-tiba, ia langsung merapikan diri nya dan tersenyum kepada Delvan yang sudah duduk di depannya.
"Jadi kamu sudah punya teman. Baguslah, jangan pernah sendiri terus." Ucap lelaki di samping Cakra.
"Bapak saja yang tidak tau bahwa saya punya teman." Balas Cakra.
Jujur saja, Delvan heran dengan percakapan dua orang di hadapannya. Bukankah terlalu formal jika mereka seorang lelaki dan apa kata Cakra tadi 'bapak' ?
Lelaki di samping Cakra ini ayah Cakra?
"Perkenalkan, saya Andra, guru pembimbing Cakra. Karena ini masih jam istirahat, jadi saya mengajaknya makan malam di sini. Anak ini tidak pernah makan di depan toko seperti ini, jadi saya mengajaknya." Ujar Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Game Over | TaeGyu
Teen Fiction[𝐂 𝐎 𝐌 𝐏 𝐋 𝐄 𝐓 𝐄 𝐃] "Aku kalah denganmu" "Terimakasih sayang, aku akan terus mengingatmu." ° Taehyun Dom ! ° Beomgyu Sub ! ° Boys love ! TaeGyu ! ° Harsh Word, Male pregnant, broken home, angst, mature 18+ Start: 290922 ©® xavinhgy