GO - Bab 9

294 29 2
                                    

Warn 18+
Mature


Jika boleh berkata sejujur-jujurnya, saat ini Cakra sangat malu menjadi tontonan orang di sekolah nya.

Ia menyesal menginginkan hal yang seharusnya tidak ia ucapkan, pikirnya tadi tidak mungkin akan di kabulkan tetapi hal itu di luar dugaan nya, ternyata Delvan menyanggupi nya. Terlebih lagi Delvan menggendongnya seperti bayi koala.

Dan seperti sekarang. Cakra memeluk erat leher Delvan dan menyembunyikan wajahnya di leher dalam Delvan. Rasa malu nya menjalar begitu saja di wajahnya.

"Jangan gerak terus Cakra, kau bisa membuatku terbangun nanti."

"Malu." Ungkap Cakra malu-malu.

"Iya tapi diam dulu."

Entah Cakra di bawa ke mana sekarang ia tidak peduli. Masalahnya ia tidak hanya sendirian sekarang.

Ada teman teman Delvan di belakang yang membantu membawakan tas berisi kotak bekel dan juga botol minumnya. Tapi yang di bawa Delvan sekumpulan teman-teman nya yang banyaknya lebih dari 8 anak.

Sungguh di buat malu Cakra sekarang.

"Selamat menikmati jam pacaran nya, jangan lupa traktirannya."

Saat tiba di tempat, Cakra mendongak kan kepalanya.

Gelap. Kenapa ke ruangan gelap?
Sedikit membuatnya ambigu.

"Ini markas anak basket, sebentar di nyalakan dulu."

Apa kalian pikir Cakra sudah turun dari gendongan Delvan? Tentu saja, tidak. Cakra semakin mengeratkan pelukannya dan bersembunyi di ceruk leher Delvan.

Ketika lampu mulai menyala, Delvan berjalan ke arah sofa dan duduk di sana.

"Mau begini apa mau bagaimana?"

"Begini dulu, perlakuan aku seperti bayi."

"Kau punya kepribadian ganda ya? Aneh sekali tingkahmu hari ini?"

Sebenarnya Delvan senang-senang saja jika Cakra menginginkan dirinya sebagai orang yang di pilihnya untuk berdua saja, namun ia masih bingung dengan perubahan sikap Cakra ini.

"Lakukan saja! Jangan membuat ku marah!"

Eh? Cakra bisa marah?
Bukankah ini hebat?
Selama ini Cakra tidak pernah menuangkan bentuk emosinya selain dengan menangis. Bukankah ini benar-benar hebat?

Delvan sedikit menarik Cakra agar semakin mendekat dan menepuk pelan pantat Cakra seraya menyanyikan lagu lagu anak kecil yang membuat Cakra menyamankan posisi nya.

"Tidak ingin makan dulu? Bekel dari Mama mu nanti tidak enak jika di biarkan lama."

"Ambilkan." Bisik Cakra seperti anak kecil.

Menggemaskan.

Apakah ini Cakra yang di kenalnya?
Pertama kali ia bertemu tidak seperti ini.

Setahunya, Cakra itu sedikit menyebalkan dan dingin waktu itu. Lalu sekarang ini apa?! Cakra sangat manja kepadanya dan sangat-sangat bertolak belakang dengan Cakra yang ia kenal.

"Ini, ayo kau makan dulu."

Cakra sedikit mundur dan mengambil kotak bekel berada di tangannya.

"Aku tidak mungkin menghabiskan ini sendirian. Ayo bantu aku menghabiskan ini." Di balas anggukan dari Delvan.

Selesai makan siang, Cakra masih diam di tempatnya.

Ia masih duduk di pangkuan Delvan dan menatap Delvan dengan pandangan yang susah di artikan.

[✓] Game Over | TaeGyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang