Keadaan darurat.
Baru saja sampai di depan rumah sakit tetapi keadaan Cakra yang ternyata memburuk setelah terkena angin luar membuat pernafasan Cakra sedikit bermasalah.
Wajah pucat pasi yang hampir seperti mayat membuat keluarga Delvan semakin takut.
Cakra terus memegangi perutnya karena kontraksi yang di alaminya. Delvan memegang kuat tangan kiri Cakra yang meremat pergelangan tangannya sebagai pelampiasan rasa sakitnya.
"Pasien harus segera melakukan persalinan karena keadaan yang tidak memungkinkan. Saya mohon segera urus administrasi nya dan kami akan segera melakukan operasi persalinan pasien."
Tanpa berpikir panjang, Ayah Delvan berlari ke tempat resepsionis untuk segera mengurus administrasi untuk Cakra.
Sedangkan Ibu menghentikan Delvan yang ingin memaksa ikut membantu Cakra dalam proses persalinan. Tetapi karena keadaan Cakra seperti sekarang membuat domter melarang keras untuk tidak ada orang lain selain dokter yang masuk ke ruang persalinan.
Ruangan operasi itu menjadi sangat tegang ketika Cakra mengalami pendarahan pada bagian anusnya.
"Lakukan pembedahan sekarang, dokter Rian tolong bantu untuk menghentikan pendarahan."
Ruang berwarna hijau itu kini sedikit kacau karena pendarahan hebat yang di alami Cakra. Pembedahan yang di lakukan membuat mereka begitu berhati-hati untuk menyelamatkan dua orang di ruangan ini.
"Tambah obat biusnya, pasien mengalami kesadaran."
Melihat Cakra yang menggerakkan bola matanya meski tengah tertutup membuat sang dokter harus kembali menyuntikkan obat bius.
"Sedikit lagi! Tolong bertahan Cakra!" Guman dokter Zein selaku dokter yang menangani Cakra selama ini.
Helaan nafas lega kini suara tangis bayi mulai terdengar, keadaan tegang kini menjadi tenang ketika suara bayi menangis kuat di ruangan itu terlihat sehat walaupun harus terlahir terlalu cepat.
"Tolong bersihkan bayi nya, setelah itu tolong masukkan ke inkubator karena bayi terlahir prematur."
Perawat perempuan yang berada di sana pun mengangguk dan membawa bayi merah itu untuk di bersihkan dan di taruh ke ruang NICU dan masuk ke dalam tabung inkubator.
"DOKTER! DENYUT NADI PASIEN MELEMAH!" Sentak perawat yang baru saja menjahit perut Cakra.
"Oh Tuhan!"
Code blue
Code blue
Keadaan kembali menegang. Semua dokter yang berada di ruangan itu berusaha untuk membuat Cakra untuk kembali normal.
"100 joule"
Perawat yang mengerti langsung mengatur tegangan alat yang berada di samping nya.
Tubuh Cakra sedikit tersentak karena tegangan yang mengenai dada nya, namun denyutnya masih sama.
"150 joule"
"Baik"
Lagi, tegangan itu menghantam untuk mengembalikan denyut normal jantung Cakra.
"Tambah 200 joule"
Gesekan itu sama sekali tidak membuahkan hasil. Lagi dokter berusaha untuk melakukannya lagi. Sekali lagi untuk menetralkan jantung Cakra.
TIIIIIIITTTTTTTT.......
Dokter Zein yang berada di sana tersenyum kecut ketika dirinya tidak bisa menyembuhkan Cakra sesuai janjinya. Setetes airnya menetes paksa keluar dari tempat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Game Over | TaeGyu
Teen Fiction[𝐂 𝐎 𝐌 𝐏 𝐋 𝐄 𝐓 𝐄 𝐃] "Aku kalah denganmu" "Terimakasih sayang, aku akan terus mengingatmu." ° Taehyun Dom ! ° Beomgyu Sub ! ° Boys love ! TaeGyu ! ° Harsh Word, Male pregnant, broken home, angst, mature 18+ Start: 290922 ©® xavinhgy