Pertemuan yang sudah di janjikan Cakra kini berada di perpustakaan kota bersama Delvan yang duduk di sampingnya.
Mereka duduk di teras perpustakaan seraya melihat langit kota Seoul yang nampak cerah dan indah malam ini.
"Cakra." Panggil Delvan setelah berdiam lama di depan perpustakaan.
Cakra menatap Delvan dengan pandangan bertanya. Ia merasa bahwa Delvan nampak khawatir terhadap nya.
Apakah Delvan begitu mengkhawatirkan nya sampai ia memandang mata yang dulunya sangat menyiratkan cahaya bahagia kini nampak mulai redup.
"Cakra?"
"Eh iya? Ada apa?"
"Kamu kenapa? Aku panggil kamu sejak tadi, kenapa melamun? Hm"
Cakra memandang Delvan dengan teliti, pandangan nya kabur. Ia berusaha memfokuskan pandangannya untuk menatap Delvan namun sepertinya kini sakit yang di deritanya mulai semakin parah.
"Delvan hehe, mau main?" Ajak Cakra ragu walaupun ia awalnya terkekeh kecil.
"Iya, mau main apa?"
"Dare. Aku ingin memainkannya untuk sekarang."
Mendengar nya, Delvan tersenyum tipis. Mengelus rambut Cakra yang entah mengapa ia merasa bahwa rambut Cakra mulai menipis. Apakah itu hanya perasaan nya.
"Iya, aku yang mulai ya. Dare, Kamu harus menciumku."
Cakra membola kesal.
"Yaakk, modus sekali Tuan Delvan ini."Yang hanya di balas kekehan geli dari Delvan. Mereka berdua hanya saling tertawa.
"Lihatlah, ramai orang seperti ini, nanti saja aku akan memberikanmu, janji."
Delvan mengedarkan pandangannya ke sekitar. Memang benar, di sekitar perpustakaan memang sedang ramai karena terdapat bazar makanan.
"Aku mulai. Dare, buat perutku terisi penuh."
"Sex?"
Satu geplakan tangan dari Cakra membuat Delvan tertawa jenaka, padahal tidak ada yang lucu dalam pembicaraan mereka.
"Aku lapar, Carikan makanan kesukaan ku."
"Baiklah, tunggu 5 menit saja."
Cakra mengangguk dan membiarkan Delvan pergi mencarikan makanan untuknya.
Tangannya bergerak mengusap rambutnya yang ternyata kini beberapa helai tersangkut di sela jarinya. Fokusnya juga mulai sedikit terganggu, kepalanya sering terasa berdenyut sakit.
Segera Cakra menggumpal kan rambutnya yang rontok dan mengantonginya, melihat Delvan yang sudah kembali dengan tangan membawa sekantung keresek makanan.
"Ini, makan yang banyak."
Memberikan makanan itu kepada Cakra, Delvan duduk di samping Cakra dan melihat betapa lahapnya Cakra makan.
"Dare. Terus bersamaku, cepatlah sembuh dan jangan meninggalkan aku."
Cakra langsung menoleh, ia mengabaikan rasa pusing yang menyerangnya. Ia sedikit tertegun dengan kalimat dare yang di ucapkan Delvan.
"Aku akan menjalani nya, kita lihat saja nanti." Ucap Cakra.
Delvan mengangguk. Menyuruh kembali Cakra untuk melanjutkan makannya yang tertunda.
"Kamu makan ini, jangan lihat aku saja. Ayo segera habiskan, nanti aku pulang di jemput Mama."
"Tidak denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Game Over | TaeGyu
Teen Fiction[𝐂 𝐎 𝐌 𝐏 𝐋 𝐄 𝐓 𝐄 𝐃] "Aku kalah denganmu" "Terimakasih sayang, aku akan terus mengingatmu." ° Taehyun Dom ! ° Beomgyu Sub ! ° Boys love ! TaeGyu ! ° Harsh Word, Male pregnant, broken home, angst, mature 18+ Start: 290922 ©® xavinhgy