Berbagai kertas dan soal soal yang tertulis dengan tinta hitam kini sudah selesai dengan coretan tinta hitam dan biru.
Banyaknya tulisan yang sudah di kerjakan membuat seorang Cakra tersenyum senang dan menghembuskan nafasnya dengan lega. Begitupun dengan Andra yang ikut tersenyum senang melihat Cakra dengan bangganya memamerkan deretan jawaban soal dengan benar di hadapannya.
Kerja keras Cakra memang harus di acungi jempol. Ini sudah termasuk anak yang paling pandai.
"Ini sudah jam 2 lewat 15 menit, saya pulang dulu Pak. Terimakasih untuk soal dan juga fasilitas yang sangat lengkap ini." Cakra menampilkan senyuman terbaiknya untuk Andra.
Dan di balas senyuman tulus dari Andra,
"Hati-hati di jalan Cakra, saya akan mengatur jadwal kamu untuk besok jadi jangan terlambat. Jika tidak kuat dengan daya tahan tubuh kamu, jangan di paksakan, istirahat saja.""Eehhh tidak bisa Pak. Saya harus tetap belajar agar nilai saya semakin sempurna." Sahut Cakra tidak terima namun masih dengan nada yang sopan.
"Maaf pak, ini sudah sangat larut. Saya permisi pulang dan terimakasih."
Cakra pun berjalan keluar dari kelasnya. Sesampainya di depan tempat bimbingan, Papa nya sudah menunggu di samping mobil dengan ekspresi seperti biasanya, datar dan dingin.
Tidak apa. Cakra sudah senang ketika Papa nya sudah meluangkan waktu di malam hari untuk menjemputnya, setidaknya dirinya tidak harus berjalan kaki untuk pulang ke rumahnya.
"Papa menunggu lama? Maaf Pa, tadi Cakra mengerjakan soal Matema-
"Masuk!"
Satu kata dan perintah itu membuat Cakra terdiam seribu bahasa, ia langsung berjalan masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tenang.
"Apa Cakra punya salah?" Guman Cakra penuh tanda tanya.
Tak perlu waktu lama, karena jam 2 malam seperti ini masih lumayan sepi, mobil yang mereka tumpangi tidak sampai 15 menit sampai di rumah.
Cakra di suruh turun dan masuk ke kamar setelah membersihkan diri.
Tidak ada kata "selamat malam", "sudah makan malam?" Atau juga yang paling ingin Cakra dengar "Mimpi yang indah jagoan Papa."
Kalau boleh jujur, Cakra ingin kata seperti itu keluar dari mulut Papa nya. Pahlawan yang selama ini ia banggakan, ia ingin kata sederhana itu terdengar di telinganya.
Dengan segera Cakra mulai membersihkan diri dan langsung bergabung dengan ranjang dinginnya karena sedikit lama tidak ia temui sejak pagi tadi, eh, sejak kemarin pagi.
"Selamat malam, bonekaku." Ucap Cakra pada dua boneka beruangnya yang berada di sampingnya.
Ia pun mulai memeluk salah satu bonekanya dan mulai masuk ke dalam dunia mimpinya.
★★★★
"Aarrrgghhh sakit sekali kepala ku!!"
Tangannya meraih berusaha membuka kenop meja laci di samping ranjangnya. Bersusah payah untuk mengambil sebuah obat penenang untuk dirinya.
"Kenapa terus berdenyut!! Ini sangat sakit hiks hiks!!"
"Mama hiks sakit Mama hiks hiks"
Kepala yang terus di pegang kuat itu seakan bisa pecah kapan saja jika ia lepas begitu saja. Air bening yang keluar dari sudut matanya membuatnya semakin berantakan.
Ketika efek obat yang sudah ia minum mulai bekerja, tubuhnya pun mulai ia kontrol untuk lebih tenang, tak lupa juga nafasnya yang terus memburu kini mulai tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Game Over | TaeGyu
Teen Fiction[𝐂 𝐎 𝐌 𝐏 𝐋 𝐄 𝐓 𝐄 𝐃] "Aku kalah denganmu" "Terimakasih sayang, aku akan terus mengingatmu." ° Taehyun Dom ! ° Beomgyu Sub ! ° Boys love ! TaeGyu ! ° Harsh Word, Male pregnant, broken home, angst, mature 18+ Start: 290922 ©® xavinhgy