GO - Bab 14

211 20 2
                                    

"APA YANG KAMU LAKUKAN PADA CAKRA, PA?!"

Bentakan itu lolos begitu saja setelah mendapat kabar bahwa Cakra kembali masuk rumah sakit, namun yang membuatnya marah adalah yang membuat Cakra masuk rumah sakit itu suaminya sendiri.

Sungguh ia tak menyangka jika suaminya akan setega itu melakukan kekerasan pada anaknya. Ia kira suaminya hanya sekedar membentak dan mendisiplinkan Cakra.

Namun setelah melihat ini, ia ingin sekali memutuskan untuk membawa Cakra pergi menjauh dari suami biadab nya ini.

"Aku tidak melakukan apa-apa, tiba-tiba saja dia jatuh pingsan."

Elakan yang bagus namun tidak mempan untuk sang istri yang kini sudah menahan emosinya di ubun-ubun nya.

"LANTAS LEBAM APA YANG BERADA DI TUBUH CAKRA?!! MAMA BUKAN ORANG BODOH TIDAK MENGETAHUI BAGAIMANA PERGAULAN CAKRA, PAPA!!"

"Kau yang membuatnya seperti itu! Aku sama sekali tidak pernah mengajarnya berteman dengan siapapun!"

Sungguh, sebisa mungkin ia harus menyelesaikan hal ini dengan kepala dingin. Sebagai wanita yang tidak ingin membuat anaknya menjadi sedih, ia harus sedikit mengalah.

"Mama bertanya dengan baik, Papa. Jawab sejujurnya, luka lebam itu dari Papa kan?"

"Kenapa memaksa?! Aku tidak tau dari mana luka itu!"

Mama Cakra menghela nafasnya. Ia tidak bisa terus menghadapi suaminya yang semakin egois ini.

"Jangan menyesal jika sesuatu terjadi pada Cakra, Papa."

"Tidak akan pernah. Anak sialan itu memang pantas mendapatkan nya!"









★★★★











Mendengar Cakra yang kembali masuk ke rumah sakit membuat Delvan terpaksa membolos hanya untuk melihat keadaan Cakra. Ia khawatir tentunya dengan kekasih manisnya itu.

Ia mendapat informasi dari salah satu teman sekelas Cakra yang mengatakan bahwa Cakra masuk rumah sakit karena suatu kejadian.

Yang membuat nya sedikit takut adalah Cakra masuk rumah sakit karena suatu kejadian itu lah. Ia takut jika kejadian itu membuat Cakra terluka parah, itu tidak boleh terjadi.

Melewati berbagai jalan macet, orang di lorong rumah sakit yang sedikit ramai karena jam besuk. Siang terik yang cukup menyiksanya saat di jalan.

"Dimana ruangan Cakra Arziki Putra?" Tanya Delvan pada resepsionis.

"Sebentar, saya check dulu."

"Tolong cepat."

Sang resepsionis mengetik dengan cepat dan mencari data tentang Cakra serta nomor kamarnya.

"Ruangan TBT no 2 atas nama Cakra Arziki Putra."

"Baiklah, terimakasih."

Tanpa menunggu lagi, Delvan segera berlari menuju kamar Cakra.

Ia melewati koridor yang masih ramai. Memang menyebalkan datang di siang seperti ini tapi demi Cakra apapun akan ia lakukan.

Sesampainya di ruangan Cakra. Ia langsung mendekati Cakra yang tengah duduk membaca buku.

Luka lebam dan juga luka sudut bibir yang baru saja mengering. Ia tak menyangka jika Cakra mendapatkan kejadian seperti ini.

"Sayang." Panggil Delvan.

"Eung"

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa mendapatkan luka ini?"

Cakra membalas nya dengan senyuman, ia memeluk Delvan yang nampak mau menangis.

[✓] Game Over | TaeGyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang