By the way, ini cerita genderbend.
Fem. Shoyo
***
Gadis bersurai orange panjang sepunggung itu sedang menahan rasa sakit di punggungnya. Bajunya telah ia lepas dan hanya menyisakan pakaian dalam dan rok sekolah juga kaos kaki yang ia pakai.Rambutnya menjuntai menutupi wajah dan menyisakan beberapa helai dipunggung putihnya. Namun, tak hanya itu, corak bunga higanbana merah tergambar dipunggungnya.
Tak hanya satu, belasan malah. Hampir menutupi seluruh punggungnya. Dari pinggang, punggung, bahu dan hampir menyentuh leher.
Dan setiap bunga itu muncul, rasa sakitnya bukan main. Kulitmu terasa dibakar kemudian disiram air perasan jeruk dan garam. Perih.
Waktu kemunculan corak bunga higanbana di badannya adalah satu bulan sekali. Dan itu akan terjadi seharian.
Mengapa ia bisa mendapatkan corak ini? Well sebenarnya jika dalam dunia Omegaverse, hal ini dinamakan heat. Sedikit mirip tapi keinginan untuk melakukan hal yang 'iya-iya' tidak terjadi. Hanya kesakitan yang dirasa.
Dan cara menyembuhkannya adalah bersentuhan dengan Mate. Satu sentuhan di tangan sudah cukup meredakan rasa sakitnya. Dan jika ingin corak bunganya hilang, yang harus dilakukan adalah mengikat tali pernikahan dengan Mate.
Sebenarnya hanya ada 0,1% kemungkinan dari seluruh perempuan didunia yang mendapatkan kejadian yang sama dengan si surai orange ini.
0,1% itu adalah mereka yang dipilih sang Dewi untuk melahirkan keturunan seorang kaisar di jaman dahulu. Jika zaman sekarang karna sudah jarang kerena pemerintahan sekarang sudah berubah. Bukan lagi dengan kekaisaran tetapi diganti dengan perdana mentri.
Hinata Shoyo adalah bagian dari 0,1% orang yang terpilih. Bukan tanpa alasan ia mendapatkannya.
Diusia tiga belas lalu, ia pernah bermimpi bertemu dengan seorang wanita cantik dan anak laki-laki yang berusia kisaran lima tahun.
Si anak kecil menunjuk Hinata lalu entah mengucapkan apa pada si wanita cantik itu. Wanita itu tersenyum dan mengangguk. Masih bingung dengan apa yang terjadi wanita cantik itu membelai pipinya kemudian mencium keningnya.
Dan ketika Hinata terbangun ia mendapatkan corak bunga pertama di pinggangnya. Corak pertama, tanpa rasa sakit apapun muncul tiba-tiba. Tetapi saat yang kedua akan muncul, rasa sakit itu tiba-tiba hadir. Dan ia berfikir bahwa bunga seterusnya akan terasa sakit bila muncul kembali.
Kini, Hinata Shoyo berusia delapan belas. Sedang menahan sakit akibat dari munculnya bunga tersebut. Rasa sakit itu ada di perpotongan leher sebelah kanannya. Teramat sakit sampai mau meninggal.
Orang tua dan adiknya sedang tak ada dirumah, orang tuanya sedang ke Osaka untuk perjalanan bisnis. Dan adiknya sedang ke kyoto untuk studi tour.
Tinggal Hinata sendiri melawan rasa sakit.
***
Esoknya Hinata sudah lumayan pulih. Meski corak yang muncul di perpotongan lehernya terlihat menonjol. Apalagi sekarang sedang musim panas. Tentu saja hampir seluruh siswa siswi mengenakan pakaian pendek bukan?
Berbeda dengan Hinata. Corak itu tak bisa ditutup dengan apapun, bahkan foundation sekalipun. Dengan terpaksa, Hinata harus mengenakan syal sepanjang hari. Yang tentu menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak. Tapi Hinata tak peduli.
Saat kegiatan club, Hinata muncul sebagai manager. Kali ini pelatih mereka tak bisa datang karena ada urusan mendadak. Dan para anggota club harus berlatih sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot
Short StoryIni cerita cuma oneshoot atau twoshoot? Yang pasti, cerita ini cuma aku buat pas lagi ada ide. Atau kalau aku kepikiran cerita-cerita. Dan semuanya aku tumpukin disini. Pair : mxm, bxb, fem.Shoyoxharem. Semua chara punya Haruichi Furudate Sensei. A...