Tambal Ban

299 28 0
                                    

Genderbend. Fem.Hinata Shoyo.







Hinata Shoyo kebetulan sedang berkunjung ke rumah Kakak sepupunya yang ada di Kota Sebelah. Ia ingin menghabiskan waktu liburannya di rumah kakak sepupunya yang tinggal bersama kakak kandungnya.

Yah, sekaligus menghilangkan penat dan juga sedikit refreshing. Juga mengistirahatkan hatinya karena baru saja putus cinta dengan mantan pacarnya. Lima tahun menjalin hubungan, namun kandas ditengah jalan karena sang pacar ketahuan selingkuh.

Padahal kedua keluarga sudah bertemu dan sebentar lagi akan mengadakan pernikahan. Tetapi gagal, dan membuat Hinata sangat shock sampai sakit.

Orangtuanya menyarankan agar tinggal bersama kakaknya terlebih dahulu, dan disetujui langsung oleh Hinata.

Sudah beberapa hari Hinata tinggal dirumah kakaknya. Ia lumayan bosan dan memutuskan untuk jalan-jalan.

Hinata mengambil Helm dan sepeda motor yang menganggur disamping rumah. Kakaknya pernah bilang jika ingin pergi jajan atau jalan-jalan. Ia bisa menggunakan motor itu.

Kakak kandungnya sedang pergi kerkom di rumah temannya. Dan kakak sepupunya baru saja pergi untuk bekerja dan akan pulang sore nanti.

Menikmati jalan-jalan disekitar kota yang baru saja ia kenal, sambil mendengarkan musik khas anak senja, begitu menyenangkan bagi Hinata.

Beberapa kali Hinata berhenti untuk membeli makanan dan minuman, tak lupa mengupload ke sosial medianya.

Karna merasa cukup, Hinata memutuskan untuk pulang. Tak disangka musibah terjadi. Ban dalamnya bocor dan harus ditambal. Terpaksa, Hinata mendorong motornya sampai ia menemukan tempat tambal ban.

Nama tempat tambal ban itu OSA.

Tiba disana ia disambut sekumpulan lelaki, motornya segera diurus.

Beberapa jam berlalu motornya tak kunjung selesai. Hinata merasa bosan dan juga kesal. Padahal motornya dikelilingin tiga orang. Yang satu berambut hitam mata sipit, yang dua kembar dengan rambut berbeda, yang satu abu dan satu lagi kuning.

Jam lima sore, Hinata merasa semakin kesal.

"Sudah belum kak motornya?" Tanya Hinata. Entah sudah berapa kali ia bertanya dan jawabannya tetap sama.

"Belum dek, ini parah banget bocornya." Ucap si mata sipit.

"Udah sore nih kak, daritadi belum-belum aja." Ucap Hinata agak ketus.

"Kalo mau cepet, bagi no WA nya dong neng geulis." Kata si rambut kuning sembari mengedipkan mata.

Hinata menatap si rambut kuning dengan tatapan jengah. Sedari tadi pria itu terus menggodanya. Ingin sekali Hinata memukulkan linggis yang ada didekatnya ke kepala si rambut kuning.

Tiba-tiba dering telpon terdengar. Kakak sepupunya menelpon.

"Hallo Kak?"

"Shoyo kamu dimana?"

"Aku lagi tambal ban Kak, ban motornya bocor."

"Kok lama banget, kamu tambal dimana?"

"Kata kakak-kakak tukang tambal bannya, bocornya parah banget. Aku tambal di bengkel OSA."

"..."

"Kak? Hallo."

"Kakak nyusul, ntar kamu pulang pake motor kakak, biar kakak yang nunggu motor kamu. Ya?"

"Iya kak,"

"Sebut nama kakak."

"Hah?"

"Sebut nama kakak kenceng."

"O-oke Kak Wakatoshi?"

"Good girl, kakak otw."

Setelah panggilan itu dimatikan. Entah kenapa suasananya cukup canggung.

Tiga mahkluk pemilik bengkel pun tak lagi-lagi menggodanya. Wajah mereka seperti ketakutan.

"Gua mau makan dulu ya bro, duluan." Si rambut abu pergi kedalam bengkel. Disusul di mata sipit yang mengaku sakit perut dan tak dapat ditahan. Tinggal sirambut kuning yang harus mengerjakan tambal bannya.

Beberapa saat kemudian, Ushijima Wakatoshi, a.k.a sepupu Hinata datang dengan motor kakak kandungya Daichi Sawamura.

"Dek, gak papa?" Tanya Wakatoshi.

"Enggak papa kok Kak, cuma laper aja."

"Yaudah, sana pulang motornya biar kakak yang tungguin."

Hinata mengangguk dan mengambil alih motor kakaknya. Dan melaju pulang menuju rumah.

Tersisa Ushijima yang menunggu motor yang sedang di perbaiki si rambut kuning.

"Udah belum? Kok lama? Cuma nambal doang." Tanya Ushijima. Nadanya terdengar biasa tapi percayalah, auranya membuat si rambut kuning ketar-ketir.

Akhirnya setelah beberapa menit kemudian ban motor sudah selesai ditambal. Ushijima bersiap pulang dan membayar biaya tambal ban. Tetapi ditolak dengan halus oleh sirambut kuning.

Katanya hari ini lagi ada promo ulangtahunnya jadi semua yang mau tambal ban gratis.

Ushijima iya-iya saja kemudian pulang. Meninggalkan sirambut kuning yang ketakutan.

"Sialan! Kalau gue tau tuh cewek sodaranya Bang Ushi gue gak akan lama-lama nambalnya." Umpat sirambut kuning sambil membereskan alat-alat bekas menambal.

Tapi cewek tadi cakep pake banget. Kok gue baru tau Bang Ushi punya saudara cakep kek bidadari begini?! Sirambut kuning membatin mengingat Shoyo.

***






Atsumu didepan bang Ushi be like:

Atsumu didepan bang Ushi be like:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang