Daily Shoyo

401 22 0
                                    

Genderbend.




Di suatu pagi yang damai di Haikyuu Senior High Shcool, terlihat beberapa orang sedang duduk santai di bawah pohon jambu monyet di samping ruangan uks yang terletak didekat mushola sekolah.

Suasananya sangat asri dan adem membuat pagi ini terasa indah. Kalau saja dua manusia jamet ini tidak membuat keriburan di pagi hari.

Awal perkara kejadian ini di karenakan Miya Atsumu yang memamerkan sebuah kotak bekal pemberian dari gebetannya.

Kuroo yang moodnya sedang buruk karena di cuekin pacarnya makin tambah buruk moodnya melihat si kuning dengan bangga memperlihatkan isian bento yang super duper imut. Karena emosi Kuroo dengan sengaja menebar keributan dengan kata-katanya.

"Heh maneh jamet, si Hinata ngasih maneh bento karena disuruh mamah maneh! Tong sok geer lah."

Atsumu yang sedang bersenandung ria menoleh dengan wajah sengak.

"Ngomong aja maneh ge sirik, gara-gara nggak di kasih bento sama si kenma!"

"Heh! Jaga alat bacotmu. Kenma emang lagi sibuk aja jadi belum sempat."

"Bilang we dicukein karna lebih milih game daripada pacar."

Dan keributan itu terus berlangsung sampai bel masuk berbunyi.

***

"Shoyo."

Hinata yang sedang memakan bekalnya bersama dengan Kenma, Yamaguchi, dan Tsukishima di halaman belakang sekolah. Mengguman pelan sebagai jawaban.

"Kamu sering ngasih bekal ya ke Kak Tsumu?"

Hinata minum terlebih dahulu sebelum menjawab.

"Ohh itu, itu Bundanya Kak Tsumu yang nitip. Soalnya Kak Tsumu suka lupa bawa bekal. Jadi titipin ke aku." Jelas Shoyo.

Rumah Hinata dan Atsumu memang dekat hanya pisah dua rumah saja.

***

Waktu pulang sekolah telah tiba. Hinata tengah bersiap untuk pulang kerumah. Rencananya dia akan dijemput oleh abangnya. Jadi Hinata akan menunggu diterminal.

Sedang asyik menunggu sambil memainkan handphone tiba-tiba seseorang bertubuh bongsor datang menghampiri.

"Hinata."

"Eh, Kak Wakatoshi. Ada apa kak?" Sejenak Hinata mematikan Handphone nya agar bisa fokus mengobrol.

"Ini kemarin kakak denger kamu pengen seblak di gang Shiratorizawa. Kebetulan yang jualan deket rumah kakak jadi ini kakak mau ngasih."

Ucapan jujur dari Ushijima sejenak membuat Hinata terkejut. Tangan Ushijima menyodorkan sebuah kotak transparan didalam kantong kresek putih. Terlihat uap didalam kotak persegi panjang itu, juga sedikit harum khas seblak disana.

Hinata meneguk ludah. Mana mungkin dia menolaknya, seblak yang dia idam-idamkan gara-gara melihat Kak Shirabu yang mereview seblak tersebut disosmed. Hinata sempat berkomentar disana ia menuliskan bahwa ia sangat tergoda oleh seblak itu dan ingin membelinya suatu saat.

"Wahh makasihhh! Ini beneran buat aku?" Shoyo dengan hati-hati menerima seblak itu, seakan menganggapnya harta karun.

Ushijima mengangguk. Tersenyum kecil saat Shoyo dengan mata berbinar menerima kotak itu seperti ada gambaran bunga-bunga terbang disekitarnya. Pipi Ushijima sedikit merona melihat pemandangan itu.

"Kayaknya, Aa aku belum dateng. Aku mau makan seblaknya sekarang boleh?"

Ushijima kembali mengangguk. Hinata menyuruh Ushijima untuk duduk disampingnya duduk bersama dibangku terminal.

Hinata dengan gesit membuka bungkusan seblak, tak lupa sebelum memakannya ia memotret terlebih dahulu. Setelah beberapa jepretan, Hinata mulai makan dengan membaca bismillah.


Suapan pertama adalah kuahnya terlebih dahulu baru kerupuk dan antek-anteknya menyusul. Satu suapan masuk ke mulutnya dan Hinata bergumam senang.

"Hmmm, enak banget. Gak terlalu pedes lagi." Komentar menelan makanannya.

"Kak Wakatoshi mau? Eh tapi gak ada sendok lain. Gimana dong?" Dia yang menawarkan dia yang bingung sendiri. Ushijima tertawa melihat kelakuan Hinata. Totaly cute!

"Gak papa, bekas kamu aja."

"Eh? Kan jorok! Gak boleh."

"Gak kok gak jorok, kakak juga mau cobain."

"Yaudah deh, aku suapin ya Kak." Hinata mengambil sesendok seblak dan menyuapkannya dengan pelan ke mulut Ushijima. Ushijima menerimanya dengan kalem. Jika saja itu Atsumu sepertinya nggak cuma sendok yang dicaplok tangan Hinata pun akan ia lahap.

"Enak kan kak?" Tanya Hinata. Ushijima mengangguk. Iyalah enak banget, wong disuapin gebetan.

Hinata dan Ushijima memakan seblaknya sampai habis. Tepat saat itu kakak Hinata Shoyo datang untuk menjemput.

Hinata dadah-dadah manja sambil berterima kasih pada Ushijima.

Selepas Hinata pergi. Ushijima juga pulang. Meski diluar terlihat kalem tapi mari kita lihat kedalam hatinya, wah, jantungnya berdegup kencang sekali, seperti suara tabuhan bedug dimalam takbir.

Wajahnya merona merah kala ingat ia disuapi oleh Hinata dengan sendok bekas mulutnya. Tunggu? Apakah ini namanya ciuman tidak langsung?

Ushijima seketika mematung. Wajahnya tambah merah dari sebelumnya. Tuhkan, dia sendiri yang inget di sendiri yang malu.

Dengan wajah memerah, Ushijima berjalan pulang. Masih malu dan tidak sadar dengan sendok tadi.

***

Ushijima Be like :






OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang