Latih tanding antara SMA Karasuno dan SMA Inarizaki berjalan lancar sejauh ini. Setidaknya di empat set sebelumnya. Disaat set kelima suasana mulai memanas, kedua tim tersebut saling adu kekuatan dan serangan.
Saat ini poin menunjukan hasil yang sama. 13-13 bagi keduanya, sekarang bagian Osamu untuk service. Tapi entah terlalu semangat atau apa Service Osamu melambung jauh keluar lapangan. Melewati anak-anak Karasuno. Poin keberuntungan untuk tim Karasuno. Dan tinggal satu poin lagi maka Karasuno akan memenangkan latih tanding ini.
Hinata ditunjuk oleh pelatih untuk service, meski tidak bagus-bagus amat tetapi pelatih sudah memiliki startegi untuk itu.
Hinata menghela nafas, memegang bola di tangannya, memejamkan mata kemudian berdoa supaya ia berhasil menservice bola itu ke tempat yang di inginkan. Membuka matanya, tepat sebelum peluit dibunyikan Hinata mencium bola itu singkat. Hanya kecupan ringan di atas permukaan bola.
Bola berhasil melambung melewati net, Aran hendak mengambil bola itu ia sudah merentangkan tangannya pertanda ia yang akan menerima bola. Tetapi tak diduga, Atsumu yang sedang berada diposisi paling depan berlari ke belakang dan menangkap bola yang hendak di terima Aran.
Para pemain terkejut, tentu saja. Atsumu dengan sigap menangkap bola dan memeluknya erat. Sejenak pertandingan terhenti, hingga ketika pelatih dari Inarazaki hendak meneriaki Atsumu, Kita Shinsuke lebih dulu berteriak.
"Atsumu!" Yang diteriaki tidak peduli, ia terus memeluk bola sambil sesekali di ciuminya. Osamu menghampiri Atsumu kemudian tanpa aba-aba memukul kepala Atsumu keras sekali. Tapi seperti tidak merasakan rasa sakit Atsumu terus saja menciumi bola itu.
"Atsumu bodoh! Bola Voli itu di gebuk, bukan ditangkap! Kenapa kau malah menangkapnya hah!!!"
Pertandingan dihentikan sementara karena Atsumu yang tiba-tiba jadi gila dan Osamu yang marah-marah juga merasa malu kepada Atsumu.
Anggota Karasuno tentu saja shock bukan main. Apalagi Hinata. Memang, pesona Hinata bukan main. Sampai membuat Atsumu gila hanya karena bola yang ia cium.
Hinata menatap Atsumu dengan perasaan tidak enak. Yah, seharusnya ia tidak melalukan itu. Tapi Ia juga mencium bola itu sebelum service saat bertanding dengan fukurodani kemarin! Apa masalahnya?
Tetapi, keadaan tambah malah kacau ketika Kita Shinsuke merebut bola dipelukan Atsumu. Ia menangis keras dan berusaha merebut kembali bola itu.
"Kita-san! Kembalikan bolanya huaaaa! Bola itu, ada bekas bibir manis, lembut dan seksi Shoyooooooo!!!"
Semua orang yang mendengarnya merinding. Sugawara dan Daichi dengan sigap melindungi Shoyo. Kageyama menggeram marah, anggota yang lain menggelengkan kepala tak habis pikir.
Osamu murka, ia sungguh merasa malu dengan kelakuan kakak bejatnya ini. Dengan penuh amarah dan kekuatan Osamu memukul tengkuk Atsumu hingga pingsan.
Atsumu diistirahatkan sejenak. Pertandingan kembali dimulai dengan setter cadangan dari Inarizaki.
~~~
Pertandingan selesai dengan kemenangan Karasuno. Mereka menang dengan hasil 15-17. Pertandingan yang menyenangkan ini berakhir saat matahari hendak tenggelam.
Kedua tim saling bersalaman setelah bertanding dan juga sedikit mengobrol untuk mencairkan suasana. Osamu juga memohon maaf kepada anggota Karasuno, terutama Hinata yang menjadi korban fantasi cabul Atsumu secara tidak langsung.
Hinata hanya tersenyum, mengatakan bahwa itu bukan masalah. Ia berjanji dipertandingan manapun ia tak akan lagi-lagi mencium bola Voli ketika akan di service.
Atsumu bangun dalam keadaan linglung. Ia merasa bingung kemudian berteriak ketika sudah sadar akan apa yang terjadi. Ia berdiri mencari bola kesana kemari.
"Bola! Bola yang dicium Shoyo dimana!!"
"Berisik!" Osamu berseru marah. Tangannya sudah teracung tinggi, berencana memukul Atsumu untuk kedua kalinya. Tapi tangannya sudah ditahan oleh seseorang.
"Tenangkan dirimu Osamu, biar aku yang menangani anak ini."
Suara dingin Kita Shinsuke membuat Osamu mundur. Ia dengan senang hati menyerahkan Atsumu pada Kita Shinsuke, biarlah si kuning itu mendapat hukuman dari kapten mereka karena telah mengganggu jalannya pertandingan.
Shinsuke tersenyum kepada Atsumu. Yang diberi senyuman merasa bulu kuduknya berdiri tegak. Yang lain juga merasa begitu, melihat Shinsuke yang seperti ini rasanya sangat menakutkan. Senyum itu juga tidak membuat orang nyaman melihatnya.
Osamu membatin dalam hati, tertawa puas akan nasib kembarannya ditangan Shinsuke. Sedangkan Suna, sejak tadi tak lupa untuk merekamnya di handphone. Rencananya ia akan menyebarnya di grup sekolah.
Mampus kau Tsumu! Makanya kalo sedang latihan jangan salfok!
~~~
Gak tau nulis apa, gajelas bgt wkwkwkk. Setiap ada ide pasti gak tau gimana nulis endingnya. Jadinya dibuat seadanya wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot
Short StoryIni cerita cuma oneshoot atau twoshoot? Yang pasti, cerita ini cuma aku buat pas lagi ada ide. Atau kalau aku kepikiran cerita-cerita. Dan semuanya aku tumpukin disini. Pair : mxm, bxb, fem.Shoyoxharem. Semua chara punya Haruichi Furudate Sensei. A...