Soulmate

259 19 7
                                    

Selesai berlatih Voli di club, sang Kapten mengajak para anggotanya untuk ia traktir bakpau daging. Tidak sering memang, tapi sebagai bentuk terima kasih atas latihan berat setiap harinya, Daichi membagikan beberapa bakpau daging lezat.

"Hinata, berikan ini untuk Kageyama dan Tsukishima." Ucap Daichi sambil memberikan bungkusan kertas berisi bakpau daging.

Hinata dengan senang hati mengangguk, ia sendiri sudah mendapatkan miliknya, baru satu gigitan ia makan.

Kageyama sedang berada di vending machine, meminum yogurtnya. Hinata memberinya bakpau tadi, diterima oleh Kageyama. Lalu ia beralih kepada Tsukishima yang sedang sibuk dengan gawainya.

"Tsukishima, ini milikmu makanlah!."

Bakpau hangat didalam bungkusan hanya dilirik oleh Tsukishima, ia tidak tertarik jujur saja. Tapi, ia lebih tertarik pada Hinata. Udara dingin menerpa karena sebentar lagi musim dingin, Hinata menggunakan Syal hijau dengan penutup telinga. Sial, itu terlihat imut. Ditambah pipinya yang mulus memerah karena cuaca dingin, pipi gemuk itu mengembung karena mengunyah bakpao.

Jika bisa Tsukishima ingin menggigit pipi Hinata saja. Boleh? Sedikit saja, hanya sedikit. Gara-gara memikirkan hal itu rona merah perlahan muncul di pipinya.

"Tsukishima kau mau bakpaonya atau tidak? Tanganku sudah pegal nih!"

Tsukishima dengan jahil mencubit pipi kanan Hinata keras hingga si pemilik memekik keras. "Aww! Sakit Tsukishima! "

Tsukishima tertawa dan mengambil bakpaonya, sementara Hinata masih merintih kesakitan. Tak disangka Hinata meloncat mencoba menggapai wajah Tsukishima. Namun, karena perbedaan tinggi yang begitu jauuuhhh Hinata hanya melompat-lompat kecil.

"Apa ini? Ada kelinci yang sedang belajar meloncat? "

"Diam kau SaltyShimaaAAAKHHHH!!!!"

Hinata terjatuh secara dramatis, teriakannya menarik peehatian para anggota club, Daichi dan Sugawara yang pertama kali menghampiri diikuti yang lain.

"Hinata! Ada apa? " Wakil kapten bertanya panik. Ikut berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Hinata yang terduduk ditanah.

"Kakiku...Kak Suga, sakit sekali hu...hu... " Hinata mulai menangis, memegangi kaki kanannya yang masih terbalut kaos kaki dan sepatu.

"Oi Tsukishima! Apa yang kau lakukan pada Hinata! " Kageyama berseru marah.

"Aku tidak melakukan apapun, dia sendiri yang meloncat-loncat! "

"Jangan bohong! Kau yang memulai. "

"Aku tidak! "

"Cukup! Hentikan kalian berdua. Kita harus membawa Hinata ke rumah sakit. "

Entah sejak kapan, kaos kaki dan sepatu Hinata dibuka, celananya juga dinaikan hingga ke lutut. Untung saja celana sekolah cukup longgar jadi tidak akan terasa sakit di lututnya. Benar-benar parah. Dibagian pergelangan kaki bengkak dan memerah. Sugawara mencoba menyentuh dibagian merah itu dan seketika teriakan Hinata semakin menjadi.

"Daichi! " Sugawara menatap sang Kapten yang langsung mengerti arti tatapan Sugawara. Dia membawa Hinata dengan bridal styale.

Semua anggota mengikuti Daichi. Tsukishima ikut dengan tergesa, dalam hatinya ia terus berseru sakit. Menyalahkan dirinya. "Ini bukan karnaku kan? Hinata akan baik-baik saja? Iyakan! Andai saja aku menghentikannya untuk melompat. "

Segala penyesalan terus menerus berputar dikepalanya, sungguh Tsukishima merasa sangat shock.

✧༺♥༻✧

"Dia mengalami patah tulang. "

Semua anggota club yang mendengar merasa terkejut.

"Bagaimana mungkin? Hinata bahkan tidak melakukan apapun. Bagaimana bisa ini terjadi? " Tsukishima protes. Hal ini lebih mengejutkan lagi bagi mereka.

"Bisa saja, karena Soulmate-nya mengalami hal yang sama. "

Hening yang cukup lama. Hingga Hinata sendiri yang bertanya. "Soulmate-ku? "

Dokter tersenyum, mengangguk pasti. "Iya, berapa usiamu? " Dokter balik bertanya.

"Aku... Limabelas? " Hinata sendiri ragu menjawab pertanyaan dokter.

"Ya, usia yang cukup untuk mengetahui siapa soulmate-mu. Beberapa orang bisa mengetahuinya lebih awal. Kau termasuk orang yang beruntung. "

Hinata diam. Mencerna apa yang dokter katakan. Dia mengetahui tentang soulmate itu. Orang-orang didunia ini telah memiliki pasangan takdirnya sendiri. Dan akan muncul di usia remaja sehingga mereka bisa saling mengenal lebih awal. Atau ada juga yang terlambat bahkan tidak bertemu sama sekali.

Hinata menatap kakinya. Jika ia dan pasangannya akan bertemu, berarti rasa sakit ini adalah tanda. Tanda bahwa mereka akan segera saling mengenal.

"Jika soulmatenya sakit dan Hinata terkena imbasnya berarti saat ini Soulmate Hinata juga sedang sakitkan? " Pertanyaan Tsukishima terdengar bodoh. Ia adalah siswa paling pandai diantara anak kelas satu di club voli. Tapi pertanyaannya tak perlu dijawab lagi.

"Tentu saja Tsuki, ada apa dengan pertanyaanmu? " Yamaguchi menatap aneh sekaligus khawatir. Sebenarnyaia tahu apa bahwa Tsukishima menyukai Hinata. Ia pernah memergoki Tsukishima yang tersenyum dan merah pipinya ketika memperhatikan Hinata yang sedang dia ajari. Dari kejadian itu Yamaguchi sudah paham, orang seperti Tsukishima sangat jarang menampilkan ekspresi kasmaran seperti itu.

"Kita harus mengabari ibu Hinata, Hinata apa kau ingat nomor telepon rumahmu? Biar aku yang mengabari ibumu. Atau kau ingin kami antarkan pulang?" Sugawara seperti biasa. Selalu perhatian terhadap anak-anaknya.

"Tolong telepon ibuku saja Suga-san. "

Sugawara mengangguk. Ia meminta anak lain untuk pulang sementara Hinata akan ia urus bersama Daichi sampai orang tua Hinata datang.

Selama perjalanan pulang. Yamaguchi melihat Tsukishima melamun. Menatap jalanan, pohon, lampu jalan dan apapun yang ada didepannya. Ia seperti tak memiliki tenaga selain melamun. Sampai dirumahpun Tsukishima seakan lupa bahwa sedari tadi ia bersama Yamaguchi.

"Baru kali ini aku melihatnya patah hati. " Yamaguchi menggumam dan kembali melanjutkan perjalanan.











✧༺♥༻✧

Omake

"Sialan, ini sakit sekali. "

"Sudah kubilang kan? Jangan makan sambil berjalan ini akibatnya."

"Diam kau!"




















ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕤ
Ada yang bisa tebak siapa soulmatenya Hinata? Wkwkwk


Ada yang mau request? Pairnya siapa dan genrenya apa, boleh kok. Coment aja yaa...





OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang