Zombie's attack

237 9 0
                                    


Part One

    Tsukishima Kei menyetir dengan tenang. Disampingnya Si pemilik surai orange Hinata Shoyo tengah tertidur dengan lelap dengan camilan di pangkuannya. Dibagian belakang terdapat seorang pria dengan raut wajah masam, kageyama Tobio. Mereka bertiga sedang didalam perjalanan menuju pelabuhan.

Mereka bertiga sejujurnya tidak akur. Kecuali Tsukishima dan Hinata, mereka berdua adalah teman lebih ke sahabat karena Tsukishima dan Hinata satu SMP dulu. Dan sekarang mereka satu SMA.

Sebenarnya Tsukishima adalah tetangga Hinata. Awalnya mereka hanya teman biasa, tidak akrab sama sekali hanya saling mengenal nama dan wajah. Bahkan mereka bersekolah Dasar ditempat yang berbeda meski mereka bertetangga.

Memasuki awal SMP, Hinata berencana akan memasuki sekolah didekat rumahnya. Dan Tsukishima akan ke kota sebelah untuk boarding Shcool, atau sekolah berasrama. Namun, karena ada masalah di keluarga Hinata, Sawamura Koushi-ibu dari Hinata memutuskan agar Hinata ikut bersekolah dengan Tsukishima.

Koushi berharap dengan Hinata yang Boarding Shcool, ia akan aman dari seseorang yang megincarnya. Tapi sayangnya apa yang diharapkan Koushi sangat jauh berbeda dengan yang terjadi. Hinata dirundung karena wajahnya yang imut dan lemah lembut. Ia laki-laki tapi cantik dan memiliki tubuh yang mungil dan juga halus terawat. Ia terkenal dikalangan para perempuan di sekolahnya hal itulah yang membuat beberapa lelaki di sekolahnya cukup iri karena Hinata sangat populer dikalangan perempuan famous.

Mereka merundung Hinata menjadikannya babu dan beberapa penyiksaan lainnya. Hinata tak bisa melawan, tentu saja hal klasik karena ia memang lemah. Tsukishima awalnya tidak mau ikut campur. Tapi jujur saja hatinya tidak tenang membiarkan Hinata dirundung sedemikian rupa. Apalagi ia teringat pesan Koushi untuk menemani Hinata dan menjadikannya sebagai teman. Tsukishima juga tahu masalah keluarga Hinata.

Ia juga merasa iba. Hingga puncaknya pembullyan itu merambat ke tahap yang lebih parah, mereka mencoba mencekalai Hinata. Disana Tsukishima yang dikenal orang-orang sebagai laki-laki jangkung bermulut garam melindungi Hinata.

Sejak saat itu mereka dekat, dan perundungan itu perlahan memudar. Merasa tertolong Hinata mengucapkan terimakasih dengan mengekori Tsukishima. Risih tentu saja dirasa tapi jika dia menunjukan sikap sinisnya secara terang-terangan maka akan ada lagi orang yang membully Hinata. Lagipula ada Hinata disisinya rasanya tidak terlalu buruk. Anak itu baik dan sedikit manis. Ingat, hanya sedikit.

Hingga dihari kelulusan, mereka secara tidak sadar menjadi dekat dan saling mengenal satu sama lain. Hinata tau Tsukishima suka kue stoberi, sebuah rahasia yang tidak banyak orang banyak tau. Tsukishima juga penyuka musik-musik dengan nada rendah berisi lagu tentang kasmaran. Sangat tidak terduga bagi orang lain jika mendengar hal ini tentang Tsukishima. Dan Tsukishima juga tahu jika Hinata sangat menyukai bakpao daging dan cemilan biskuit berisi Vanilla. Hanya Rasa Vanilla dan susu yang akan ia makan. Rasa yang yang lain tidak akan pernah ia sentuh.

Dan untuk Kageyama sendiri, hubungannya dengan Tsukishima tidak akur karena mereka baru bertemu dan juga berbeda pendapat. Sedangkan dengan Hinata, eumm agak rumit. Kageyama menganggap Hinata adiknya. Adik tiri lebih tepatnya, karena ayah Kageyama menikah dengan Koushi. Tapi Hinata menganggap Kageyama sebagai orang asing. Ia tak sedikitpun menganggap Kageyama Kakak. Jahat memang tapi itulah yang ia rasakan. Daripada Kakak Hinata merasa Kageyama adalah lebih ke orang asing yang tiba-tiba datang. Mungkin Hinata bisa menganggap Kageyama kakak jika saja caranya memperlakukan Hinata lebih baik.

Mereka bertiga terpaksa bersama dimobil yang sama dengan tujuan yang sama pula. Yaitu Pelabuhan. Mereka harus untuk meninggalkan kota ini menuju pulau baru yang aman dari gangguan Zombie.

Yap, Serangan Zombie melanda sudah tiga bulan yang lalu, baru seminggu lalu serangan Zombie menghancurkan kota tempat tinggal Mereka bertiga. Entah darimana awalnya para Zombie itu datang. Yang diberitakan media hanyalah "seorang gila yang tiba-tiba menggigit pejalan kaki" Dan itu terjadi terus menerus bak virus yang menular. Gigitan itu membuat sipejalan kaki berdarah. Air liurnya masuk kedalan luka gigitan membuat si pejalan kaki sempat tidak sadarkan diri dan segera dibawa kerumah sakit. Naasnya diperjalanan ia mengamuk dan menggigit semua orang yang ada di ambulan. Sedangkan si orang gila dibawa ke kantor polisi, ia kembali mengamuk meski sudah diborgol. Menggigit hampir setengah dari orang-orang dikepolisian.

Virus merebak seketika seperti banjir bandang, orang-orang segera melarikan diri ketempat aman atau kemana saja yang jauh dari jangkauan mahluk setengah mati itu.

Pelabuhan tempat Hinata dan yang lainnya adalah tempat rahasia. Hanya beberapa orang beruntung yang memiliki akses khusus yang dapat menaiki kapal menuju pulau seberang yang kabarnya belum dijamah oleh Zombie manapun. Jikalaupun ada Zombie disana rasanya tidak mungkin. Karena pulau tersebut dikelilingi oleh lautan dengan luas hanya beberapa ribu kilometer. Hanya pulau kecil. Dan kabar baiknya para Zombie tidak bisa berenang.

Hinata mendapatkan akses khusus berkat pamannya, paman burung hantu dan istrinya yang bermata indah memberi mereka tiket tersebut sebelum berpencar. Mereka terlebih dahulu pergi menggunakan helikopter. Sayangnya Hinata tidak sempat ikut karena ia terjebak oleh Zombie. Dan dengan berat hati, Pamannya menyimpan tiket itu dirumahnya ditempat yang aman.

Tiba dirumah pamannya dengan susah payah, Hinata berhasil mengamankan dua tiket. Sayangnya hanya ada dua. Hal tersebutlah yang menjadi perdebatan selama diperjalanan. Tsukishima ingin Hinata memakai tiket itu daripada diberikan kepada Kageyama. Dan Hinata bersikeras bahwa Kageyama juga berhak memakai tiket itu. Sedangkan Kageyama sendiri meminta agar Tsukishima saja yang menyerahkan tiket itu padanya dan Hinata bisa memakai miliknya. Hal itu ditentang keras oleh Hinata.

"Aku tidak mungkin meninggalkan Kei sendirian, sementara ia adalah penyelamatku. Lebih baik aku tidak ikut saja daripada meninggalkan Kei."

Ucapan Hinata berhasil membuat Tsukishima merasakan kupu-kupu diperutnya. Juga ada rona merah yang timbul di pipi tapi sayangnya Hinata dan Kageyama sama-sama tidak memperhatikan hal tersebut dan terus berdebat. Kageyama sendiri merasa tertohok.

"Kau adikku seharusnya kau ikut denganku daripada orang asing seperti dia! "

"Apanya yang asing Tobio!? Dia temanku, sahabatku. Kenapa aku harus meninggalkannya? " Hinata tersulut emosi, wajar jika ia tidak terima akan perkataan Kageyama. Karena Hinata sudah mengganggap Tsukishima lebih dari saudara.

"Aku Kakakmu, saudaramuー "

"Kau bukan! "

"Aku iya!! "

"HENTIKAN! " Teriakan Tsukishima menghentikan perdebatan Hinata dan Kageyama. Suasana hening dan sangat tidak mengenakan.

"Kita akan membahas ini nanti. Jika kita membuat keributan dengan suara keras kalian. Aku yakin para Zombie itu akan mengejar kita. "

Keadaan menjadi hening. Baik Hinata maupun Kageyama tidak lagi ada yang bicara. Mereka terlihat tenang tapi Tsukishima tau kalau mood Hinata menjadi buruk. Untungnya mereka sempat mengambil makanan ringan dirumah Paman Hinata. Tsukishima meletakan biskuit rasa susu di paha Hinata. Sejenak Hinata melirik Tsukishima dengan pandangan bingung. Dengan agak gugup Tsukishima berdehem dan mengatakan " Makanlah, kau terlihat lapar. "

Hinata membalas dengan kata terima kasih dengan suara parau. Kageyama mendecih melihat perhatian Tsukishima pada Hinata. Berkata dalam hatinya bahwa ia juga bisa memberi perhatian lebih pada Hinata.

Beberapa saat keheningan yang diisi dengan suara deru mobil dan kunyahan biskuit susu. Perjalanan terasa lancar dan semoga seperti itu sampai tujuan.

Tsukishima melirik Hinata disamping ia tertidur dengan biskuit yang tinggal setengah ditangannya. Tertidur seperti bayi. Tsukishima memelankan laju kendaraan. Satu tangannya ia gunakan untuk memperbaiki posisi tidur Hinata, juga meletakan sisa biskuit itu di dashboard, menurukan sandarannya diposisi yang pas hingga Hinata dapat meringkuk disana dengan tubuh kecilnya.

Melihat perlakuan lembut itu, kageyama menatap dengan saksama. Itu bukanlah perlakuan seorang sahabat Hinata, bahkan hal itu lebih dari perhatian sesama saudara. Kalian berdua terlihat seperti...






...Sepasang kekasih.



















Selasa, 4 April 2023.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang