13

461 63 4
                                    

" Katakan, ayah kau apakan" ucap y/n santai , membuat sang empu ingin menampar anak tirinya namun ia tahan , ia harus tetap terlihat lemah lembut di hadapan laki laki yang berdiri di belakang y/n

"Kamu bilang apa sih , mana mungkin ibu membuat ayah mu celaka , ibu mu ini tidak mempunyai niatan membunuh ayah mu" ucap nya menjijikan bagi y/n

Yuri yaitu sodara tiri y/n menarik pundak y/n lalu menampar. Nya lagi

PLAKKKKKK

Levi yang saat itu tidak tau harus apa ia tak ingin mencampuri masalah pribadi y/n memilih diam

"Kau ini bodoh yah y/n , ayah sedang berjuang melawan sakit  , kau mau menyalah kan ibu ku hah?" Teriak Yuri

Y/n yang kesal menarik Levi , lalu masuk ke ruangan ayah nya .

"Sudah lah , jangan mudah terpancing emosi " ucap Levi membelai lembut rambut y/n agar tenang.

Y/n sangat sedih melihat kondisi ayah nya yang di penuhi selang di dadanya

"Ayah , maaf" kini y/n berdiri di sebelah

"Ayah , y/n mohon ayah bangun , agar y/n bisa meminta maaf pada ayah " ucap y/n ia menyesal , tapi tak salah juga kan toh ayah ny dahulu yang mulai

"Y/n janji , y/n akan nurut pada ayah" ucap y/n lirih , sembari memegang tangan ayah nya yang tidak di infus .

"Levi bagaimana jika ayah tidak sadar lagi " ucap y/n kini ia menangis , Levi yang tidak suka melihat y/n menangis ia memeluk y/n

"Sudah sudah , ayah mu akan bangun kok " ucap Levi menenangkan y/n

Monitor di sebelah kepala ayah y/n berbunyi , membuat y/n panik lalu ia menekan tombol darurat di sebelah tempat tidur ayah nya  untuk memanggil para medis

Setelah beberapa detik dokter pun memasuki ruangan ayah y/n berbaring

"Sumimasen,-gai de omachi itadakemasu ka?"
(Permisi, bisakah Anda menunggu di luar?)

Y/n hanya mengangguk lalu ia keluar , menunggu kabar terbaik dari dokter .

Sudah cukup mama aja yang pergi , ayah jangan - batin y/n




************


Sudah 20 menit dokter yang menangani ayah y/n , akhir nya keluar .

Y/n segera menghampiri nya

"Isha, watashinochichi wa genkidesu ka?" Ucap y/n
(Dokter , bagiamana keadaan / kabar ayah saya )

"Otōsan o tasuke rarenakute gomen'nasai" ucap dokter
tersebut

(Maaf saya tidak bisa menyelamatkan ayahmu )

Hanya beberapa kata namun membuat y/n sedih , hancur , keluarga satu satu nya harus pulang ke hadapan tuhan , hal yang paling sedih , ini bahkan lebih sedih dari saat y/n kehilangan orang tua nya

Ingatan ingatan kebersamaan dengan ayah nya terus terputar , seperti film.

Sungguh sakit y/n karena ia belum sempat meminta maaf kepada ayah nya

Flashback on

"Ayah kata mama , ayah itu orang yang kuat " ucap y/n yang saat itu berusia 4 tahun

You Are Mine (Levi X Readers) (S2 On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang