Baru saja Rain hendak bangkit dari duduknya mengikuti Cielan, suara Kaito kembali menginterupsi para penonton. "GUYS!! TUNGGU DULU! MATH COMPETITION BAKAL DI MULAI!!"
Kaito kembali ke math debate zone. Tidak ada yang berbeda selain seseorang yang masuk ke sana menggantikan posisi Zaza yang kini duduk di kursi pengamat yang khusus untuk pada OSIS.
"Buat yang belum kenal, saya Rez Jazziel, ketua OSIS Math high school sekaligus pembawa acara utama program Math Competition," kata laki-laki itu dengan raut wajah penuh wibawa.
"Math Competition hari ini akan di mulai dari kelas dua belas math satu," kata Rez memberitahu.
"Untuk kalian yang belum tau aturannya, kalian buka fitur di hp kalian masing-masing. Buka menu Math Competition. Di sana sudah dijelaskan dengan rinci mengenai program tersebut," tutur Rez yang secara tidak langsung menyuruh anak-anak kelas 10 membuka menu tersebut dan membaca peraturan-peraturan nya.
Setelah mengatakannya, ia diam cukup lama. Memberikan waktu pada mereka yang belum tahu aturan program ini untuk mencernai dan memahaminya.
Tidak berbeda dengan Rain, gadis itu membuka menu tersebut. Matanya begitu aktif membaca bagaimana program itu berlangsung, cara main, dan aturan-aturan yang ada.
Program Math Competition adalah salah satu program yang dibuat OSIS atas persetujuan pihak sekolah. Tidak berbeda jauh dengan Math Rivalry, program ini membuat point sebagai taruhan.
Yang berbeda adalah jika Math Rivalry ada karena kasus yang digunakan sebagai hukum pengadilan, sedangkan Math Competition adalah program berjadwal di mana setiap kelas pasti melaksanakannya.
Di sini dijelaskan bahwa tiap bulan mereka akan melakukan program tersebut dengan jadwal yang ditentukan di mana mereka memiliki satu bulan bergilir sebagai pihak aktif. Program dilakukan satu minggu sekali yang artinya dalam satu bulan mereka melakukan empat kali persaingan.
Math Competition juga hanya dilaksanakan antar angkatan yang mana jika kelas sepuluh maka lawannya kelas sepuluh. Sedangkan Math Rivalry bersifat bebas untuk setiap orang yang melakukan pelanggaran.
"Satu kelas punya satu bulan untuk bersaing sama kelas lain," gumam Rain menyimpulkan.
"Sekolah ini pakai sistem sekolah sepuluh bulan. Itu berarti kalau dibagi lima kelas untuk satu angkatan, satu kelas dapet dua bulan yang berarti delapan kali main sebagai penantang dan delapan kali main sebagai yang ditantang," gumam Rain menghitung-hitung. Mengartikan pihak aktif sebagai penantang dan pihak pasif sebagai yang ditantang.
Cielan menoleh, ikut memperhatikan apa yang Rain gumamkan. Gadis itu seperti tidak bergumam melainkan menjelaskan padanya.
"Artinya dalam satu tahun, setiap kelas akan melakukan enam belas kali program itu di mana hanya satu yang mewakili setiap persaingan," gumamnya lagi melanjutkan bacaannya.
10 bulan / 5 kelas = 2 bulan/kelas
2 bulan = 8 minggu
= 8 kali main sebagai pihak aktif10 bulan - 2 bulan = 8 bulan
= 8 kali main sebagai pihak pasifRain memandang balik wajah Cielan. "Itu artinya dalam tiga tahun kita di sini, kita bakal dihadapin permainan ini sebanyak empat puluh delapan kali."
(8+8) . 3
16 . 3
48Ia mendelik tajam. "Peserta dipilih acak oleh panitia." Ia membaca lebih banyak ke bawah. "Apa artinya ini perwakilan?"
"Iya. Pemainnya bakal dipilih anggota OSIS secara acak untuk mewakili kelasnya. Bisa aja dalam satu tahun lo dua kali jadi pemain atau lebih dan bisa aja lo nggak main sama sekali," kata Vitora menyahuti Rain.

KAMU SEDANG MEMBACA
MATH SCHOOL
Teen Fiction"Point gue nol?" "Say goodbye to your future!!" "Lo pikir gampang ngumpulin point?" "Siapa yang jadiin point gue taruhan?!" "Gue nggak bisa hitung! Gue nggak bisa!" "Otak lo di mana sih? Kita kalah gara-gara lo salah ngitung!" Hiatus- Cover by Pinte...