HAII EVERYONE!!👋🏻
IM BCK!🤗
DO U MISS ME?🤣
-
-
-
-
-
-
-Sekarang waktu sudah menunjukkan tengah malam, tetapi keluarga kim semua nya sedang terjaga.
Bukan tanpa alasan mengapa mereka terjaga, mereka baru saja di kasih kabar oleh dokter bahwa kedua orang tua nya sudah tidak ada lagi di dunia.
Dan suasana langsung sendu setelah kabar itu di sampaikan.
Lisa menangis histeris hingga pingsan, dia tidak siap di tinggal oleh kedua orang tua nya, dia tidak mau, tidak pernah terpikirkan oleh lisa jika dia harus di tinggalkan kedua orang tua nya dari dunia ini.
Jisoo? gadis itu hanya melamun setelah mendengar kabar dari dokter tersebut, tatapan mata kosong, air mata yang sudah mengering hanya meninggalkan bekas di pipi, dia sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi, tetapi tetap saja rasa nya sangat sakit, seperti separuh hidup nya hilang.
Jennie? dia juga menangis sambil menggenggam tangan sang adik dengan kuat tetapi tetap lembut, dia takut sang adik di bawa oleh daddy dan mommy nya makanya dia tak melepaskan genggaman nya sedari tadi.
"Tuan dan nyonya besar akan di makam kan besok pagi, jadi kalian bersiap lah untuk besok." akhir sang dokter lalu pergi keluar.
Lisa sudah bangun dia hanya melamun bak orang yang tak punya arah tujuan lagi, rambut berantakan, mata sembab, dan hidung memerah nya itu membuat nya terlihat sangat memprihatin kan.
"Unnie ini semua salah mu dan adik sialan mu itu, salah mu mengapa kau tak menahan daddy dan mommy, dan salah adik mu yang sudah merenggut mommy dan daddy ku." kata lisa dengan datar dan tatapan kosong nya.
"Lili sayang ini sudah takdir, dan ini adalah keinginan daddy dan mommy sendiri, jadi tak ada yang salah disni, aku tak ada kuasa untuk menahan mommy dan daddy lisa." ucap jennie dengan lembut.
"Tidak, daddy dan mommy akan selalu menuruti apa perkataan mu, dia tak pernah menolak mu dan adik sialan mu itu, kau justru diam dan secara tak langsung menyetujui ucapan daddy mommy dengan cara kau ingin ikut menjadi pendonor." jawab lisa.
"Aku berani bersumpah jika sekarang aku yang ada di posisinya saat ini, kau pasti akan membiarkan ku mati dan menahan mommy daddy untuk melakukan pendonoran itu agar mereka tetap disini." lanjut lisa dengan bicara tanpa beban.
Mata jennie dan jisoo langsung membulat sempurna setelah mendengar ucapan sang adik.
"A-apa yang kau bicarakan lisa, a-aku..." ucapan jennie di potong dengan cepat oleh lisa.
"Tidak usah menjelaskan karena aku tak butuh penjelasan darimu." kata lisa dengan datar.
Sedangkan jisoo dia hanya diam sambil menatap lisa dan jennie secara bergantian, lalu mata nya berhenti untuk menatap orang yang sedang terbaring di ranjang nya dengan alat yang sangat banyak.
'Puas kau sekarang? sudah membuat keluarga ku hancur, mommy dan daddy ku meninggalkan ku, adik ku yang saling menyalahkan, semua berubah hanya dalam satu hari yang telah kau perbuat puas kan kau?!!." batin jisoo sambil menatap rosé dengan tajam dan penuh kebencian di dalam mata nya.
Sungguh jisoo sebenarnya tidak ada niatan untuk membenci sang adik, tetapi setelah mendengar orang tua nya meninggal, entah mengapa jisoo jadi membenci adik bungsunya itu.
"Unnie jangan pernah kau memberikan pandangan seperti itu lagi nanti jika rosie sudah bangun." kata jennie ketika dia melihat tatapan kebencian dari mata jisoo.
"Bukan urusanmu dan kau tak usah ikut campur urusan ku dan lisa, kau cukup urus adik sialan mu itu saja." jawab jisoo datar.
"Mengapa kalian jadi seperti ini?, mengapa kalian menjadi egois?." tanya jennie lirih.
"Waw serius unnie kau bilang kita seperti itu? kau bilang aku dan jisoo unnie egois? apakah aku harus membelikan mu cermin yang sangat besar agar kau bisa melihat dirimu sendiri?, atau aku harus mengubah ruangan ini penuh dengan cermin agar kau bisa melihat setiap inci dari dirimu?." tanya lisa dengan wajah yang di buat terkejut dan nada yang sangat-sangat datar.
"Apakah kau pikir aku tak mendengar semua ocehan mu tadi malam unnie?, apakah aku harus mengulang semua dialog yang kau ucapkan itu? wah sungguh unnie kau sangat lucu haha." lanjut lisa dengan tawa yang sangat miris.
Ternyata orang yang mendengar perkataan jennie adalah lisa, lisa mendengar kan semua nya tanpa sedikitpun yang terlewat kan, karena efek dari ruangan yang hening dan hanya suara alat-alat dari rosé saja jadi dia bisa mendengar dengan jelas ucapan jennie itu.
Jennie langsung menunduk dan bungkam, dia tak tahu jika kalimat nya semalam bisa membuat sang adik menjadi orang yang berbeda seperti sekarang.
Jisoo diam dia tak ada niatan sama sekali untuk membela atau menengahi salah satu adik nya.
"Dan kau tahu? ucapan mu yang mana yang membuat aku menjadi seperti ini? di saat kau bilang 'yang lain boleh pergi asalkan jangan dirimu' waw kau tahu? aku sungguh terharu mendengar nya, kau menyelamatkan hidup mu tetapi merenggut kehidupan yang lain unnie." ujar lisa lagi.
"K-kau tahu unnie? disini kau lah yang lebih egois." lanjut lisa sambil terisak.
Jisoo menutup mata nya setelah mendengar ucapan lisa, tak terasa air mata nya jatuh sangat deras.
"Jen kau tahu? kau sudah menyakiti dua orang sekaligus." kata jisoo lirih, akhirnya jisoo berbicara setelah tangisan nya sedikit agak reda.
Jennie menatap jisoo dalam, mencoba menyelami mata sang unnie yang kini hanya terpancar rasa sakit.
"Kau sungguh hebat untuk membuat orang merasa kan sakit." lanjut jisoo.
"Kau tahu? aku merasa sangat bodoh sekarang, aku yang tertua tetapi aku tak bisa melakukan apapun, aku tak memisahkan mu dengan lisa yang berantem, justru aku malah mendukung lisa dengan cara ikut membenci adik mu itu." ucap jisoo dengan tatapan kosong.
"Padahal aku tahu, bahwa ini semua bukanlah salah adik mu itu, tapi entah mengapa aku justru menyalahkan dan menjadi sangat membenci nya." lanjut jisoo lirih.
Jennie tak bisa berkata, niat dia adalah hanya ingin adik nya hidup lebih lama, menikmati dunia yang sedang berputar ini.
Jennie tak tahu jika keputusan nya ini sangat salah di mata saudara nya yang lain.
"M-maaf kan aku, aku tak tahu jika akan seperti ini jadi nya." kata jennie dengan suara lirih sambil menunduk.
"Kau tak perlu minta maaf unnie karena kau tak salah tenang saja." jawab lisa dengan dingin.
"Maaf mu pun tak ada guna nya jen, semua sudah terjadi yang pergi tak akan pernah kembali lagi, jadi simpan saja kata maaf mu itu untuk sewaktu-waktu jika kau perlu." kata jisoo dengan pelan.
Jennie bisa apa? dia hanya lah seorang manusia, kaka, dan juga anak. Dia tak tahu jalan apa yang harus dia pilih karena dia di tempat kan di posisi yang sulit.
'Daddy mommy maafkan aku, aku sudah menghancurkan semua nya. Dan rosie tetap disini karena kau lah penguat unnie, kau adalah semangat unnie untuk menghadapi hari kedepannya yang akan terasa jauh lebih berat." batin jennie lirih.
HUAA GILA KELUARGA KIYOWO INI TERPECAH😭.
-
-
MIANHE GDA NIATAN BUAT BKIN PECAH, TPI NIH JARI YANG TBTBA NGETIK KEK GTU😭🙏.
-
-
JNGN LUPA VOTE+KOMEN.
-
-
BYE!👋🏻
-
SAMPAI BERTEMU DI CHAP SELANJUTNYA 👋🏻.*sorry for typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhé Unnié
Ficção Histórica"Sungguh aku sangat muak dengan semua drama yang kau buat ini, bisakah kau musnah dari hadapan ku? atau lebih baik lagi jika kau musnah dari dunia ini."- Jisoo "Apakah kalian tidak ingin memberikan nya kesempatan?, bagaimana pun dia juga saudara kit...