HOLLA HALLO!!
-
-
-
-
-
-
-Satu bulan kemudian..
Tak terasa sudah satu bulan rosé sadar, sekarang kondisi nya sudah jauh lebih baik.
Selama itu juga rosé tidak menanyakan tentang kedua orang tua nya, karena dia sudah tahu jawabannya.
Jisoo dan lisa dari semenjak rosé tersadar pertama kali, hanya satu kali saja mereka menjenguk rosé.
Bukan tidak mau tetapi mereka tidak sanggup, yah mereka masih tidak sanggup melihat rosé, melihat wajah pucat dan tubuh penuh luka, mereka merasa tersakiti akan hal itu.
Sedang kan jennie, ia sudah mengelola butik nya dari 3 hari rosé sadar, itu pun atas permintaan rosé.
Rosé merasa kasian kepada pengacara park, karena setiap hari harus datang dan membujuk jennie, tetapi jennie tetap kekeh tidak mau.
Tetapi dengan ajaib nya ketika rosé yang menyuruh, hanya sekali ngomong saja jennie langsung bergerak.
"Huft aku harus sekolah nanti ketika sudah pulang dari sini." monolog rosé.
"Aku rindu suasana kelas." lanjut rosé sambil menatap keluar jendela.
Jika kalian berpikir kalau teman-teman sekolah rosé sudah mengetahui identitas rosé kalian salah besar, karena jennie meminta kepada pihak kepala sekolah untuk mencarikan alasan mengapa rosé tidak masuk sekolah.
Dan sang kepala sekolah membuat alasan bahwa rosé di kirim ke luar negeri untuk mengikuti lomba yang mewakil kan sekolah nya sekaligus pertukaran pelajar.
Rosé sudah tahu tentang itu karena pas 3 hari rosé sadar jennie langsung memberitahukan nya kepada rosé.
Rosé bersyukur bahwa identitas nya belum terbongkar, dia tidak mau identitas nya di ketahui oleh banyak orang.
"Huft sungguh bosan." ucap rosé.
"Ah aku ke taman saja kalau begitu.", setelah berucap seperti itu rose langsung beranjak dari ranjang nya.
Dengan mendorong tiang infus dia memasuki lift untuk turun ke lantai dasar dan segera menuju taman rumah sakit tersebut.
"Huhhh udara nya segar sekali disini." ucap rosé sambil tersenyum dan segera mencari tempat duduk yang kosong.
Setelah menemukan nya rosé langsung duduk dengan nyaman sambil memejamkan mata nya, sesekali tersenyum saat melihat anak-anak kecil yang berlarian.
Sedangkan di ruangan sang princess, suster yang sedang mengecek ruangan tersebut di buat kalang kabut ketika masuk.
Bagaimana tidak? si bungsu kim tidak ada di ruangan nya, ruangan itu kosong seperti tidak berpenghuni.
"Aish mati lah aku." ucap sang perawat.
"Kemana perginya nona kim, aku masih ingin hidup." lanjut nya frustasi.
"Hah lebih baik aku kasih tau dokter im bahwa nona kim tidak ada." ucap sang suster dengan panik.
Sang suster langsung berlari ke ruangan wendy dengan panik.
Tok tok tok
"Masuk." ucap wendy dari dalam.
"Dokter im nona kim tidak ada di ruangan nya, aku sudah mengecek semua ruangan nya, tetapi nihil." ucap sang suster dengan panik.
Betapa terkejutnya wendy ketika mendengar ucapan sang suster, dia langsung merapihkan meja nya dan menelpon jisoo, jennie, lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhé Unnié
Historical Fiction"Sungguh aku sangat muak dengan semua drama yang kau buat ini, bisakah kau musnah dari hadapan ku? atau lebih baik lagi jika kau musnah dari dunia ini."- Jisoo "Apakah kalian tidak ingin memberikan nya kesempatan?, bagaimana pun dia juga saudara kit...