PART 11

707 87 23
                                    

HAII GUYS IM BCK!!.
-
-
-
-
-
-
-

Ketika semua sedang mengobrol di sofa ruangan rosé, mereka mendengar lenguhan dari gadis tersebut.

"Eungh.." lenguh rosé.

Jennie yang mendengar dengan segera langsung beranjak dari sofa dan menuju ranjang sang adik.

"Sayang apa ada yang sakit? katakan saja pada unnie yah." ucap jennie dengan lembut sambil mengelus kepala sang adik.

"U-unnie, c-chu unnie dan l-lili u-unnie kemana?." tanya rosé dengan terbata.

Hal pertama yang di tanyakan oleh rosé ketika sadar adalah jisoo dan lisa, bukan lah jennie tetapi ia tidak marah sama sekali.

Jennie refleks menoleh ke arah saudara-saudara nya yang berada tak jauh dari nya.

Mata jennie berkaca-kaca seakan memohon kepada kedua orang tersebut, yang pertama mendekat adalah irene.

"Hai princess mengapa kau tak menanyakan ku?." tanya irene ketika sampai di sisi ranjang dengan nada dibuat merajuk.

Rosé hanya terkekeh ringan sebagai jawaban dari pertanyaan irene, mata nya tetap melirik sana sini untuk mencari kedua unnie nya tersebut.

Irene yang paham maksud rosé pun langsung melirik ke arah jisoo dan lisa dengan tatapan tajam nya.

Jisoo dan lisa yang mengerti tatapan itu pun sedikit meringis, karena dari tatapan nya sudah di pastikan jika irene akan segera marah.

"Hm kami disini, ada apa?." tanya jisoo datar ketika sampai di sisik ranjang rosé.

"Cepat katakan, aku lelah berdiri." kata lisa dengan datar.

Rosé bingung, ada apa dengan kedua unnie nya tersebut?, apa yang terjadi?, batin rosé terus bertanya bingung.

"A-apa yang t-terjadi k-kepada kalian u-unnie?." tanya rosé sambil menatap lisa dan jisoo secara bergantian.

Jisoo dan lisa kompak tidak mau menjawab, bahkan mereka berdua membuang pandangannya dari rosé.

"Tidak ada apa-apa sayang, tenang lah tidak usah mikir hal lain, fokus kepada penyembuhan mu dulu." jawab jennie lembut.

Irene memandang jisoo dan lisa dengan penuh arti, sungguh irene ingin menangis setelah melihat rosé.

Tak lama wendy datang, dia terkejut melihat irene ada disana.

"Unnie sedang apa kau disini?." pertanyaan wendy ini sungguh menguji kesabaran kanjeng irene yang terhormat.

"Oh ini, aku sedang melakukan poli dance menggunakan tiang infus rosé." jawab irene dengan kesal.

Mereka semua langsung terbahak ketika mendengar jawaban irene.

"Princess sekarang princess minum obat yah, kondisi kamu sudah setabil sekarang." kata wendy dengan lembut.

"N-ne unnie." jawab rosé sambil tersenyum.

Setelah minum obat mereka sedikit berbincang.

"Unnie a-apakah aku sudah boleh pergi ke s-sekolah?." tanya rosé dengan ragu.

"Mana..." ucapan wendy di potong cepat oleh jisoo.

"Tidak." jawab jisoo singkat.

Yang lain hanya diam, karena jisoo tertua di keluarga kim otomatis semua keputusan ada di tangan nya.

"Hm oke" jawab rosé dengan lesuh.

"Sudah lebih baik sekarang kau tidur dan jangan pikirkan hal-hal lain yang tak penting." kata wendy dengan lembut.

Percayalah mereka Sesayang itu dengan si bungsu, bukan hanya di kim tetapi di keluarga besar im pun rosé tetap bungsu.

Sang daddy anak tunggal dan sang mommy anak bungsu, jadi otomatis rosé tetap bungsu di dua keluarga besar.

Setelah mendengar perintah wendy, rosé langsung memejamkan mata, dan tak butuh waktu lama rosé langsung pulas.

Semua mata langsung menatap rosé dengan pandangan dan arti yang berbeda-beda.

****

Lisa sekarang sudah ada di kampus, setelah rosé tertidur tadi ia langsung pergi dari sana, sungguh dia tak sanggup melihat adik kesayangannya yang lemah itu.

'Sayang yang kuat yah, tetap disini bersama lili unnie apapun yang terjadi.' batin lisa.

Tak terasa air mata tiba-tiba mengalir dengan deras.

"Hiks s-sungguh a-aku akan pergi dari sini jika kau meninggalkanku." tangis lisa tambah keras.

Taman kampus adalah tempat yang paling aman untuk Lisa menangis sambil meraung.

"S-sungguh apapun alasannya a-aku tak sanggup." lisa terus menangis.

Tak terasa sudah sore, lisa langsung beranjak ingin pulang kerumahnya sambil meredakan tangisan nya.

'Huft ketika benci dan sayang menyatu, maka perasaan mu akan sesak." batin lisa.

"Selamat tidur uri chipmunk ku." ucap lisa sambil merebahkan diri dan memejamkan mata nya dengan tenang di bangku taman.

Tenang saja lisa tidak tidur, ia hanya merebahkan tubuh dan mata nya yang lelah saja.

'Aku sangat menyayangi dirimu melebihi apapun.'







*sorry for typo

Mianhé UnniéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang