Hai! Bagaimana kabar kalian? Setelah setahun lebih, akhirnya TBS bisa diperbarui lagi. Semoga kalian masih ingat dengan jalan ceritanya.
Jangan lupa vote dan beri komentar!
➖
Manik mata Luna menggambarkan sendu yang terus membuncah. Netranya menelitik pada seluruh penjuru ruangan, menemukan kenangan dan bayang-bayang wajah Kathrine yang pernah marah karena diusik Hwang. Tangan Luna bertengger di depan dada, meminta diri agar tetap kuat menjalani semua ini.
Helios yang terdiam di ambang pintu menatapnya risau, dia juga sedih. Lagi. Satu persatu rekannya gugur tak terduga, menyebabkan Helios tak mampu lagi memberi ampun pada diri sendiri.
Enggan hanyut dalam duka, Luna berbalik berniat menuju sumber suara televisi yang sedikit menggelitik telinganya. Ia cukup terkejut, menemukan Helios yang sedang mengamatinya bersama bunga matahari yang mulai pulih dalam genggamannya.
"Jadi—bagaimana?" Tanya Helios perlahan memangkas jarak antara dirinya dan Luna.
"Apanya?" Tanya Luna dengan intonasi kosong.
Hirupan nafas Helios terdengar menahan, berusaha agar Luna dapat mengerti meski ia tak begitu detil mempertanyakanya.
Tak berselang lama, Luna melanjutkan. "Aku kembali jatuh, Dawn. Aku kira aku mulai terbiasa, faktanya—"
"..."
"Faktanya, kembali kehilangan adalah musuh terbesar dalam hidupku." Luna menunduk lemah, tak tahu harus berkata apa.
Lemahnya Luna membuat Helios beranjak, meraih tubuhnya dengan lembut untuk didekap. "Sinclair, terimakasih telah bertahan sejauh ini."
Luna mengeraskan rahangnya yang hendak bergetar, berusaha mengepalkan kedua tangan begitu kencang, namun sialnya air mata itu lebih dulu menjebloskan diri.
"Kehilangan tidak akan pernah berarti apa-apa, aku merasakannya. Namun bertahan dengan dirimu sendiri, aku sangat mengagumi itu."
" ... "
Helios melonggarkan pelukannya, menangkup wajah Luna untuk ditatapnya lamat. "Ini semua di luar kendalimu. Setidaknya kau berjuang dengan keberanianmu yang hebat itu. Sudah berulang kali aku memintamu berhenti melakukannya, namun kau juga selalu menolaknya. Kau hebat, kau hebat, Sinclair."
"Ya—aku, aku akan seperti itu." Luna mulai terisak di depan Helios.
Pria itu mengangguk. "Jangan pernah salahkan dirimu, ya? Kalau kau salah, itu karena kau menganggap dirimu tidak ada apa-apanya."
Luna meneteskan air mata yang terakhir untuk hari ini, menggerakkan kepala bermaksud menyetujui ucapan Helios. Tangan Helios lantas turun menggantung ke udara, sejenak tersenyum lalu kembali berkata. "Mari bergabung dengan Newt dan Rey."
Keduanya beranjak menuju ruang makan, melihat Rey sedang memanggang daging di atas kompor, juga melihat Newt sedang menyaksikan sesuatu pada ponselnya.
"Tindak penyerangan pada Winston Tower terus membawa anggapan tentang kasus serupa yang terjadi di Markas Besar Polisi Republik Hekathon. Namun belum diketahui pasti apa benar jika Helios Dawn, Luna Sinclair, dan Newt Braga adalah orang yang sama dengan kelompok penyerang Winston Tower."
"Terdapat satu orang yang tergabung dalam komplotan mereka, namun berujung sama, berujung belum diketahui secara pasti siapa orang-oranh tersebut. Atas insiden yang terjadi, satu orang agen berinisal K tewas di tempat kejadian. Kamera pengintai pada banyak tempat sengaja dirusak oleh pelaku, membuat penyelidikan terkendala hingga saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLACK SUN
FanfictionJuni setelah Gerhana di tahun 2018, Helios Dawn harus merelakan dua hal penting dalam hidupnya. Karir cemerlang sebagai seorang agen federal, dan seorang gadis terkasih yang pergi untuk selamanya. Dulu, Helios mendapat julukan sebagai The Son of Sh...