Chapter 16

647 127 34
                                    

Naruto menatap ke arah gerbang besar kediaman Hyuuga dari balik kaca mobilnya. Ia lalu melirik pada sebuah bingkisan yang berada di kursi penumpang di sisi kirinya. Pemuda itu merutuki dirinya sendiri yang entah bagaimana bisa sampai di kediaman Hinata. Sampai tadi sore ponsel gadis itu belum juga aktif dan itu membuatnya resah.

Kata-kata Shikamaru siang tadi terngiang di pikirannya, membuatnya berulangkali memakai dan melepaskan jaket orange nya. Hal yang dipikirkannya adalah apakah ia harus benar-benar pergi menjenguk Hinata atau tidak. Lalu ketika kebimbangan itu masih menghantuinya, kedatangan Kushina ke kamarnya untuk minta ditemani pergi ke pesta membuat Naruto harus memiliki alasan untuk menolak. Jadilah, 'harus pergi menjenguk Hinata yang sedang sakit' menjadi alasan nya. Tentu saja hal itu berhasil, Kushina lalu turun dan menyiapkan bingkisan untuk 'pacar' anaknya.

Jadi di sinilah Naruto sekarang, menunggu seperti orang linglung.

Beberapa saat kemudian gerbang kayu itu terbuka, mata Naruto menyipit saat melihat seseorang yang keluar dari sana. Ia tahu pasti siapa gadis dengan setelan hoodie kebesaran dan celana selutut itu. Dia adalah orang yang sejak kemarin malam menganggu pikirannya.

"Mau kemana dia?"

Naruto memutuskan untuk melajukan mobilnya pelan mengikut langkah gadis itu.

Tin

Hinata berjengit kaget saat mendengar klakson mobil di sebelahnya. Ia hampir saja mengumpat sebelum akhirnya melihat Naruto turun.

"Uzumaki-san?" kehadiran Naruto cukup membuatnya terkejut. Sedangkan pemuda itu terlihat santai berjalan ke arahnya dengan tatapan datar. Naruto menatap Hinata dari ujung kepala sampai ujung kaki, ada perasaan lega ketika mengetahui gadis itu baik-baik saja.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Pertanyaan Naruto itu membuat Hinata kebingungan, bukankah seharusnya itu pertanyaan yang diajukan olehnya?

"Ini rumahku, jadi wajar jika aku di sini."

"Ck. Maksudku apa yang kau lakukan di luar? Ini sudah malam! Kau sedang sakit kan? Temanmu bilang kau tidak masuk sekolah. Bukankah seharusnya beristirahat!? Kenapa kau tidak mengaktifkan ponselmu?"

Mata bulan itu berkedip beberapa kali, "Aku bingung."

"Kenapa malah bingung?"

"Aku bingung bagaimana menjawab pertanyaan mu. Itu terlalu banyak!"

"Ya tinggal jawab!"

Gadis itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Aku mau pergi membeli sesuatu, karena itu aku berada di luar."

"Bukankah kau sedang sakit?"

Hinata menggeleng, "Aku baik-baik saja. Tadi aku izin karena ada acara klan." Gadis itu memberikan cengiran nya. Ayah tadi meminta Hinata untuk datang ke acara itu bersama dengannya.

Tanpa sepengetahuan Hinata, Naruto bernafas lega mendengar penjelasan Hinata.

"Lalu kenapa ponselmu tidak aktif sejak semalam?"

Gadis itu meringis, "Rusak." Naruto mengernyit, "Semalam jatuh ke air, dan sekarang sedang diperbaiki."

"Ceroboh!"

Hinata mendengkus kesal mendengarnya, "Lalu, Uzumaki-san kenapa bisa di sini?"

"Mobilku yang tiba-tiba membawaku ke sini."

"Yang benar saja." Hinata memutar mata jengah, "Kau mengkhawatirkan aku ya?" Hinata tersenyum sembari menggoda Naruto.

"Dalam mimpi mu." Pemuda itu lalu membuka pintu mobilnya untuk mengambil sesuatu, ia lalu memberikan sebuah bingkisan kepada gadis itu.

New SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang