Chapter 13

636 108 15
                                    

Bagi seorang Otsusuki Toneri, kekalahan adalah kata yang paling ia hindari ada dalam hidupnya. Siapapun yang berani mencari perkaran dengannya secara otomatis menjadi musuhnya. Seperti Uzumaki Naruto, pemuda yang sejak awal tidak pernah Toneri sukai karena terkenal dengan reputasi nya sebagai siswa yang paling ditakuti hampir di seluruh SMA di kota mereka. Tiba-tiba pemuda pirang itu mencari masalah setelah turut campur dengan urusannya. Pemuda pirang itu mendadak datang membantu musuh Toneri dan berakhir menjadi kekalahan untuk Toneri dan teman-temannya.

Beberapa saat kemudian dering ponsel berlogo apel miliknya terdengar, sebuah nomor baru menghubunginya. Pemuda itu pun menggeser ikon hijau di layar itu dan mendengar suara seseorang yang memberinya penawaran menarik. Membuat pemuda berambut putih itu tersenyum mengerikan.

***

Naruto memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Siang ini ia kembali mengantarkan Sakura pulang seusai sekolah. Anehnya wajah Sasuke yang terlihat kecewa karena tadi Sakura memilihnya tidak membuat ia merasa bangga, ada hal lain yang dirasakan olehnya.

Pemuda itu terus memikirkan hal itu sampai kemudian dibuat terkejut oleh segerombolan motor yang tiba-tiba menyalip dan menghadang jalannya. Beruntung Naruto bisa dengan sigap membanting stir mobilnya ke arah kiri dan menginjak rem dengan kuat. Pemuda itu lalu memperhatikan orang-orang yang menghentikannya, mereka merupakan segerombolan siswa dengan seragam SMA yang berbeda dengan dirinya. Ia mengenali orang-orang ini, terutama seseorang berambut putih dengan wajah sombong itu.

"Sial."

Naruto mengumpat ketika ia menyadari bahwa mereka adalah siswa yang sempat ia hadapi ketika membantu teman-temannya beberapa hari yang lalu, sepertinya mereka ingin membalas dendam. Keadaan tidak menguntungkan untuk Naruto menghadapi mereka yang berjumlah sekitar 6 orang. Ketika Naruto hendak putar balik, satu orang lain datang dan sudah menghadang mobilnya dengan motor. Kewarasan masih menguasai otaknya untuk tidak menabrak semua orang di sana dan menyebabkan masalah yang lebih serius.

Toneri berjalan ke arah kaca mobil Naruto, kedua mata berbeda warna itu saling menatap dengan kaca mobil sebagai penghalang. Seringai mengerikan tiba-tiba terlihat di wajah Toneri.

PRANG

..

Kiba yang tengah mengemudikan motor milik Ayahnya menatap datar ke arah jalanan di depannya. Ia berusaha untuk tetap fokus pada jalan raya sembari menulikan telinga ketika gadis di belakangnya terus mengoceh perihal manga yang baru saja dibeli olehnya, dan Kiba sama sekali tidak mengerti.

Berbeda dengan Kiba yang terlihat cemberut, Hinata yang duduk di boncengan motor itu terus saja tersenyum bahagia. Selain karena alasan plot yang memuaskan dari cerita yang ia baca, alasan lain mengapa hatinya sedang berbahagia adalah hubungan Neji dan Izumi yang terlihat semakin baik. Ia jadi semakin yakin bahwa dia dan Sasuke akan segera bisa mengajukan pembatalan perjodohan mereka.

"Berisik!!"

Protes Kiba berhadiah pukulan di helm hitam miliknya. "Kau harusnya senang karena aku membagi kebahagiaanku."

"Dasar otaku!!"

Hinata tersenyum dan tidak tersinggung sama sekali dengan perkataan Kiba. Kedua orang itu sudah sering saling meledek selama ini.

Saat akan melewati salah satu jalan, mata keduanya melihat keributan di depan sana, Hinata terbelalak ketika melihat sebuah mobil yang sangat ia kenali.

"Kiba berhenti!!"

Pemuda penyuka anjing itu mendadak menghentikan motonya ketika sahabatnya itu menepuk punggungnya dengan keras.

New SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang