Chapter 2

1.1K 176 28
                                    

Hinata tak berhenti menggerutu sepanjang perjalanan pulang menuju rumahnya. Ini semua karena Kiba yang bolos latihan baseball dan memilih untuk pergi bersama teman-temannya. Sebenarnya Hinata tidak ada hubungannya dengan hal itu.

Namun yang menjadi masalah, kini Hinata harus membawa pemukul baseball milik Kiba pulang. Mereka berdua memang bertetangga, sesuatu yang dianggap Hinata adalah sebuah kesialan. Mereka merupakan sahabat sejak masih kecil, dan tentu saja Hinata banyak disusahkan oleh Kiba, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa Kiba adalah sahabat yang selalu ada untuk Hinata.

Ketika Hinata sudah turun dari bus dan hendak jalan ke rumahnya, mendadak wajah kesalnya berganti dengan senyum mengembang dan mata yang berbinar ketika melihat tulisan open di salah satu toko kue. Ia tahu bahwa tempat itu baru saja dibuka kemarin, dan dari yang ia dengar, pemiliknya memberikan potongan harga untuk kue-kue nya.

Tentu saja Hinata tidak akan melewatkan kesempatan itu, terlebih lagi ia tahu jika di sana ada kue favoritnya. Ia pun memutuskan untuk mengunjungi toko itu, di dalam Hinata sempat kebingungan dalam memilih. Masalahnya, semua kue di sana tampak lezat, bahkan kue yang bukan merupakan favoritnya menarik perhatiannya untuk dibeli.

Akhirnya, setelah memperhitungkan semuanya, termasuk sisa uang saku yang dimilikinya, ia memutuskan untuk membeli dua cupcake dengan rasa vanilla dan cokelat. Rencananya ia akan memberikan Hanabi cupcake rasa cokelat. Hitung-hitung ucapan terimakasih karena Minggu lalu adiknya telah menutup mulut dengan tidak menceritakan pada Ayah jika Hinata baru saja menghabiskan banyak uang tabungannya untuk menambah koleksi komiknya.

Ketika Hinata akan keluar, dari luar toko terdengar jeritan wanita, "Hentikan dia!! Dia mencuri tas ku!?" dengan rasa perduli yang tinggi Hinata mengangkat pemukul baseball milik Kiba dan tanpa aba-aba langsung memukulkan benda itu ke wajah seseorang yang sedang berlari ke arah nya.

Hinata menatap kesal pada seseorang yang baru saja menjadi korbannya, seseorang yang kini jatuh terduduk dengan posisi tidak elitnya dan wajah yang menoleh ke kanan. Ia memegang pipi kiri bekas pukulan gadis itu. Hinata berdiri tegak di hadapan lelaki itu, orang ini masih berstatus sebagai pelajar SMA, berani-beraninya mencuri.

Hinata masih memperhatikan lelaki itu, seragamnya sama dengan Hinata. Siswa KHS? Yang benar saja, ia benar-benar mempermalukan sekolah mereka. Tiba-tiba wanita yang tadi berteriak bahwa tas nya dicuri berlari ke arah mereka, "Apa yang kau lakukan??" tanyanya pada Hinata, "pencuri itu sekarang benar-benar kabur dan tasku tidak akan kembali."

Hinata mengerjap bingung, wanita tadi berlari melewati Hinata dan korbannya, dengan masih meneriakan bahwa tasnya diambil. Hinata masih belum sepenuhnya mengerti. Pencurinya kabur? Jadi yang dia pukul ini? Kedua tangan Hinata yang semula masih menggenggam erat pemukul milik Kiba tiba-tiba turun tergantung begitu saja di samping tubuhnya, bahkan pemukul dan paper bag yang semula ia genggam jatuh ke atas trotoar.

Yang benar saja!? Dia salah menghajar orang.. 'Oh Hinata.. kenapa kau sok bertindak sebagai pahlawan???' rutuknya dalam hati.

Pemuda itu bangkit dengan aura mengerikan yang tiba-tiba membuat Hinata merinding. Hinata belum bisa melihat wajahnya karena kini pemuda itu memunggunginya. Hinata menggigit bibir bawahnya karena ketakutan.

"A-ano.. Maafkan aku. Kufikir tadi.." ketika orang itu berbalik, Hinata sungguh tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Tatapan tajam dari safir itu, rambut pirang dan wajah tampan yang kini terdapat lebam yang mungkin merupakan akibat pukulan barusan. "U-Uzumaki Naruto!?"

Hinata menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. Sepertinya Hinata sedang mendapatkan kesialan hari ini. Bagaimana bisa ia membuat masalah dengan salah satu berandalan sekolah yang memang terkenal begitu kasar dan suka sekali dengan perkelahian. Tidak ada yang berani berurusan dengannya apa lagi jika menyangkut masalah Sakura, kecuali Sasuke tentu saja.

New SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang