[Apakah aku akan mati?]
[Adakah waktu yang tersisa untukku?]
Aku tersenyum dalam gamam.
Samar kekhawatiran merintih tertatih, menanti langgam kematian yang mungkin terhitung detik.Bagaimanapun, hidupku akan segera berakhir....
Huh... sayang sekali. Padahal aku masih muda dan lincah. Masih ingin hidup seribu tahun lagi.
[Apakah aku akan menyesal?]
Sekali-kali tidak! Meninggalkan dunia yang remuk redam oleh hati yang diliputi dendam.
Aku bahkan tak punya kenangan tentang orang tuaku. Karna ku telah kehilangan mereka, dalam sebuah medan tempur kala masih bayi.
Aku tak mengerti mengapa mereka meninggalkanku. Wajar... saat itu, aku masih mentah. Bagaimana mungkin aku paham?
Orang-orang mengasihaniku sebagai seorang yatim piatu.
Tiada ingin kuingat, seakan tak pernah ada... yang bernama kasih.
Ingin kupendam seribu lara yang tak bertepi. Bahkan kutelan hingga dasar jantung terdalam.
[Apa yang salah denganku?]
Belum habis rasa heranku, aku malah dibawa terbang melayang-layang oleh vampir pembunuh sialan.
Tangan hitam itu mendekapku. Ragaku kaku membisu, darahku membeku. Seolah tak berdaya.
Bagaimanapun hidup itu cepat berlalu, mereka datang dan pergi.
Saatnya giliranku....[Kemana kau akan pergi?]
Telinga Mikhaila berdenging."Huh... Siapa itu?"
Tidak ada jawaban....
Mikhaila mengulang kembali pertanyaannya, selang waktu yang lama, akhirnya terdengar jawaban balasan dengan nada sinis penuh tuduhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS BLOODY BRIDE [REVISI]
Про вампировShe wore a wedding gown, but she felt like she was going to her funeral. Tumbuh besar tanpa kasih sayang seorang ayah, membuat Bonita Vladimir terbuai oleh kebaikan dari pria yang mengulurkan tangan kepadanya, yang rupanya adalah tunangannya sendiri...