Bab 18 : Lilith and Eve

640 139 238
                                    

DALAM bayangan apokaliptik, setengah bangunan runtuh, hancur akibat hangus terbakar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DALAM bayangan apokaliptik, setengah bangunan runtuh, hancur akibat hangus terbakar. Api membara di tengah hujan deras mengguyur Mausoleum yang tak beratap, tak lantas membuat kobarannya kunjung padam. Seakan tidak akan ada air yang dapat memadamkan api abadi dari kerak neraka. Enggan membasuh dosa-dosa penguasa tirani.

Kobaran api disertai asap jelaga membumbung tinggi ke udara. Mengubahnya menjadi tirai raksasa pembatas, antara bumi dengan langit. Sebab langit menutup diri, seolah menolak menyaksikan tsunami panas yang luar biasa menghantam tubuh serigala berbulu hitam. Derasnya curah hujan tak cukup turunkan suhu neraka.

Entah kenapa pemandangan itu menyentak sesuatu dalam dirinya. Tokoh utama kita yang bernama Michael. Hal itu patut membuatnya marah, sebab mengingatkannya pada jutaan kerangka tubuh kawanannya yang hangus terbakar, tergeletak meregang nyawa. Hanya untuk memancing satu orang yang paling berharga menurut sang Kaisar Kegelapan.

Siapa lagi kalau bukan dirinya, Michael, sebagai ancaman terbesar bagi para vampir. Kini hutan Hoia Baciu beralih fungsi, dari hutan lindung bagi umat werewolf, menjadi pusara massal hampir separuh massa kaumnya. Maka biarlah tanah itu tetap merah, menjadi kerak yang dirajah matahari sebagai tanda tragedi mengerikan itu pernah terjadi.

Dalam keadaan katatonik, Michael mengamati area tersebut dari balik pilar. Tak pernah terpikir tempat semegah ini akan ludes dalam semalam. Terbayang jendela-jendela yang tinggi dan berhiaskan permata serta hiasan emas berkilau, kini hancur lebur menjadi satu.

Terbayang jendela patri itu sebelumnya kaca yang diwarnai dengan tambahan garam metalik, lalu disatukan bilah-bilah timbal membentuk pola wanita iblis bernama Lilith, yang kemudian disangga dengan bingkai emas. Kini tak lebih dari serpihan kristal.

Kaca itu rapuh sebelum dia pecah. Tapi setelah itu dia akan menjadi tajam, bahkan lebih tajam daripada sebilah pisau yang diasah. Potongan-potongan kecilnya menghasilkan tepian yang sangat halus pada setiap pecahannya, yang dapat merobek urat nadi dalam sekali sayat.

Dan Lily itu seperti kaca sebelum pecah. Gadis cantik, lugu dan polos. Dan Michael tidak pernah menganggapnya sebagai ancaman. Ia merasa tidak perlu menyembunyikan identitas dirinya maupun rahasia klannya.

Baik itu lokasi persembunyian mereka yang selalu berpindah-pindah, letak markas utama mereka, waktu terlemah mereka, cara melumpuhkan barrier sihir pelindung hutan Hoia Baciu agar keberadaan klannya tidak terendus maupun tersentuh kaum vampir.

Semuanya! Tak satupun yang terlewatkan. Ibarat Lily adalah ember kosong yang siap menampung semua cerita Michael. Namun siapa sangka, ember itu memiliki lubang. Rahasianya bocor ke pihak yang tak seharusnya.

Dan sebelum akhirnya Michael mencurigai Lily, wanita itu memilih memutuskannya dengan alasan yang dibuat-buat. Dan setelah itu Michael ditangkap, di saat dirinya tidak siap. Dirinya dirantai dan diborgol, membelenggu tangan, kaki serta lehernya dengan logam khusus, campuran antara besi dan dimetrium yang menekan kekuatan magis miliknya.

HIS BLOODY BRIDE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang