Bab 12 : A Life For A Life

448 210 198
                                    

TIADA bintang, tiada rembulan, tiada suara apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TIADA bintang, tiada rembulan, tiada suara apapun.

Gelap...

Apa pun tidak telihat di tengah malam yang pekat. Yang terdengar hanya suara hembusan angin yang menderu-deru diiringi lengkingan lolongan serigala.

Kedua macam suara itu lebih mirip suara jeritan jiwa-jiwa yang menerima kematian tragis dan menyakitkan.

Telapa tangan Mikhaila bergetar, meremas baju di bagian dadanya dengan erat. Banyak yang berubah dari hutan dimana dia tinggal dulu. Bukan lagi hijau, melainkan hitam menyerupai arang, habis terbakar si jago merah.

Masih dapat Mikhaila ingat dengan baik bagaimana keadaan Poiana Rotunda saat itu. Jantung hutan Hoia Baciu yang hijau, telah ternoda merah oleh darah pembantaian gila-gilaan kaum werewolf oleh bangsa vampir, musuh bebuyutan mereka.

Melegitimasi kehendak dan keinginannya dengan membawa-bawa nama Tuhan agar hasrat membunuh mereka terpuaskan. Tanpa seorangpun yang berani mempertanyakan.

"Saya tidak peduli apakah ini kehendak Tuhan atau pekerjaan Iblis!"

Suara dingin dan tanpa emosi Mikhaila Minca bergema dalam kegelapan hutan tak berujung. Rambut hitam panjangnya berkibar tertiup angin, membelai kulit putih pucatnya. Menarik napas sambil mengepalkan tangannya kemudian berteriak sejadi-sejadinya. Ia merasa sangat marah kepada Tuhan, mepersalahkan bahkan menghujatNya.

"Karena Tuhan tidak akan membantu atau menolong siapa yang memohon, melainkan yang menentangNya! Aku tak menyesali pilihanku asalkan mereka semua mati!"

Dia tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu. Pupil matanya bergetar, air mata yang sedari tadi ia tahan pecah tanpa daya.

Tes... tes... tes....

Air matanya jatuh membasahi pipi merah mawarnya yang mulus satu per satu. Dia melihat ruang kosong di hatinya melalui matanya yang berkaca-kaca dan kabur.

Berdiri terpaku menyaksikan dunia yang dulunya indah dan penuh cinta, diubah dengan paksa menjadi jurang kegelapan dan kematian. Dalam sekejap mata, seluruh dunianya hancur menjadi cambuk dendam penuh kebencian.

Benak Mikhaila melayang kembali ke masa lalu, masa dimana ia masih seorang anak kecil yang menyaksikan seluruh keluarganya binasa dengan menyakitkan dan dengan cara yang mengerikan.

Dia menyaksikan akhir dari keluarganya, bahkan tidak ada tulang yang tertinggal...

Dia menyaksikan akhir dari keluarganya, bahkan tidak ada tulang yang tertinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HIS BLOODY BRIDE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang