4 MOST WANTED

32 5 0
                                    

Kuy lah....kita langsung lanjut lagi aja...
Tapi plis jangan lupa buat vote 🌟 and komen ya ....

Happy reading*

                      🍂🍂🍁🍂🍂

Sepulang sekolah Miya berjalan santai di koridor menuju parkiran sekolah. Namun ditengah jalan tak sengaja Miya di tabrak oleh seorang siswi berbadan gempal yang tengah berlari-lari dengan temannya.

Miya terhuyung ke belakang hampir saja tubuhnya menyentuh tanah. Untungnya ada seseorang yang dengan sigap menopang tubuhnya. Miya mendongak menatap siapa orang yang telah menolongnya.

Begitu mereka bertatapan mata Miya membulat kaget. Wow! Hanya satu kata Tampan!... Sebenarnya berapa jumlah pangeran disekolah ini? Mengapa begitu banyak cowok tampan bertebaran?

" Eh.... sorry!..." Ucap cowok itu.

" Maaf!...." Ujar Miya sembari menunduk malu.

" Lo nggak apa apa kan?...." Tanya cowok itu yang ntah siapa namanya. Miya hanya menjawab dengan anggukan.

" Em....makasih ya....." Ucap Miya kemudian. Cowok itu tersenyum. Senyum yang membuat siapapun merinding melihatnya.

" Em.... ngomong ngomong...kok gue baru lihat Lo ya disekolah ini? Lo anak baru?...." Tanya cowok itu dengan tatapan heran memperhatikan wajah asing Miya.

" I...iya...gue anak baru...." Ujar Miya sedikit terbata. Cowok itu mengangguk paham.

" Ok....kalo gitu kenalin...gue Miko Adiwijaya Lo panggil aja Miko!.." Ujar cowok yang ternyata bernama Miko itu yang lagi lagi disertai sunggingan senyum.

Miya sedikit terkejut mendengar nama cowok di depannya ini. Oh.....jadi ini yang namanya Miko?.... Batin Miya berujar.

" Eh....i..iya...gue Miya...." Timpal Miya sembari tersenyum.

" Ya udah gue duluan ya?..." Pamit Miko. Miya  mengangguk.

" Iya hati hati...." Pesan Miya. Miko mengacungkan ibu jarinya tanpa menoleh. Miya tersenyum kecil.

                      🍂🍂🍁🍂🍂

Miya duduk termenung ditepi kasur. Cewek itu menghela nafas dalam. Matanya sedikit berkabut menandakan bahwa dia sedang sedih.

Saat ini Miya memang tengah merindukan ibunya. Miya merasa hidupnya benar benar sepi, dan hampa. Dia tak punya siapa siapa. Yang Miya tahu dia hanya memiliki seorang suami yang ntah siapa? Dan dimana dia sekarang? Ntah suaminya itu menganggapnya atau tidak Miya tidak tahu?

Yang jelas yang Miya rasakan saat ini adalah kebingungan? Bukankah dalam surat wasiat ibunya Suaminya itu juga bersekolah di SMA Pramuka Mahendra? Lalu kenapa mereka belum bertemu? Dan kenapa dia tidak menemuinya?

Miya kembali menghela nafas panjang. Lalu menjatuhkan tubuh di atas kasur. Air matanya mengalir. " Mama!... Ayah!... Miya rindu!!...." Ungkap Miya penuh pilu. Miya memeluk bingkai foto ibu dan ayahnya.

                          🍂🍂🍁🍂🍂

Pukul 17.30 sore.

" Ya Allah....ini gimana pulangnya?..." Ujar Miya kebingungan. Miya menatap sendu hujan deras yang mengguyur bumi. Baru beberapa langkah dia meninggalkan area mini market. Langit sudah menangis deras.Padahal sudah hampir Maghrib.

Sialnya tak ada satupun kendaraan umum yang lewat! Fiuh!.... Mana rumahnya jauh dari mini market ini dan lagi Miya tidak boleh terlalu lama terkena air hujan.

search to my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang