Salah Paham 2

14 1 2
                                    

3 hari Eissa dirawat di rumah sakit. Dan ini adalah hari terakhir cowok itu dirawat. Selama 3 hari itu pula Melody menemani sahabat kecilnya itu.

Gadis itu selalu pulang pergi ke rumah sakit. Rupanya gadis itu khawatir juga perihal kesehatan Eissa.

Meskipun dokter bilang Eissa sudah sembuh. Namun kekhawatiran itu masih terus menyerang kepala Melody.

Kini gadis itu tengah mempersiapkan barang-barang Eissa untuk dibawa pulang.

Yap, hari ini adalah hari terakhir Eissa dirawat.

Melody memasuk-masukan bajunya Eissa yang selama ini dipakai di rumah sakit kedalam tas besar milik cowok itu.

Fyi, Mama Papa Eissa tidak sempat datang menjenguknya di rumah sakit karena urusan pekerjaan. Eissa pun tak mempermasalahkan itu.

Begitupun dengan berita Eissa masuk rumah sakit sudah tersebar di mana-mana. Banyak wartawan yang menanyakan perihal sakitnya Eissa. Namun pihak agensi merahasiakannya demi menjaga privasi Eissa sendiri.

Para member juga selalu membuat pernyataan yang tak sesuai dengan kenyataannya. Bohong untuk kebaikan tidak masalah, begitu kata Dino.

Eissa yang kini tengah sarapan dengan fokus seraya memperhatikan gerak-gerik Melody yang tengah bebenah.

"Para member gak ada yang kesini ya?" Tanya Eissa yang memang tak melihat satupun member.

Melody menatap Eissa yang kembali menyuapi nasi ke mulut cowok itu. "Tadi gue telpon Dikey katanya cuma Dino, Kak Woozi, Kak Jun sama Kak Wonu doang."

"Bang Wonu?" Melody hanya mengangguk tanpa merespon lebih seperti biasanya jika mendengar nama Wonu.

"Tumben lo gak ngereog denger nama Bang Wonu?" Tanya Eissa heran.

Melody berdecak. "Gue cuma ngehargain lo yang baru aja sembuh."

"Gak masuk akal banget alasan lo."

Tak lagi menyahut. Melody terus bebenah agar ruangan tempat Eissa selama dirawat tetap bersih dan rapi.

Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu kamar.

Melody yang tengah merapikan tas Eissa langsung menuju pintu untuk membukakannya.

"Kak Wonu?"

Wonu terdiam diambang pintu seraya memperhatikan Melody dengan intens.

Ditatap seperti itu Melody merasa tidak nyaman. Akhirnya ia menyuruh Wonu masuk kedalam ruangan.

"Masuk Kak."

Tanpa menjawab, Wonu masuk dan duduk di kursi dekat ranjang pasien.

"Yang lain mana, Bang? Tadi Melody bilang Bang Woozi, Bang Jun sama Dino datang."

"Mereka lagi ke kantin. Lo kayak gak tau mereka aja kalau lagi kelaparan." Canda Wonu.

Melody menatap punggung Wonu yang membelakangi nya dengan tersenyum tipis. Kapan lagi dirinya menatap Wonu lama lama meskipun hanya punggungnya saja.

Eissa yang tau Melody sedang memperhatikan Wonu, Tiba-tiba tersenyum miring. Sepertinya ia mempunyai ide untung membuat Melody malu.

"Oh iya Bang. Ada yang mau gue tanyain sama lo, penting!" Ucap Eissa seraya melirik ke arah Melody yang belum mengetahui rencana Eissa.

"Tanya aja! Gue bukan orang lain. Kalau lo mau nanya tinggal nanya, gak usah bilang segala."

"Gak jadi, Bang!"

Sudah biasa bagi Wonu menahan sabar kepada member.

Disamping itu, Melody juga melotot kearah Eissa yang tengah tersenyum seperti meledek gadis itu.

selesai tanpa memulaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang