Melody masuk kedalam mobil yang terparkir di parkiran agensi.
"Gimana? Mereka percaya?"
Melody mengangkat bahunya tak tau. Selly yang melihat raut muka Melody seperti itu jadi merasa kasihan karena usaha sahabatnya itu tak membuahkan hasil yang maksimal buat Melody.
Selly memang ikut menemani Melody menuju agensi untuk menemui para member. Namun Selly tak berniat masuk karena merasa ini bukanlah urusannya. Jadi ia berinisiatif untuk menunggu di mobil.
"Gapapa, mungkin mereka butuh waktu aja buat percaya lagi sama lo. Karena lo sendiri yang bilang waktu itu lo yang bikin berita itu." Selly berusaha menenangkan Melody dan berusaha membuatnya tersenyum.
"Eissa kayaknya udah gak respect lagi deh sama gue. Buktinya tadi pas Kak Hoshi nyudutin gue dia cuma nunduk aja." Ucap Melody seraya memikirkan Eissa yang tadi diam saja.
"Kak Hoshi nyudutin lo? Kok bisa?" Sewot Selly. Lagi lagi Melody mengangkat bahunya tak tau.
Ditengah keheningan nya. Dua gadis itu melihat cowok yang tengah berlari kearah mobil Melody.
Keduanya sudah bisa menebak siapa cowok itu.
"Kak Jun?"
Jun mengetuk kaca mobil ketika sudah sampai di mobil Melody. Melody menurunkan kaca mobilnya.
"Kenapa, Kak?" Tanya Melody.
"Gue boleh nanya sesuatu gak sama lo?" Ucap Jun. Melody mengangguk. "Siapa member yang udah ngebujuk lo? Bukannya semalam lo nginep di apartemen gue? Dan gue juga gak ngeliat lo keluar dari apart gue."
Selly yang tau soal Melody menginap di apart Jun langsung terkejut. "What? Lo ngi-"
Buru-buru Melody membekap mulut berisik Selly agar teriakannya itu tak didengar oleh orang lain.
"Lo gak perlu tau, Kak. Makasih ya udah ngasih penginapan gratis buat gue. Oh iya, nih kartu apart lo. Takutnya kelupaan." Setelah mengatakan itu, Melody menyalakan mobilnya dan meninggalkan Jun.
Jun terdiam seraya memandang kartu apart yang ada ditangannya.
***
"Gak seharusnya lo begitu sama Melody tadi. Gimanapun juga, dia yang udah bantu kita buat debut." Ucap Joshua.
"Kita semua udah keterlaluan sama Melody. Gimana kalau nanti dia bilang sama Pak Yuda soal ini?"
"Melody gak mungkin cerita soal ini ke Om Yuda." Semua menatap Eissa yang tetap menunduk.
"Lo suka sama Melody?" Tanya Hoshi tiba-tiba dan membuat Eissa menatap datar kearahnya.
"Urusannya sama lo apa, Bang? Mau gue suka atau engga, itu bukan urusan lo!"
"Yaudah. Berhenti ngebela dia disaat dia salah!"
"ITU KARENA SETIAP PERGERAKAN DIA SELALU SALAH DI MATA LO!" Emosi Eissa sudah tak bisa ditahan lagi.
"Eissa! Jangan pernah ninggiin suara lo ketika lo lagi emosi!" Ucap S.coups menenangkan Eissa.
"Dan lo, Bang." Ucap Eissa menunjuk Wonu. "Sejujurnya gue muak denger cerita Melody yang terus-terusan nyeritain tentang lo. Tapi lo sendiri malah-" Ucapan Eissa menggantung.
Eissa berpikir kembali. Ini bukanlah urusannya. Cowok itu langsung pergi meninggalkan ruangan.
"Kak Melody suka sama Bang Wonu? Sejak kapan?" Tanya Dino.
***
Di Taman dekat agensi, Eissa mendudukan bokongnya di kursi taman sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
selesai tanpa memulai
Teen FictionSelesai tanpa memulai? Pernahkah kalian mengalaminya?