Berita

15 1 0
                                    

DIKEY SEVENTEEN MENDAPATKAN KEKERASAN OLEH MANTAN MANAGERNYA!

Artikel tersebut membuat satu agensi panik termasuk member seventeen nya sendiri.

Bagaimana tidak, berita tersebut tiba-tiba muncul tanpa ada konfirmasi terlebih dulu pada member atau agensi.

Lagipula, darimana media menyimpulkan hal artikel itu? Sedangkan tak ada satupun orang yang memberitahu perihal Dikey.

Member seventeen berkumpul di ruang meeting yang biasanya tempat untuk merundingkan sebuah event atau verity show mereka.

"Bagaimana bisa artikel seperti itu muncul di beberapa media?" Tanya Manager baru mereka yang bernama Dion.

Semua member tak ada yang menjawab. Bukan karena takut, tapi karena memang mereka tidak tau alasan berita itu muncul.

"S.coups, apa kamu tau kenapa berita itu muncul tiba-tiba?" Tanya Dion menatap S.coups.

Leader itu menatap managernya. "Kita semua gak ada yang tau alasan berita itu muncul, Bang. Lagipula, diantara kita gak ada yang ngasih tau ke media perihal itu. Kecuali-" Ucapan S.coups menggantung seraya matanya melirik kearah Dino.

Dino yang dilirik seperti itu langsung menunduk takut.

"Kecuali Dino." Lanjut S.coups.

Semua member menatap kearah S.coups. Wonu yang memang sudah tak sabar lagi ingin berpendapat langsung berdiri dan menatap tajam kearah leadernya.

"Jadi lo nyalahin Dino?" Tanya Wonu lantang.

"Wonu tenang!" Ucap Dion seraya menyuruh Wonu duduk kembali.

"Gue bukannya nyalahin Dino. Tapi kalau aja dia gak bilang ke pak Yuda, berita itu gak akan muncul."

"Lo ngomong gitu, secara gak langsung lo gak suka sama Bang Dion." Sahut Wonu.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu? Lo kalau mau belain Dino, belain aja! Gak usah lo bawa-bawa Bang Dion!" S.coups tak bisa lagi menahan emosinya.

"Loh kenapa? Bener kan ucapan gue barusan? Harusnya kita semua sadar, termasuk lo, Bang! Sekarang gue tanya sama kalian semua. Kalau bukan Dino, siapa yang berani bilang ke pak Yuda?"

Semua terdiam memandang Wonu yang tengah marah itu. Member baru pertama kali melihat Wonu semarah ini. Biasanya cowok itu akan memendam amarahnya demi menjaga para member.

"Asal kalian tau, karena Dino kita selamat. Karena dia yang berani ngomong, kita semua bisa lepas dari kekerasan Bang Rehan. Liat! Lelaki yang lebih muda dari kalian berani speak up tentang masalah seperti ini." Lanjut Wonu.

"Saya bakal minta Pak Yuda untuk datang ke kantor." Ucap Dion seraya mengeluarkan HP nya dari saku celana.

"Bang, gue rasa kita gak seharusnya terus-terusan ngandelin Pak Yuda buat nyelesein masalah kita." Ucap Han memegang tangan Dion yang akan menelpon Yuda.

"Bang Han bener. Lagipula kita semua udah dewasa. Jadi gue harap, gak ada lagi orang yang meninggikan suaranya setelah Bang Wonu dan Bang S.coups tadi." Ucap Mingyu.

***

Setelah membaca berita tersebut, Melody menahan Papanya untuk tidak pergi ke kantor dan menemui para member seventeen

Gadis itu tau betul apa yang akan Papanya lakukan jika sudah bertemu para member seventeen apalagi saat sedang emosi seperti ini.

Berusaha sekuat tenaga, Melody menghentikan Yuda yang akan membuka pintu mobil.

"Pa, Ody mohon jangan temui mereka!" Mohon Melody.

Yuda menatap kearah putrinya itu. "Ody, jangan halangi Papa jika kamu gak mau papa keras sama kamu." Tegas Yuda.

Melody menatap Papanya dengan tatapan memohon. "Pa, biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri! Ody mohon, jangan Papa terlalu keras sama mereka. Mereka udah dewasa, Pa."

"Kalau mereka udah dewasa, kenapa mereka kecolongan berita seperti ini, Melody? Bisa kamu jelasin sama Papa?" Melody terdiam. Ia tak bisa menjawab karena memang ia juga bingung harus menjawab apa.

"Kamu gak bisa jawab kan? Jadi biarin Papa pergi ke kantor dan melihat dengan cara apa mereka bisa menyelesaikan masalah ini."

"Tunggu Pa! Kalau gitu aku ikut Papa ke kantor." Tak ada pilihan lain, akhirnya Yuda mengizinkan Melody untuk ikut dengannya menemui para member.

***

Semua member sudah memafkan Dino dan menyadari kesalahan mereka yang mendiamkan adik bungsunya itu hanya karena hal sepele.

Dalam situasi seperti ini, mereka terus berpikir gimana caranya untuk membersihkan nama Dikey dari berita tersebut.

"Guys, gak ada pilihan lain selain Dikey yang mengklarifikasi nya sendiri." Ucap Hoshi tiba-tiba.

Semua member terkejut mendengar ucapan Hoshi barusan. "Gue? Kenapa gue?"

"Ya karena lo korbannya."

Semua orang menghela napas panjang. Ucapan Hoshi memang tak sepenuhnya salah, namun menurut para member, cara itu kurang menarik untuk membersihkan nama Dikey.

"Guys, Om Yuda ada lobby dan akan menuju kesini bareng Tante Lidya dan Melody." Ucap Eissa yang terengah-engah akibat berlari-lari.

"Pak Yuda? Siapa yang nyuruh pak Yuda datang?"

"Sepertinya Pak Yuda mengetahui berita itu lewat media." Ucap Dion.

"Yang gue liat dari mukanya, kayaknya dia marah besar."

"Eumm malah di takut-takutin lagi."

"Gue serius, Bang. Gue sama Eissa tadi habis dari toilet, dan liat Pak Yuda bareng Bu Lidya dan Melody. Dan tatapan Pak Yuda tuh serem banget." Ucap Mingyu.

BRAKKKK

Pintu terbuka kencang dan menampilkan sosok Yuda yang gagah dan lupa tatapan tajamnya yang mengarah ke semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Pa?!"

"Berita sampah apa itu? Bisa-bisanya berita itu muncul di media!" Tegas Yuda.

"Maaf Pak sebelumnya. Saya tadi sudah bertanya pada member dan tidak ada satupun member yang memberitahu media perihal masalah ini." Ucap Dion tenang tidak seperti member yang kini merasa dunia sedang di jajah, betapa tegangnya mereka.

"Lalu, bagaimana bisa berita itu muncul?"

"Atau jangan-jangan, ini karena masalah kemaren di kampus?" Ucap Joshua hati-hati takut menyinggung orang lain.

"Kampus? Emang ada apa di kampus kemaren?"

Semua menunduk tak ada yang berani menatap Yuda kecuali Dion yang memang tidak tau apa-apa. Sebab dirinya mengikuti member sampai parkiran kampus.

Melody yang ada di belakang Papanya itu berusaha maju dan menghadap kearah Yuda.

"Pa, Aku mau jujur sama Papa. Tapi tolong, jangan kerasin mereka lagi." Mohon Melody.

"Ody, kamu ngapain? Sini! Kamu jangan ikut campur urusan Papamu." Ucap Lidya menyuruh Melody mundur.

Bukannya menuruti ucapan Mamanya, Melody malah terus menatap Yuda.

"Melody yang udah bilang ke semua media tentang Dikey." Ucap Melody yang kemudian menunduk saat Yuda menatapnya balik.

Semua orang disitu terkejut mendengar pengakuan Melody barusan.

"Dy?" Panggil Eissa.

Melody menoleh darah Eissa yang menatapnya tak percaya. "Kenapa lo lakuin ini? Bilang sama kita semua kalau itu gak bener."

***

#seventeen
#s.coups #jeonghan #joshua #jun #hoshi #wonwoo #woozi #the8 #mingyu #dk #seungkwan #vernon #dino
#carat

selesai tanpa memulaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang