Nayla

6 1 0
                                    

Setelah mata kuliah pagi selesai, Melody dan Selly pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang keroncongan sedaritadi.

Sampai di kantin, kedua gadis itu melihat kanan kiri dan memilih tempat duduk. Namun terlihat banyaknya mahasiswa, membuat semua tempat penuh. Alhasil keduanya memilih makan di kantin belakang taman kampus yang lumayan sepi karena sedikit mahasiswa yang makan disana.

Kantin belakang taman kampus sangat nyaman menurut Melody. Bangunannya seperti caffe caffe di luar sana. Dan tempatnya pun sangan nyaman untuk bersantai.

Melody dan Selly memilih tempat di dekat kaca, tujuannya agar kedua gadis itu bisa melihat secara langsung indahnya taman kampus.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Selly.

"Gue nasi goreng aja sama es teh manis aja." Jawab Melody yang langsung di angguki Selly.

Buku-buku gadis berambut panjang itu memesan pesanannya dan juga Melody.

Setelah memesan, Selly kembali ke tempat dan melihat Melody yang tengah melamun.

"Dy? Melody!"

Melody terlonjak kaget mendengar suara Selly yang agak cempreng itu. "Apaan sih, Sel? Sakit tau gak kuping gue."

"Ya lagian lo ngapain coba ngelamun kayak gitu? Kerasukan setan gak gue bantu ya." Omel Selly.

Melody berdecak. "Sembarangan lo! Gue cuma takut aja nanti kalau ketemu sama Kak Hoshi."

Selly sudah tau jika Melody akan bertemu dengan Hoshi. Yang semakin bikin Melody takut adalah, awal gadis itu bercerita, Selly malah menakut-nakutinya jika Hoshi akan menyudutinya lagi.

"Gak usah takut. Lagian katanya Eissa juga bakal nemenin lo kan?' Melody mengangguk sebagai jawaban. " Yaudah santai aja. Kan dia cuma mau minta maaf doang."

Selly menyemangati sahabatnya itu agar tak takut bertemu orang yang di juluki harimau itu.

Tak lama pesanan mereka datang. Tak menunggu waktu lama, keduanya memakan pesanannya dengan tenang dan sesekali berbincang-bincang.

***

"Sa, gimana soal Melody?"

Eissa yang baru saja bangkit dari sofa ruang tv terlonjak kaget karena suara Hoshi yang berada di belakangnya.

"Lo, Bang? Gue kira siapa." Kesal Eissa seraya duduk kembali di sofa. "Soal Melody, gue udah bilang sama dia dan katanya dia mau buat ketemu sama lo. Asal ada syaratnya."

Hoshi yang senang langsung dibuat bingung mendengar kata syarat. "Syarat? Syarat apaan?"

"Gue harus ikut."

Hoshi memutar bola matanya malas. Ia tak habis pikir dengan Melody. Memang dirinya akan berbuat macam-macam sampai harus membawa Eissa untuk menemaninya?

Meski begitu, Hoshi tetap mengiyakan syarat dari Melody agar ia merasa lega nantinya jika sudah meminta maaf.

Hoshi melenggang pergi menuju dapur yang terdapat Woozi dan Wonu sedang memakan kentang goreng.

Hoshi menghampiri dua sepantaran nya itu dan langsung duduk seraya mengambil beberapa kentang dari piring milik Woozi.

"Heh, cuci tangan lo dulu!" Tegur Woozi.

Hoshi pun menurut dan langsung mencuci tangannya di wastafel belakang Wonu.

Setelah mencuci tangannya, ia kembali duduk di depan Woozi seraya mengambil kentang dari piring.

"Lo ngobrol apa sama Eissa tadi?" Tanya Wonu memulai pembicaraan.

"Soal gue yang mau minta maaf ke Melody. Kenapa?" Wonu hanya menggelengkan kepalanya tak mau bertanya lebih lanjut.

selesai tanpa memulaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang