27 : Tanya Mantan

683 81 55
                                    

***

Airin POV

Lelah, satu kata itu yang menggambarkan keadaanku sekarang. Aku baru saja pulang dari pasar, habis membeli bahan-bahan masakan yang akan aku masak untuk makan siang suamiku.

Arrrgghh!!

Kalau mengingat kejadian semalam aku selalu saja salting, iya. Salah tingkah.

Karena suamiku belum pulang, akupun berinisiatif untuk memasakannya makan siang lalu menyusulnya ke rumah sakit nanti dan makan siang bersama.

Ululu,, romantisnya!!

Disaat aku sedang memasak, Tasya datang untuk bekerja.

Untuk menu makan siang hari ini adalah sayur asem, perkedel kentang, tempe goreng dan sambal yang tidak pedas. Kenapa? Kalau kalian ingat, a Alex memiliki lambung dan juga usus yang sensitif terhadap makanan pedas. Jadi aku akan membuatkan sambal yang tak pedas saja.

(Baca di part 13-14)

Nanti bisa-bisa dia bulak-balik kamar mandi lagi hihi.

Tapi,, apa dia akan suka? Aku tidak tahu apa yang dia suka soalnya...

Tasya sedang mengepel lantai. Apa aku tanya dia saja? Dia pasti tau, secara dulu mereka berpacaran sampai 5 tahun lamanya kan? Begitu yang dikatakan A Alex.

"Ee, t-tasya." aku memilih untuk bertanya. Daripada nanti masakanku tidak dimakan karena dia tidak suka kan. Tapi gak akan sih, pasti dia makan-makan saja, yakan? Yagak? Yadong!!

"Iya non?" Tasya menghentikan pekerjaannya dan menghampiriku.

"Kamu kan mantan pacarnya A Alex. Kamu pasti tau kan makanan kesukaan dia apa. Dia bakal suka gak sama masakan yang sekarang lagi saya masak?"

"Ma-maksud n-non?"

"Ah, saya udah tau kok tentang hubungan kalian dulu. Kalian udah lama pacaran kan? Kamu juga pasti tau makanan yang dia suka dan gak dia suka kan." ia nampak gugup. "Gak papa, itu kan masa lalu, hm?" Tasya pun berjalan lebih dekat kepadaku.

"Mmm, dia gak suka kacang-kacangan. Kayak kacang tanah, tempe juga." ia melihat aku memasak sayur asam memakai kacang tanah dan juga tempe goreng.

"Ah gak suka ya.. Tapi semalem kayaknya dia suka tuh, ka-cang."

"Dia alergi kacang-kacangan non." aku mengangguk mengerti.

"Terus? Apa lagi? Dia, bakal suka perkedel kan?" ia mengangguk. "Kalo gitu, aku pisahin aja kacang di sayurnya. Makasih ya, Tasya."

"Gak perlu terima kasih." ia tersenyum. "Memang non Airin gak tau apa yang dia suka dan gak suka?" ia mulai lancang bertanya.

"Hm? Nggak, bukannya gak tau tapi, belum hehe. Aku sama a Alex itu gak pacaran soalnya, langsung nikah hihi." ia mengangguk-angguk. Sebagai istri aku merasa kalah dengan mantan pacarnya ini.

Istri macam apa kau ini Airin?? Cih!!
"Di jodohin?"

"Y-ya begitulah. Kamu bisa kembali bekerja." ia menunduk lalu pergi, kembali bekerja.

Sebaiknya aku jangan terlalu dekat dengan si mantan yang kayaknya kepo ini kan.

==

Akhirnya aku sampai di depan rumah sakit Poe dengan menaiki taxi dan tak tunggu lama lagi, aku langsung masuk kedalam sambil membawa kantong yang berisi makanan untuk suamiku tercintah. "Permisi,, apa dokter Alex ada di ruangannya?"

"Hei, permisi. Kami datang lebih dulu, ayahku yang selanjutnya." tiba-tiba seorang wanita datang dan bilang begitu padaku. Mungkin dia pikir aku ingin menyelip antrian operasinya mungkin.

Dinikahi DoGan (Dosen Ganteng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang