38 : Baikan Ceunah

726 59 0
                                    

⇩⇩⇩

Airin berdiri di luar sel yang di dalamnya ada Tasya. Tasya mendongkak dan melihat Airin ada disana ia menghampiri.

"Mau apa kamu kesini?" tanya Tasya.

"Aku cuma mau liat, gimana nasib pelakor yang ada di rumah tanggaku." seringai Airin meremehkan.

"Ini gak akan lama.. Liat aja nanti, setelah aku keluar,, Alex akan menjadi milik aku dan itu memang sudah seharusnya.. Kamu yang pelakor di antara aku dan Alex kamu tau itu!!" teriak emosi Tasya.

"Benarkah? Ok, kalo gitu aku tunggu... Gimana caranya kamu bisa keluar dari sini." tanpa ba bi bu lagi Airin pergi meninggalkan Tasya yang malah ngereog di balik jeruji besi itu.

===

Di mobil Alex yang menyetir seperti biasa. Ia mengetuk-ngetuk jari telunjuknya yang ada di stir mobil.. Bagaimana caranya ia membuat Airin kembali berkicau?

Sedari tadi suasana begitu hening, tak ada yang bicara.

"Ini,, kita mau langsung pulang?"

"Aku gak mau pulang dulu." dingin Airin.

"Kenapa?" Alex kaget. Lalu ia pun berpikir.. Apa karena ia sempat berbaring dengan Tasya... "Kalo gitu beberapa hari kita nginep di rumah lama ya."

"Kita? Aku aja kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita? Aku aja kali."

"Kok gitu sih... Mana bisa aku sendirian di rumah." rengek Alex hendak membawa tangan kanan Airin, tapi belum sempat ia raih Airin sudah menepis. "Kamu gak ada kelas kan hari ini? Kalo di rumah sakit gimana?"

"Aku shift malam."

"Kalo gitu sekarang mending kita jalan-jalan aja ya?" antusias Alex (lagi)

"Kemana?" tanya Airin yang sedikit penasaran.

"Ke tempat yang pasti kamu suka." senyum Alex senang.

===

Sampai di tempat tujuan Alex yaitu pantai!!!

Pantai adalah spot healing kesukaan Airin.. Tak bisa Airin bohongi ia senang sekali, menghirup udara dengan banyak. Hah, aroma pantai adalah kesukaannya.

Melihat senyuman Airin, Alex berpikir memang tak salah ia membawa Airin kesini.

"Kamu suka." teriak Alex supaya terdengar karena kerasnya suara ombak. Kebetulan di pantai ini sepi karena memang bukan spot untuk wisatawan, mereka berhenti di pinggir jalan.

Dinikahi DoGan (Dosen Ganteng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang