Part 17

620 76 29
                                    

Pagi hari menyapa, singto bangun dari tidurnya lebih dulu, ia masih berada di pelukan krist, keduanya juga belum memakai pakaian mereka, singto menatap wajah damai krist yang terlelap kemudian menenggelamkan wajahnya di dada krist menghirup aroma menenangkan dari tubuh krist hingga beberapa menit kemudian krist terbangun dari tidurnya dan semakin mengeratkan pelukannya di tubuh singto.

"Phi, aku tak bisa bernafas" ucap singto sembari menjauhkan wajahnya  sedangkan krist hanya tertawa menanggapinya.

Singto beranjak dari ranjang dan pergi ke kamar mandi. Singto menatap pantulan tubuhnya di cermin menatap banyak kiss mark di dada dan lehernya.

Singto menatap pintu kamar mandi dari pantulan kaca berharap jika krist masuk juga sembari menunggu singto menggosok giginya namun tak ada tanda-tanda jika krist akan mandi bersamanya.

Beberapa menit di kamar mandi, singto keluar hanya dengan menggunakan handuk dia melihat jika krist juga sudah mandi dan tengah memasang dasinya sekarang.

Krist memang mandi di kamar mandi yang ada di dapur tadi karna ia sudah terlambat jika harus menunggu singto selesai mandi lebih dulu. Setelah berpakaian rapi krist keluar kamar lebih dulu meninggalkan singto yang tengah membuka lemari pakaian untuk mengambil bajunya. Singto benar-benar merasa kesal lagi sekarang, ternyata krist masih mengabaikan dirinya, jadi apa artinya kegiatan tadi malam?

Singto menunggu krist berbicara dulu atau meminta maaf lebih dulu kemudian membahas masalah mereka kemarin baru ia juga akan minta maaf, singto hanya tak ingin harga dirinya hancur karna meminta maaf lebih dulu namun krist malah mengabaikan dirinya lagi, ia benar-benar menyesal telah menyerahkan tubuhnya semalam.

"Pagi anak daddy" ucap krist sembari mencium fiat.

"Daddy kemana saja" ucap fiat, yang baru saja melihat kedatangan krist.

"Daddy sibuk berkerja jadi tak sempat pulang kemarin" ucap krist.

"Daddy mu selingkuh fiat" ucap singto yang baru saja datang dengan wajah kesalnya.

"Sing, kamu bicara apa?"

"Memang benarkan phi?"

"Bi, bawa fiat pergi" ucap krist.

Pengasuh fiat membawanya pergi dari sana, krist hanya tak mau fiat mendengar pertengkaran mereka lagi.

"Ini masih terlalu pagi untuk kita bertengkar sing!"

"Yang ku katakan memang fakta?"

"Aku tak serendah itu untuk selingkuh!"

"Lalu phi tidur dimana selama satu minggu ini?"

"Di rumah off"

"Benarkah? Bukan di rumah apple? Apple juga mengatakan phi sangat panas bermain di ranjang, apa phi melakukan apa yang phi lakukan pada ku semalam kepada apple juga?"

"Berhenti mengucapkan omong kosong" ucap krist sembari menarik tangan singto agar duduk di pangkuannya.

"Entah kenapa aku menjadi geli sendiri sekarang, tubuh phi sudah di sentuh orang lain dan phi dengan beraninya menyentuh ku!!" Ucap singto marah, namun ia juga tak beranjak dari pangkuan krist.

"Bukankah kamu sendiri yang menggoda ku semalam" ucap krist.

"Aku tak melakukan apa-apa, aku hanya tidur" ucap singto, ia tak terima jika harus di tuduh menggoda suaminya sendiri semalam.

"Benarkah?" Ucap krist sembari menatap mata singto dan mengusap pipinya.

"Hmmm" jawab singto singkat.

"Tersenyum" ucap krist sembari mengusap bibirnya.

"Tidak" ucap singto dengan wajah kesalnya.

"Aku benar-benar malas jika harus bertengkar lagi dengan mu sekarang"

"Kenapa phi mengabaikan ku tadi!?"

"Kapan?"

"Tadi di kamar"

"Aku hanya tak ingin mengganggu mu, bukankah kita sudah terlambat sekarang"

"Jangan lakukan itu lagi aku tak suka di abaikan, apa phi sudah tak mencintai ku?"

"Aku masih pria bodoh kemarin, aku bahkan masih sangat mencintai mu hingga sekarang"

"Jadi phi tidur dimana kemarin"

"Di rumah off, jika kamu tak percaya kamu bisa menghubungi off, gun juga tahu"

"Baiklah, aku percaya" ucap singto sembari menenggelamkan wajahnya di ceruk leher krist dan krist memeluk tubuh singto mengusapnya dengan lembut.

Setelah beberapa menit singto beranjak dari pangkuan krist dan duduk di kursi samping krist kemudian memulai sarapan mereka.

"Aku minta maaf karna sudah membentak mu waktu itu" ucap krist.

Singto tersenyum senang mendengarnya, kalimat itu yang di tunggunya sejak semalam, krist meminta maaf lebih dulu.

"Aku juga minta maaf" ucap singto.

"Jangan bertemu mantan mu lagi"

"Iya"

"Janji?"

"Iya phi krist, sekarang aku benar-benar akan berubah, aku akan meluangkan waktu ku untuk phi dan fiat, apa phi mau memulai semuanya dari awal bersama ku?"

"Tentu saja" ucap krist sembari tersenyum manis.

"Berangkat bersama ku?" Ucap singto.

"Aku naik taxi saja"

"Tidak, bersama ku!"

"Baiklah"

Setelah sarapan keduanya berangkat berkerja bersama, ini juga kali pertama mereka berangkat bersama biasanya krist menggunakan taxi. Singto mengantar krist lebih dulu ke kantornya.

"Terima kasih" ucap krist saat singto menghentikan mobilnya.

Sebelum krist keluar singto menahan tangan krist lebih dulu.

"Kenapa?"

"Jangan dekat-dekat apple"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Aku tak menyukainya"

"Kami hanya berteman dan tak lebih dari itu, apa kamu pernah melihat ku makan siang bersamanya hanya berdua? Kami selalu bersama teman-teman yang lain"

"Tetap saja aku tak menyukainya! Dia bilang kemarin jika dia ingin memiliki phi"

"Dia hanya bercanda, sudahlah sing. kita sudah sangat terlambat sekarang" ucap krist.

"Aku mencintai mu" ucap krist lagi sembari mengecup keningnya.

Setelah itu krist keluar dari mobil dan singto menjalankan mobilnya ke kantornya.


















Tbc.

True love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang