Part 4

623 91 13
                                    

Hari-hari berlalu, sudah 6 bulan singto tinggal di rumah krist, singto banyak berubah, ia jarang berteriak lagi atau takut yang berlebihan, krist selalu rutin membelikannya obat dan off selalu memeriksa kondisinya, namun sampai sekarang krist masih belum mengetahui penyebab singto seperti itu.

Krist dan off juga masih belum mengetahui asal usul singto, off sudah mencoba mencari tahu lewat internet namun tak ada petunjuk sama sekali, sedangkan krist? Ia sengahja membiarkan off berjuang sendirian.

jujur saja krist tak mau singto kembali ke keluarganya, ia bahagia singto tinggal bersamanya katakanlah krist egois, benar... Ia mengakui itu, tanpa sadar perasaan aneh mulai tumbuh seiring berjalannya waktu.

Walau singto terkadang suka kambuh, krist dengan sabar merawat singto, meyakinkan singto jika dirinya orang baik.

"Aku pulang" ucap krist sembari berjalan mencari keberadaan singto.

Di lihatnya singto tengah duduk di tepi ranjang dengan memainkan cincin yang ada di jari manisnya, entah kenapa, melihat hal itu hati krist sedikit sakit.

"Sing...." Ucap krist.

"I-iya phi" ucap singto yang baru tersadar dengan kehadiran krist.

"Kamu sedang apa?"

"Aku memikirkan suami ku, dimana dia sekarang? Apa dia tak mencari ku" ucap singto pelan.

"Apa aku boleh bertanya?" Ucap krist.

"Phi ingin menanyakan apa?"

"Kamu menganggap ku apa sekarang?"

"Aku menganggap phi sebagai saudara ku, karna aku anak tunggal dan aku tak mempunyai phi, jadi aku menganggap phi sebagai phi ku" ucap singto sembari tersenyum manis.

"Aku menganggap phi sebagai saudara ku, karna aku anak tunggal dan aku tak mempunyai phi, jadi aku menganggap phi sebagai phi ku" ucap singto sembari tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Krist tersenyum mendengarnya.

"Kamu bahkan ingat jika kamu anak tunggal, apa kamu tak ingat alamat rumahmu?" Tanya krist.

"Aku lupa" lirih singto.

"Aku juga ingat jika aku mempunyai sepupu dokter" Ucap singto lagi.

Krist hanya tersenyum dan mengangguk, kata off itu hal yang wajar jika ingatan singto menghilang sebagian, itu di sebabkan trauma yang begitu dalam sehingga singto memilih untuk melupakannya jadi wajar jika ia juga melupakan alamat rumahnya sendiri.
.
.
.
.
Sedangkan di tempat lain, off tengah bertemu dengan gun sekarang, di sebuah taman kota, semenjak hari itu keduanya memang sering bertukar kabar dan timbul rasa nyaman, walau jarak kota mereka yang cukup jauh itu tak menghalangi keduanya, walau mereka bertemu hanya satu bulan sekali.

"Kapan kamu ada waktu untuk main ke rumah ku?" Tanya off.

"Aku sedang mencari waktu yang pas, jadwal ku di rumah sakit sangat padat, aku juga tak sabar ingin bertemu dengan pasien yang selalu kau ceritakan setiap kita bertemu itu" ucap gun.

True love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang