[ON GOING - Jeno x Karina]
Sebuah acara tahunan digelar atas persetujuan kerajaan di Fordenham yang pada akhirnya akan menyatukan dua insan dari keluarga bangsawan. Acara yang memiliki beragam eksamen bagi para kandidat tersebut dikenal secara resm...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fajar mulai menyingsing di horizon hingga sinarnya perlahan menembus jendela kamar, Clare yang masih terjaga kala itu hanya mampu menghela napas pelan. Ya, semalaman ia tidak dapat memejam, walau hanya untuk beberapa saat. Suasana ini terasa baru baginya dan ia butuh beradaptasi.
Jujur saja, kamar di kastil ini tidaklah buruk. Bahkan sungguh mewah dan besar. Jika dibandingkan dengan kamar Clare di rumah, maka kamar ini dua kali lebih luas. Perabotannya pun lengkap: seperti tempat tidur berukuran besar, lemari pakaian dua pintu, meja dan laci kecil, penerangan yang cukup, kamar kecil, cermin seukuran tubuh, beberapa vas bunga dan lukisan, serta gaun-gaun yang berbeda untuk setiap ujian. Jangan lupakan bagaimana dinding yang didominasi oleh warna putih abu-abu yang seiras dengan dinding bagian luar kastil.
Sret...
Nyonya Amber pun membuka pintu dengan cepat, lalu menarik gorden merah berukuran besar agar semakin banyak sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan.
"Selamat pagi, Nona Harleston."
Sang hawa yang mendengar itu berpura-pura menguap lebar, lalu terduduk di tempat tidur dengan ekspresi datar. "Selamat pagi juga, Nyonya Amber."
"Aku harap tidurmu nyaman semalam."
"Ah, aku harap juga demikian."
"Kau dapat turun ke ruang makan untuk menyantap sarapan. Akan tetapi, sebaiknya kau mengganti gaun tidurmu dengan gaun berwarna merah yang telah kami sediakan di sebelah sana." Tangan Nyonya Amber menengadah menuju lemari pakaian. "Aku harap waktu 20 menit sudah sangat cukup untuk membuatmu keluar dari ruangan dalam keadaan rapi."
Sebelum meninggalkan kamar, Nyonya Amber menoleh ketika namanya kembali dipanggil oleh Clare. "Ada apa, Nona?"
"Ah, apakah aku tidak akan mendapatkan riasan selama di sini?"
"Oh, Miss ... sayangnya, tidak ada petugas rias di sini. Sehingga, lebih baik kau melakukannya sendiri atau tidak sama sekali." Nyonya Amber berujar ramah, namun seakan menusuk bagi Clare. Ia tahu bahwa ia tak terbiasa berias seorang diri.