Dua orang membanting seorang lelaki tampan ke dalam ruangan putih kosong tersebut. Dia mengerang.
Kedua orang tadi lalu mengunci rapat satu satunya pintu besi di ruangan itu.
"Dokyeom?" Panggil sebuah suara didalam sana.
Lelaki tersebut menoleh seraya menggerung kesakitan. Di pojok ruangan, seorang perempuan duduk tertekuk lesu. Wajahnya sebabak belur Dokyeom. Perlahan, Dokyeom mulai mengingat siapa perempuan tersebut.
"Y-Yuju? Eks GFriend kan?" Ingatnya. Seketika raut wajah Yuju menjadi hampa mendengar nama eks GirlBand nya. Dia tersenyum pahit.
"Kurasa kita bakalan jadi satu tim" ujarnya santai.
Dokyeom menggeleng. "Tidak ada istilah satu tim di dalam arena. Semuanya musuh. Bagaimana kau bisa setenang ini??!"
Yuju terkekeh pelan. Lalu menyenderkan kepalanya ke dinding ruangan putih.
"Aku sudah disini beberapa jam yang lalu. Kuakui sudah menikmati meneriakki setiap pojok ruangan sambil menangis seperti orang gila" ungkapnya.
Dokyeom merasa iba. Dia mendekat dan duduk disamping Yuju.
"Seandainya semua ini tak terjadi, pasti sekarang kami sedang promosi comeback" ungkap Dokyeom sedih. Yuju mendengus.
"Akankah ada lagi comeback setelah ini? Kurasa tidak. Perusahaan hanya menikmati anak anak mereka yang saling main bunuh bunuhan entah dimana nanti sembari tertawa dan memakan sandwich inkigayo" Yuju tertawa pelan.
Dokyeom tanpa sadar mengangguk. Sejak Skandal 'Kiamat' beredar, kehidupan para idol tak pernah tenang.
Setelah itu terdengar suara teriakan nyaring dari luar.
Yuju dan Dokyeom mendongakkan kepala mereka ke arah suara.
"Ada orang lain?" Tanya Yuju.
Dokyeom mengangguk.
"Aku, Mingyu, dan Minghao diseret begitu saja kesini. Namun aku tak tahu kemana mereka dibawa" jelasnya.
🦅🦅🦅
"LEPASKAN AKU SIALAAN!!"
Gadis tersebut dilempar begitu saja kedalam ruangan putih kosong tersebut. Serta diikuti bunyi pintu besi yang tertutup rapat.
Lisa berdiri. Berlari sambil ancang ancang mendobrak pintu.
BRAK
"KELUARKAN AKU DARI SINI!! KUSUMPAH KALIAN AKAN MATI DIPANCUNG!!"
"Hey! Hey! Tenanglah! Mereka takkan kembali walau kau menangis darah!"
Lisa menoleh ke arah pria yang kini berdiri dibelakangnya sambil mengulurkan tangan bergestrur menenangkan.
Lisa menggeram. Berjongkok. Lalu berteriak nyaring. Sel sel ruangan lainnya bahkan dapat mendengar suaranya.
Jungkook seketika memeluknya dari belakang, sembari menenangkan.
"Shhhhh. Diamlah. Kau tau bahkan kau takkan merubah apapun dengan sikapmu itu. Cobalah tenang"
Lisa perlahan menangis. Memutar badan dan membalas pelukan Jungkook.
"Tenang? Bagaimana kau bisa tenang jika dalam beberapa hari kau akan saling membunuh? Atau lebih parah! Kau ikut terbunuh! Ini pembunuhan massal!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feasting [97 Idol+THG]
FanfictionDunia Idol berubah drastis kala Skandal besar Agensi Hiburan meruak keluar ke publik. Dan satu satunya cara untuk mengembalikan nama besar mereka hanya satu. Pembunuhan Massal. [SEDANG DALAM TAHAP REVISI] BonChap Coming Soon! WARNING!!: -Bloodbath...