"Dimana dia?"
"Entahlah. Bagaimana kalau kita lanjutkan saja acaranya tanpa lelaki tua itu"
Para staff berkasak kusuk mencari cari dimana Hwa Min berada. Namun, karena lelaki buncit itu tak kunjung datang, mereka kembali melanjutkan acaranya.
Tampak diruangan lebar itu idol idol kelas atas. Beberapa dari mereka kelihatan lelah seakan habis menangisi rekan mereka yang gugur di Arena. Yang memang alasan mereka kelihatan dalam kondisi yang kurang memprihatinkan.
Kebanyakan Idol, aktor, dan orang orang kaya disana kelihatan khawatir. Mereka sudah kehilangan 23 orang berharga.
Dan sebentar lagi yang kedua puluh empat.
Seorang staff keamanan naik ke podium. Lalu memandang luas aula mewah tersebut. Dia menghidupkan mikrofon.
"Baiklah. Halo semuanya! Selamat Datang di malam perayaan Victor. Alasan kami mengundang kalian adalah makan malam. Dan mungkin beberapa acara lainnya sebagai penutup. Malang nian tuan Hwa Min tidak bisa datang, jadi kami akan mengumumkan tamu penting kitaa..."
Drum dipukul. Membuat para tamu menunggu kedatangan seorang Cho Miyeon dari balik tirai.
"Jo Miyeon! Selamat untuk anda!"
Tirai terbuka, semua orang bertepuk tangan meriah. Namun, semua itu dengan cepat berubah menjadi teriakan horor memekakkan.
Orang orang di ruangan menunjuk nunjuk ke balik tirai. Para wanita ada yang menutup mata mereka dan ada pula yang menangis. Sedangkan para pria terkena syok berat melihat pemandangan diatas panggung.
Seorang Gadis tergelantung di sana. Tali sabutnya terikat di besi besi penyangga panggung. Gaun sutra birunya terhembus angin pelan. Wajah ayunya memejam tenang dengan rambut pirangnya yang digeraikan.
Cho Miyeon.
Dia menyusul teman temannya di seberang sana. Tidak mempedulikan lagi apa tanggapan orang. Saat jiwanya sudah kembali bergabung dengan sang tercinta.
Satu pekikan lagi lagi membuat heboh ruangan.
Para staff menemukan Hwa Min dari balik sofa. Badan mengerikannya digeret dengan tandu oranye oleh petugas keamanan. Para tamu diusir keluar dari gedung kala petugas lainnya mengamankan jasad Miyeon dari atas panggung. Pesta yang direncanakan akan meriah itu dibatalkan lebih cepat dari perkiraan.
Mungkin, para tamu terlihat gelisah. Namun, nun jauh di atas sana, dua puluh tiga suara saling bergurau. Mereka bercanda dan bergaul. Tidak lagi merasakan penderitaan di dunia.
Saat suara ke dua puluh empat menyahut, mereka terdengar bahagia. Seakan sudah menanti kedatangannya.
Mereka bahagia diatas sana.
[ T H E F E A S T I N G ]
97 LINE X THE HUNGER GAMES
[FIN]
TAPI BOONG
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feasting [97 Idol+THG]
FanfictionDunia Idol berubah drastis kala Skandal besar Agensi Hiburan meruak keluar ke publik. Dan satu satunya cara untuk mengembalikan nama besar mereka hanya satu. Pembunuhan Massal. [SEDANG DALAM TAHAP REVISI] BonChap Coming Soon! WARNING!!: -Bloodbath...