Malam telah datang.
Setiap tribut telah bersembunyi entah dimana. Tidak ada satu pun yang terlihat keliaran.
Hyunjae masih setia bersembunyi bersama Miyeon. Di tempat yang sama. Yubin pergi entah kemana. Dia berterima kasih pada keduanya karena telah melindunginya malam kemarin. Hyunjae dan Miyeon awalnya menahannya untuk pergi, Tapi Yubin bersikeras kali ini ingin melakukannya sendiri.
Bisa dimengerti oleh mereka mengapa Yubin bersikap seperti itu. Jumlah Tribut makin sedikit. Bisa saja peserta terakhir tinggal mereka bertiga dan mereka harus saling bunuh.
"Kau lapar?" Tanya Hyunjae pada Miyeon. Gadis itu sedang termenung di pojok ruangan sambil berbaring.
Miyeon menatap Hyunjae aneh.
"Seharusnya, aku yang bertanya itu padamu. Aku telah memakan persediaan kita yang terakhir beberapa jam lalu dan kau tak makan apa apa sejak dua hari"
Hyunjae terkekeh.
"Baiklah. Aku akan berburu makanan diluar sana. Kuperkirakan Cornucopia masih berlimpah bekal" dia berdiri, tapi Miyeon menahan tangannya.
"Kita akan berburu makanan diluar sana. Bukan hanya kau. Rasanya hampa jika tidak ada kerjasama tim"
Hyunjae mengerjap.
"Tapi-"
Miyeon berdiri dan menyediakan trisula. Lalu menyandang beberapa pisau berburu.
"Tidak ada kata tapi. Itu hanya akan membuatku tampak lemah" dia mencabut sebilah pisau. "Ayo"
Hyunjae sedikit terpukau. Dia pun menyandang pedangnya dan mengekor Miyeon keluar.
🦅🦅🦅
Lisa berlari. Dia tidak bisa mempercayai Rosé dan Jaehyun selamanya.
Entah apa yang ada di benak Rosé, tapi sifatnya berubah 180 derajat. Perempuan itu bisa membunuh siapa saja dengan sifat misteriusnya yang mendadak tersebut.
"Lisaa?"
Lisa menahan nafas. Dia terus berlari di lorong gelap dengan langkah menjinjit.
Kemarin malam, tanpa sengaja dia mendengar berita bahwa pembunuh Jungkook adalah Jaehyun dan Rosé. Entah darimana dia mendengar suara yang memberitahukannya. Tapi suara terkesan sangat famillier.
"Lisa? Dimana kau? Mari bicara"
Lisa menoleh ke belakang. Tidak ada apa apa. Dia terus berlari pelan, sampai ia menabrak tubuh seseorang.
Secara refleks, Lisa mundur beberapa langkah. Tidak ingin berhubungan atau bahkan bertemu dengan orang tersebut.
"Sudahkan permainan petak umpet ini. Kami takkan membunuhmu!" Jaehyun meyakinkan dirinya.
Lisa menggeleng kuat. Dia sangat ketakutan sekarang.
"Ayolah! Perlukah kami membuktikannya padamu? Lagipula, aku takkan membunuh rekan sesama member. Iya kan?"
Rosé muncul dari belakang dengan wajah kesal.
Dia menghela nafas kasar.
"Lihat. Lisa. Kami hanya ingin satu darimu, kami akui itu. Namun, setelahnya kami akan membebaskanmu. Bukan begitu Jaehyun?" Rosé memohon klarifikasi pada Jaehyun lewat tatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feasting [97 Idol+THG]
FanfictionDunia Idol berubah drastis kala Skandal besar Agensi Hiburan meruak keluar ke publik. Dan satu satunya cara untuk mengembalikan nama besar mereka hanya satu. Pembunuhan Massal. [SEDANG DALAM TAHAP REVISI] BonChap Coming Soon! WARNING!!: -Bloodbath...