Cornucopia BloodBath

87 8 2
                                    

Yuju berdiri di platform yang membawanya naik. Saat platform berhenti, setelah berhari hari terisolasi didalam gedung tertutup, dia dapat melihat langit lagi diatas sana.

Namun, mereka masih terkurung.

Mereka berada di dalam Seoul Olympic Stadium. Diujung lapangan stadium tepatnya.

Platform mereka membentuk setengah lingkaran mengelilingi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Platform mereka membentuk setengah lingkaran mengelilingi...

Sontak, Yuju terpukau.

Mereka mengelilingi panggung konser. Yang biasa dipakai mereka jika ada event besar di dalam stadium tersebut. Dan diatasnya, mengilaplah logam besi raksasa. Dari mulutnya berhamburan senjata, stok, suplai, dan perkakas.

Cornucopia* tersebut berdiri kokoh diatas panggung lebar.

(Cornucopia: dalam istilah mitologi yunani, cornucopia berbentuk tanduk. Sering disebut the horn of plenty/ tanduk pemberkah, dikarenakan benda tersebut dapat mengeluarkan makanan, atau emas dari mulutnya. Di franchise thg, Cornucopia berwarna emas di buku namun abu abu di film)

Yuju melihat ke kanan kirinya. Di kirinya, diatas platform, berdirilah Eunha yang kelihatan putus asa. Di kanannya, Bangchan. Tatapannya berubah liar seiring menatap berbagai senjata di atas sana.

Tiga platform dikosongkan di ujung. Mengingat tiga tribut yang pergi bahkan sebelum permainan dimulai.

Yuju kembali menatap kasihan Eunha saat mata gadis imut tersebut menatap salah satu platform kosong.

Rencana Yuju sudah jelas. Didepannya, terletak tas ransel dan sepasang pisau berburu beberapa meter dari depan Cornucopia.

"Selamat datang di debutnya acara anual 'Idol Hunger Games'" Umum speaker dari atas Stadium.

"Semoga keberuntungan berpihak atas kalian. Melalui permainan ini hanya satu pemenang yang tersisa nanti"

Yuju mengikuti semua Tribut, yang sudah membuat ancang ancang lompat dari platform. Ada yang berencana menyergap Cornucopia. Ada juga yang nekat lari ke luar zona tersebut.

Mereka semua memakai setelan baju kaos hitam. Dibalut jaket hujan abu abu. Disertai celana kargo krim kontras.

Para wanita kebanyakan menguncir rambut mereka. Atau ikat ekor kuda. Hanya Minnie dan Eunha yang menggeraikan rambut mereka.

Yuju menatap sasaran Cornucopianya dengan penuh nafsu, selagi hitung mundur diumumkan di papan L.E.D di atas panggung.

Sepuluh.

Sembilan.

Delapan.

Tujuh.

Enam.

Lima.

Empat.

Tiga.

Dua.

Satu.

Sirene tanda permainan dimulai berbunyi.

Yuju berlari sekencang mungkin menuju Cornucopia. Bangchan berlari lebih cepat di kanannya.

Satu meriam meledak.

Yuju melihat kebelakang dengan syok.

Eunha sudah tersula oleh lemparan lembing. Badannya terkulai kebelakang. Matanya melotot sempurna sementara mulutnya yang menganga mengeluarkan darah.

Yuju mencoba tidak menangis dan terus berlari. Dan disana ia melihat siapa biang malaikat mautnya Eunha.

June melempar lempar asal lembing. Namun dia didorong oleh Lisa. Lelaki tersebut terjatuh namun sempat kabur dengan seonggok ransel bekal.

Yuju melompat keatas panggung yang ricuh. Disana, Jaehyun dan Eunwoo saling memperebutkan pedang. Eunwoo mengalah dan lari mengambil kapak. Mina dan Minnie memperebutkan panahan. Mina berhasil merebutnya dan dengan sigap menarik kencang tali busur.

Satu meriam meledak.

Minnie tersungkur kebelakang setelah panah mendarat tepat di dahinya.

Yuju bergidik ngeri sementara dirinya memakai ransel incarannya. Dia memasang pisau berburu di sabuk. Tapi Winwin mengganggunya.

Yuju hendak teriak saat Winwin menarik kencang ransel miliknya. Tetapi Yuju berputar, menarik pisau dan mencengkeramnya kuat kuat sambil menutup mata.

Dua meriam meledak.

Yuju membuka matanya dan menjerit.

Winwin tergolek di tanah. Dadanya terekspos karena sabetan pisau sementara Yuju bersimbah darah lelaki tersebut.

Yuju berlari ketakutan menuju salah satu pintu masuk terowongan. Sekaligus penasaran siapa yang mati setelah Winwin tadi.

Sampai ia menemukan tubuh tak bernyawa Bambam di tengah lapangan Stadium. Perut lelaki tersebut koyak seperti terkena bilah kapak.

Yuju tak peduli dan terus berlari.

Disaat seperti ini, hal itulah yang paling bagus.

The Feasting [97 Idol+THG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang