"Kepada para tribut. Diumumkan bahwa hari ini diadakan Feast. Cornucopia telah menyediakan bekal berisi barang yang sangat kalian butuhkan. Setiap Grup mendapatkan satu bekal. Yang berarti, tersisa untuk Group 2, 5, 6, 7, dan 11. Semoga keberuntungan berpihak atas kalian"
Setelah mendengar pengumuman tersebut, Mina ditemani Jiho untuk merebut bekal milik Group 6. Sebelum Mingyu berhasil merampasnya.
Satu meriam meledak.
Mina dan Jiho saling tatap.
"Siapa?" Tanya Jiho.
Semalam, tribut tribut gugur seperti biasa diumumkan. Namun agak lebih cepat karena para penjaga yang menyiapkan Cornucopia.
Dan satu tribut lagi lagi gugur entah dimana dan siapa yang membunuhnya.
Mina berjalan duluan didepan. Dalaman area terowongan yang bocor banyak menimbulkan genangan air akibat hujan deras kemarin. Mina langsung terhenti ketika mandapati seseorang terbaring di depan terowongan.
Mata Jiho membelalak. Mina berlari mendekati korban.
"Tidak ada bekas luka sama sekali. Kira kira kenapa?"
Jiho mengangkat bahu selagi mencoba berjongkok di samping tubuh kaku Rosé.
"Keracunan" Jiho langsung menangkap gejala Rosé kala melihat kulitnya yang kering serta lidahnya yang pucat dan gersang. Mulutnya yang sedikit berbusa dan mata melototnya yang menatap kosong.
Mina menyerngit heran.
"Bagaimana bisa?"
Jiho menatap sengit Mina. Lalu memperhatikan genangan dangkal disamping mereka. Airnya berwarna pekat.
"Apa kau meminum hujan kemarin?" Sontak, Mina menggeleng.
Jiho menjentikkan jari. "Kemarin terjadi hujan asam. Jika kau meminumnya, maka akan terjadi pneumonia. Kalaupun Rosé berhasil menyaring airnya, tetap saja mustahil karena tidak ada alat yang tepat untuk melakukannya" Jiho kembali menatap Rosé dengan iba.
"Dan malang nian, dia sepertinya meminum sedikit air di genangan. Hal itu akan membuatnya berhalusinasi parah hingga tak sadarkan diri. Lalu..."
Jiho tak sengaja melihat ke satu tiang di dalam terowongan. Disana, sebotol kaca kosong tergeletak.
Jiho mengambil benda tersebut. Disana jelas tertulis satu unsur yang mematikan.
Racun Sianida.
Ada yang meracuni sang gadis malang. Sepertinya mencampuri semua genangan disekitar mereka dengan unsur pengusir hama tersebut.
Hujan asam dan Sianida. Mengerikan.
"Ayo beri dia peristirahatan yang layak" usul Jiho lembut.
Mina mengangguk setuju. Dan akhirnya pun, mereka memutuskan untuk menggotong badan Rosé ke tempat aman.
Tubuhnya diletakkan di atas sebuah meja besi. Mina melepas taplak meja putih dan membalutkannya ke tubuh Rosé.
"Baiklah, saatnya mengambil bekal"
Jiho pergi berjalan duluan. Diekori Mina dibelakangnya yang masih setia memandangi mayat Rosé hingga tak kelihatan dari balik pintu.
🦅🦅🦅
Hyunjae bergegas bersembunyi dibalik salah satu kursi. Dokyeom sedang berjalan dengan santai di lapangan lap untuk mencapai Cornucopia.
Hyunjae melihat adanya Jiho yang mengintip dari balik terowongan. Perempuan tersebut menarik anak panah.
Hyunjae tersenyum kala tau Jiho hendak memanah target nya yang telah ditanam oleh Hyunjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feasting [97 Idol+THG]
FanfictionDunia Idol berubah drastis kala Skandal besar Agensi Hiburan meruak keluar ke publik. Dan satu satunya cara untuk mengembalikan nama besar mereka hanya satu. Pembunuhan Massal. [SEDANG DALAM TAHAP REVISI] BonChap Coming Soon! WARNING!!: -Bloodbath...