1

686 19 0
                                    

Tepuk tangan riuh membahana setelah perjuangan panjang dengan semua masalah dan rintangan akhirnya mereka bisa bersama dan menikah walaupun awal nya di tentang keluarga namun pada akhirnya mereka di restui juga dan berharap semua berjalan bahagia tanpa kendala berarti.

"Ibu harap kalian segera memberikan apa yang ibu harapkan"

Keduanya mengangguk sumringah Maryse lah yang awal nya tidak memberikan restu dan sekarang ia bersikap 360 derajat, ada keraguan dengan anggukan nya saat ia mendengar permohonan ibu nya sepertinya si ibu salah paham dengan posisi mereka.

"Ini minumlah"

Ia mendongak mengambil gelas menatap Magnus yang tersenyum lembut padanya.

"Keinginan ibu, aku rasa kita tidak akan pernah bisa memenuhi nya Magnus"

"Jangan di pikirkan, kita lihat saja nanti"

"Tapi kau tahu posisi kita"

Magnus duduk memegang tangan Alex keduanya terdiam karena kenyataan nya Alex tidak seistimewa itu karena mereka sudah memeriksakan diri.

Magnus duduk memegang tangan Alex keduanya terdiam karena kenyataan nya Alex tidak seistimewa itu karena mereka sudah memeriksakan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau masih memikirkan hal kemarin?"

"Hari ini lagi lagi ibu mengatakan hal yang sama, apa sebaik nya kita menjelaskan hal ini agar ibu terdiam dan tidak lagi berharap hal yang sama?"

"Jika memang kau ingin menjelaskan nya, aku akan ikut dengan mu Alex"

"Ya, ia akan percaya jika kau ikut dengan ku membenarkan ucapan ku dan mau mengerti"

"Kita menemuinya sekarang?"

Alex mengangguk dan ia berjalan keluar dari ruangan Magnus langaung menuju ruangan Maryse mereka berpapasan dengan Izzy dan Simon entah ada urusan apa mereka sendiri pusing dengan urusan mereka, mereka masuk dan masuk tampak Maryse sedang memeriksa berkas.

"Kalian, aku pikir kalian pulang"

"Memang nya kenapa?"

"Ibu mau kalian menemui dokter teman ibu"

Keduanya saling pandang.

"Ibu, itulah yang kami mau bicarakan dan kami juga sudah menemui dokter untuk memeriksa keadaan kami, kami harap ibu mengerti aku tidak seisrimewa itu bu, entah bagaimana mengatakan nya tapi kami tidak janji bisa memberi cucu pada ibu"

"Maryse apa yang Alex katakan itu benar, ia memang tidak memiliki itu dan kami sungguh minta maaf"

"Ibu katakan sesuatu"

"Ibu katakan sesuatu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu.... ibu harus menelpon dokter membatal kan janji, permisi"

Maryse melangkah keluar.

"Bu...."

Magnus memegang bahu Alex.

"Beri waktu ibu mu berpikir, ia harus tenang dan ia pasti mengerti ia hanya butuh waktu jangan mendesak nya"

Alex memandang Magnus dan mengangguk mereka memilih ke kantin institut memesan minuman dan duduk diam sebenar nya Magnus sendiri juga khawatir ia harus melakukan sesuatu dan tidak bisa membiarkan Alex larut dalam gundah nya.

"Alex, kita jalani saja dulu dan mungkin kita menemukan jalan?"

Ucapan Magnus diangguki oleh Alex mereka mulai berbincang mengenai pekerjaan untuk mengalihkan pikiram sampai Simon san Rafael tiba tiba nongol ikutan nimbrung.

"Serius amat"

"Simon, kau itu tidak pernah serius ya"

"Serius itu membosankan, Rafael"

"Ayo terus, sekalian saja kalian nikah"

Keduanya mendelik memandang Alex.

"Aku masih mau hidup, bisa bisa Izzy adik mu mencincang ku"

"Ya bagus deh"

Magnus dan Rafael terkekeh sarkas menatap Simon yang manyun.

"Jangan memasang wajah seperti itu, makin jelek"

Simon bangkit mengukurkan lidah nya pada Rafael ia berlari ke counter makanan di ikuti Rafael.

Simon bangkit mengukurkan lidah nya pada Rafael ia berlari ke counter makanan di ikuti Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi"

Alex menguap mendekati Magnus sambil mengenakan pakaian nya ya tau sama taulah...

"Aku kesiangan, kau hebat hampir tidak pernah tidur bagaimana bisa?"

"Aku harus tetap siaga Alex"

Alex membungkuk mencium bibir Magnus, sial bokong nya sakit maki nya dalam hati ini Magnus ingin lebih dari sekali.

"Aku tidak ke institut hari ini, kita makan siang di luar ya?"

"Apa tidak apa apa kalau kau tidak ke institut, memang nya kenapa kau sakit?"

Mana mungkin Alex mau jujur alasan nya tidak ke institut bisa bisa Magnus akan merasa bersalah karena nya.

"Tidak, aku ingin menghabiskan seharian dengan mu Magnus, kita terlalu sibuk bahkan setelah menikah kita masih sibuk"

Alex duduk dengan hati hati namun ia mendelik Magnus dengan santai nya pindah duduk ke pangkuan nya tentu saja ingin rasanya Alex teriak dan menangis sekarang ia memalingkan wajah meringis tanpa suara.

"Kau kenapa, sikap mu aneh sekali?"

Alex menoleh menggeleng dengan senyum dipaksakan.

"Aku baik baik saja, ayo kita keluar lalu makan siang"

Magnus langsung bangkit dengan semangat dan Alex bernafas lega ia juga bangkit dan mengikuti Magnus dari belakang dengan cara jalan nya yang aneh air mata nya hampir keluar.

Tbc

Flip Flop (MaLek) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang