"Magnus kita baru menikah sebulan dan itu belum lama, aku juga tidak mau berhubungan dengan siapapun dan.... dan aku tahu kau akan sakit hati Magnus"
Magnus menghembuskan nafas menenangkan diri nya.
"Alex ibu mu merencanakan dan berharap banyak padamu, jujur saja ya aku sakit hati dan merasa tidak di hargai sebagai suami mu namun aku juga tidak diam saja"
Magnus bangkit berjalan ke depan mejanya dan duduk diatas nya Alex mendekati.
"Aku merencanakan sesuatu yang aku harap akan berhasil dan aku siap dengan resiko nya"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tunggu dulu, aku rasa itu yang kau kerjakan beberapa malam ini dan resiko apa yang kau maksud?"
"Nanti kau akan tahu"
"Beritahu aku rencana mu atau aku akan buat kau tidak bisa keluar dari ruangan ini, aku tidak suka kau menyimpan rahasia kan dan begitu juga kau"
"Ini kejutan Alex"
"Kejutan mu menakutkan ku Magnus"
Magnus menghembuskan nafas ia memalingkan wajah.
"Ayo bertukar posisi dan sisanya jadi urusan ku, kau dan ibu mu akan mendapatkan apa yang kalian inginkan"
Alex menganga itu tidak terpikirkan sebelum nya dan ia semakin dekat ia mengungkung tubuh Magnus wajah mereka mendekat Alex menatap dalam mata Magnus.
"Ramuan.... anak.... resiko.... Magnus aku menjadi mengkhawatirkan keadaan dan idemu"
"Aku beberapa kali melihat kau terluka bahkan hampir kehilangan mu itu lebih menyakitkan dari apapun dan kali ini biar aku yang mengambil rasa sakit dan resiko nya sihir ku tidak akan bekerja untuk sementara"
Alex justru mencium bibir Magnus lalu memeluk nya erat ia tahu Magnus takut karena ia juga tahu kalau Magnus sangat mencintai kekuatan sihirnya.
"Lagi lagi kau mengorbankan diri untuk ku dan keluarga ku Magnus, aku juga merasakan rasa sakit melihat kau terluka atau sakit"
Magnus menangkup wajah Alex ia tersenyum itu menyakitkan bagi Alex.
"Semua akan baik baik saja"
Magnus meletakkan dahinya di dahi Alex, ada yang menguping di luar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Alex"
Alex berbalik sambil melepaskan jaket nya ia lihat Magnus tersenyum menatap nya.
"Kau diam saja sejak tadi siang setelah percakapan kita di ruangan ku"
"Kau dan ibu memberiku pilihan yang sulit dan menyakitkan tapi jika memilih aku akan memilih jalan keluar milik mu karena orang ketiga pasti akan menjadi masalah, aku tidak mau itu"
Magnus tersenyum melihat Alex yang mendekat.
"Maafkan aku, aku melakukan ini untuk mu lagipula kau tidak mau kan terus terusan di tekan oleh keluarga mu"
"Aku tidak bisa membayangkan kalau kita tukar posisi dan kau hamil, sejujurnya aku tidak pernah bermimpi akan memiliki anak"
"Sama Alex, kau mengenal ku dengan baik dan tahu alasan nya"
"Akan aku pastikan kau tidak akan melalui nya sendiri Magnus, aku mencintai mu"
"Alex aku sangat mencintai mu"
"Ayo temani aku tidur malam ini ya"
Magnus terkekeh melihat puppy eyes nya Alex. Pagi nya Magnus heran siapa yang bertamu ia masih setengah sadar siapa yang mengetuk biasanya juga yang lain datang pake portal lalu bikin rusuh dan repot, Magnus terpaku diam gadis itu langsung mencium pipi nya dan masuk ke dalam.
"Amy, bagaimana kau tahu rumah ku?"
"Aku mengikuti kalian, apa kau tinggal sendiri di sini wah apartemen mu nyaman, hangat dan harum herbal aku suka"
Gadis itu melihat lihat Magnus tidak heran memutuskan Amy karena ceriwis dan sok akrab.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sialan kenapa ia ada disini dan membuat keributan, aku harap ia tidak tahu keberadaan ku"
Alex mengintip dan menguping.
"Aku hanya sendirian, Amy bukan kah tidak sopan kau menguntit dan datang pagi pagi masuk begitu saja"
"Maafkan aku, aku penasaran tentang mu Magnus tapi kau kelihatan berbeda tanpa make up, lebih ganteng aku agak pangling lho"
Amy mendekat dan Magnus termundur.
"Aku..... suka dengan mu, kau manis dan lebih lembut dari Alex... pacaran yuk?"
Magnus mendelik dan tertawa.
"Kenapa kau tertawa?"
Amy mengerucutkan bibir kecil nya.
"Maaf mengecewakan mu, aku sudah menikah Amy"
"Oh.... tapi... nggak apa apa deh kan lebih pengalaman"
Magnus menepuk jidat nya ini cewek paling gila di banding Claire pikir nya ia melihat Alex mengintip mata keduanya saling memberi isyarat.