"Raphael hanya anak anak ia masih belum mengerti banyak Alex aku harap kau maklum, apapun yang ia katakan jangan di ambil hati nanti aku akan menasehati nya"
"Kau sangat memanjakan Simon dan Raphael, kau membesarkan mereka dengan baik namun Raphael seorang serigala ia akan memiliki sifat itu beda dengan Simon yang vampir namun ia bersikap selayak nya manusia, namun aku sangat tersinggung dengan ucapan nya, katakan Magnus apa kau tidak bahagia dengan ku?"
"Aku bahagia dengan mu dan semua orang menerima kebersamaan kita, Alex aku tidak pernah tersinggung karena apa yang keluarga mu katakan memang benar namun aku tidak ambil hati"
Magnus memegang perutnya Alex memegang tubuh Magnus yang limbung.
"Alex bayinya akan lahir"
"Apa.... Magnus ini baru tujuh bulan"
"Aku bisa merasakan nya"
Alex menggendong tubuh Magnus ia tidak bisa berjalan Raphael yang mendengar keributan terkejut ia akhirnya ikutan ke rumah sakit.
Mereka di perbolehkan menemui Magnus satu persatu karena Magnus masih belum siuman ia mengalami pendarahan karena itu ia melahirkan prematur, Alex yang pertama ia sebenarnya enggan karena dada nya terasa sakit setiap kali melihat Magnus seperti ini.
"Cepatlah bangun, temui anak kita bayi perempuan ia cantik sekai Magnus mirip dengan mu kau menurunkan kecantikan mu padanya"
Alex mencium punggung tangan Magnus berharap Magnus segera siuman namun tetap saja tidak ada reaksi apapun, yang lain sedang melihat bayi yang masih di dalam incubator namun mereka gemas.
"Kecil sekali tapi lucu ya"
Izzy mau mekik ia berharap segera menggendong keponakan nya.
"Apa?"
Tangan Izzy tanpa sadar meremas remas bahu Simon dan Izzy memelas menatap Simon.
"Kita nikah yuk?"
Simon sontak beringsut menempel ke Raphael yang mau ngakak dan Maryse menatap Simon dengan tatapan kalau ia akan di buat jadi serigala guling.
"Kau ini, kau pikir seenak itu bikin anak dan ibh harap kau mencari manusia normal bukan nya serigala yang mabuk kalo pake portal"
Simon sudah siap mau nangis namun boro boro ngasih bahunya buat nangis Raphael justru menjauh dan mendekati Clairy yang asyik foto foto hingga cewek itu mau ngamuk karena kameranya kegeser saat mau foto.
"Apa kalian tidak bisa tenang apa, ibu dan ayah masuklah Magnus sudah sadar"
Alex keluar ia bergabung dengan yang lain dan Maryse serta suami nya masuk mereka tersenyum dan diluar Alex mulai risih seharusnya ia seret mereka keluar agar bertengkar nya di luar rumah sakit saja.
"Bagaimana Magnus?"
"Sudah siuman hanya masih lemah karena itu aku biarkan ayah ikutan masuk sama ibu, kalian tunggu giliran karena kalian hanya akan merecoki Magnus"
Semuanya kicep dah serasa anak tk di marah oleh ayah mereka dan Raphael jangan tanya ia cuek cuek saja datar datar saja.
"Kami minta maaf dan bererima kasih Magnus pengorbanan mu untuk kami dan Alex itu tidak akan terbalaskan karena kau mempertaruhkan nyawamu"
Magnus hanya menggeleng pelan.
"Aku tidak....meminta kalian untuk.... membalasnya, aku....sudah cukup senang kalian mengakui anak... kami diakui sebagai cucu"
"Kau berkorban banyak untuk kami Magnus dan kau memberikan apa yang kami inginkan, mana mungkin kami tidak mengakuinya.... ya sudah kami keluar dulu kau butuh istirahat"
Magnus hanya tersenyum matanya terasa berat ia merasa sangat lelah, Alex masuk setelah ibu dan ayah nya ia duduk di dekat tempat tidur memegang tangan Magnus hingga Magnus membuka matanya.
"Terima kasih Magnus"
"Demi apapun kumohon...... aku bosan mendengar ucapan terima kasih..... sekarang kau juga"
"Kau memang layak setelah semuanya"
"Apa itu... jangan...lagi aku lebih baik tidur"
Alex terkekeh ia mencium bibir Magnus hingga benar saja Magnus tertidur saat mereka berciuman.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Flip Flop (MaLek) End
Randomheran tidak juga ada tanda tanda kehamilan sampai mereka tukar posisi