Asmodeus datang langsung masuk tanpa mengetuk pintu Maryse berdiri ia sangat marah dengan sikap Asmodeus dan Asmodeus tidak kalah marah ia menggebrak meja Maryse.
"Dari awal aku tidak pernah setuju anak ku menikah dengan anak mu, begitu banyak masalah yang ia dapatkan karena kau dan anak mu apa kalian ingin membunuh nya perlahan lahan?"
"Apa yang kau katakan, kau tidak tahu sopan santun.... aku dan anak ku tidak melakukan apapun pada Magnus"
"Tidak..... sihirnya di segel ia hanya bisa menggunakan sihir untuk portal itu karena kau dan anak mu, ia disidang karena ingin memberi mu penerus Maryse"
"Aku tetap tidak mengerti"
"Kau membuat anak ku di rendahkan, di hukum karena kau menginginkan penerus dan ia sekarang sedang berusaha memberi mu cucu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Magnus maupun Alex tidak mengatakan apapun tentang ini, aku tidak tahu rencana mereka"
"Kau saja yang egois, jika sesuatu terjadi pada Magnus aku tidak akan diam saja karena kalian pantas menerima nya"
Maryse tercekat walaupun Asmodeus tidak cerita secara detail namun ia menangkap inti dari amarah Asmodeus dan Maryse terduduk ia baru kemarin memaki dan menghina Magnus, wanita itu tersandar ia mau menangis rasanya matanya memanas.
Pintu di ketuk buru buru Maryse menyeka air mata nya dan berusaha bersikap normal itu Izzy dengan berkas ia duduk menatap wajah ibu nya yabg sedikit berbeda bahkan ia terlihat sedih.
"Ibu ada apa, apa ibu bertengkar dengan seseorang aku tadi melihat sekelibat Asmodeus"
"Kami hanya berbincang, ada apa?"
"Aku mau tanda tangan ibu"
Maryse mengalihkan pembicaraan.
"Apa Alex dan Magnus datang hari ini?"
"Tidak, kata kakak Magnus tidak sehat ia tidak bisa meninggalkan nya ia akan di gantikan oleh Jace"
"Ya sudah, nanti ibu akan datang ke apartemen mereka"
"Ibu, aku juga ingin ibu memperhatikan kami seperti ibu memperhatikan kak Alex"
Izzy bangkit berjalan keluar setelah mengambil lagi berkas yang sudah di tanda tangani oleh Maryse.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak akan sanggup membayangkan kehilangan mu dan aku akan memastikan kau akan menjadi terakhir, percayalah padaku Alex"
"Aku selalu percaya padamu mu Magnus, aku akan membuat mu bahagia seumur hidup ku"
"Bersama mu saja cukup membuatku bahagia"
"Kau hanya membuatku semakin mencintai mu Alex, kau memang pandai membuat ku tergila gila padamu"
Alex terkekeh.
"Aku memang jago nya kau mengaku saja"
"Iya iya aku percaya padamu, sudah aku mau minum aku jadi haus bicara dengan mu"
Suasana mencair dan Alex membuat nya merasa lebih baik, Magnus hendak beranjak namun Alex memegang pergelangan tangan nya membuat Magnus menoleh dan ia di tarik kembali ke dalam pelukan nya.
"Alex"
"Aku mau sepuasnya menatap wajah mu Magnus, kau sangat cantik dengan atau tanpa make up dan mata mu yang berbinar itu menatap ku"
"Romantis sekali.... mau apa?"
"Ya.... itu memang benar dan ya kau tahu, bikin anak...."
Hampir Magnus tergelak namun bibir nya keburu di cium Alex, Magnus mendorong tubuh Alex membuat ciuman mereka terhenti ada suara ketukan di pintu membuat Alex kesal ia beranjak untuk membuka pintu
"Ibu, kenapa tiba tiba kemari?"
"Apa Magnus sakit?"
"Ya, tapi sekarang lebih baik"
Magnus heran mengapa Maryse mencarinya, apa ia masih mau melanjutkan perdebatan lagi Magnus sedang tidak mau mendengar nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada apa, memang nya ada masalah di institut?"
Maryse menatap Alex lalu menatap Magnus membuat kedua nya bingung Maryse memarik nafas dalam.
"Magnus maafkan aku, semua yang aku ucapkan hari itu.... aku yakin aku akan sangat menyakiti perasaan mu di setiap kata"
Alex berdiri diantara keduanya menatap ibu nya dingin.
"Apa yang ibu katakan?"
"Alex ibu mu ha....."
"Tidak Magnus, kau akan berbohong padaku.... ibu katakan apa yang ibu ucapkan pada Magnus"
Magnus memalingkan wajah dan Maryse mengatakan semua yang ia katakan pada Magnus lalu Alex berbalik Magnus.
"Inilah kenapa kau bersikap aneh dari kemarin Magnus?"
"Iya..... dan aku rasa cukup aku saja yang tahu, karena hubungan kalian berdua sedang tidak baik aku tidak mau meperkeruh suasana Alex"
Alex menghembuskan nafas kasar ia mengusak rambut nya dan berjalan meninggalkan keduanya.
"Magnus....."
"Pulang Maryse, aku sudah tidak memikirkan nya lagi"
Maryse memegang tangan Magnus dan pergi dan Magnus menyusul Alex ia tahu Alex kecewa padanya.