"Itulah yang terjadi dan kemarin ia sakit di perut nya karena efek ramuan yang ia minum, aku sejujur nya tidak setuju dan memilih adopsi, desakan ibu serta keinginan ibu menyakiti Magnus"
"Surrogate itu ilegal bukan dan Magnus, apa jangan jangan ada campuran yang berbahaya untuk nya karena ini untuk pertama kalinya... kak ini kegilaan dan obsesi, bukankah ada aku"
"Entahlah, aku harus pulang"
Alex berjalan pergi jauh didalam hati Izzy merasa iri mengapa ibu nya pilih kasih dan berharap tinggi pada Alex hanya karena ia anak tertua dan akan menjadi penerus saat ibunya memutuskan pensiun dari institut, Izzy pergi ketempat latihan menumpahkan amarah nya"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa perut mu sakit lagi?"
"Tidak, semua baik baik saja mungkin apa yang Izzy katakan benar tapi rasa rasa nya aku tidak alergi apapun"
"Sebaik nya di periksakan Magnus untuk mengatisipasi"
"Benar juga ya sekalian untuk memastikan apa ramuan nya berhasil atau tidak"
"Aku jujur tidak suka kita membahas ramuan itu, sebaik nya kita pergi sekarang Magnus lagipula jika memang berhasil kau akan menjadi salah satu carrier"
Magnus tersenyum ia tahu Alex tidak suka rencana nya, Magnus pergi dengan mobil karena mana mungkin pakai portal tiba tiba muncul itu akan membuat kehebohan seluruh dunia, Magnus bersandar ke bahu Alex ia merasakan sakit di perutnya lagi tiba tiba mereka menunggu di panggil.
Dokter memeriksa Magnus dari tes darah sampai USG dan memang ramuan Magnus berhasil tentu saja Magnus bahagia dan dokter mengatakan memang ada rahim dan sakit pada perut itu karena tubuh nya bereaksi akan rahim nya, sepanjang pulang Magnus menggandeng Alex ia terus bercerita namun Alex lebih banyak diam sampai Magnus menyadari nya di apartemen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah itu berhasil, apa rencana mu selanjut nya Magnus?"
Magnus berbalik mendekati Alex dan langsung mencium bibir nya membuat Alex terdiam ia sedikit terdorong namun Magnus justru mendorong Alex ke dalam kamar, sial nya Alex terbawa suasana ia membuka pakaian bersamaan dengan Magnus keduanya jatuh ke tempat tidur.
"Kau siap?"
Alex sedikit ragu karena ia melihat Magnus gugup tapi Magnus tidak menjawab ia yang berada diatas Alex yang duduk di tempat tidur perlahan sembari merintih memasukkan milik Alex ke dalam holenya membuat Alex melenguh keduanya terdiam sesaat sampai Magnus merangkul erat leher Alex ia sedikit terisak Magnus bergerak naik turun isakan perlahan berubah jadi desahan.
Entah untuk ke berapa kali nya namun yang pasti pejuh kembali masuk kedalam atas permintaan Magnus, Alex menciumi Magnus yang masih sibuk mendesah entah lah Alex seolah punya tenaga ekstra tidak punya lelah ia melanjutkan menggenjot hole Magnus yang terbaring lemah di tempat tidur wajah nya memerah dan keringat membasahi tubuh nya itu membuat Alex yang melihat nya semakin bergairah.
Magnus tidak terlelap walaupun ia sangat lelah namun ia sangat bahagia berharap rencana nya akan berhasil bayangan nya kemana mana senyum senyum menatap langit langit kamar, Magnus tidak bisa tidur ia lalu berbaring menghadap Alex yang terlelap.
Tangan Magnus mengusap wajah Alex perlahan ia tidak mau membangunkan Alex ia tidak menyangka ia dan Alex akan benar benar menikahi nya, Magnus sangat berharap ini perjuangan terakhir untuk mempertahan hubungan mereka yang sudah sejauh ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Alex bagaimana jika ini gagal.... maksudku belum tentu kalau aku hamil?"
Alex menoleh ia menghentikan kunyahan nya.
"Aku percaya ini akan berhasil Magnus dan jika terjadi sesuatu padamu karena ini aku akan sangat murka, ibu ku penyebab semua ini"
"Alex jangan sampai kau melakukan itu aku akan sangat marah padamu, ia orang tua mu dan itu hal wajar kau anak laki laki tertua dan ia berharap banyak padamu"
"Magnus, bagaimana dengan adik adik ku apa mereka tidak punya hak yang sama sampai sampai ibi berharap pada ku, aku takut akan ada masalah baru dalam hal ini dan terutama adik ku yang paling ia tidak pernah suka dengan mu dan ia juga memiliii sifat seperti ibu"
"Aku tahu, rasa itu pasti ada dan aku mau kau dan ibu mu membahas ini sebelum apa yang kau khawatirkan terjadi.... ingat Alex, jika tidak karena ibu mu kita tidak akan bertemu dan manikah"
Alex menghembuskan nafas kasar ia tahu ending bahasan ini pada ibu nya yang sulit untuk mengerti situasi nya.