11

108 7 0
                                    

"Seharusnya kalian menikah saja, seharian ini aku mendengar kalian bertengkar dan berdebat, itu akan memberi pengaruh buruk pada anak anak ku"

"Dia yang mulai duluan Magnus, Raphael selalu saja mengejek ku"

"Shhhh diam diam kalian membuat ku pusing dan ribut saja"

"Maaf Magnus, oh iya jadi kan membuatkan ramuan untuk kami"

"Memang nya kalian mau ramuan apa dan untuk apa"

"Perubah wujudlah kami ada urusan dan kami harus menyusup ke dalam minimal menyamarkan kami ke dalam kelompok serigala"

Ujar Simon dan Magnus melirik Raphael.

"Kenapa tidak Raphael saja?"

"Mereka mengenali ku Magnus dan mereka bukan kelompok yang ramah dengan kelompok lain"

Setelah nya ketiganya sibuk seharian dan Magnus perhatikan keduanya kompak dan tidak berdebat Magnus lega suasana tidak seramai tadi bahkan saking fokus nya tidak sadar waktu menjelang sore.

Setelah nya ketiganya sibuk seharian dan Magnus perhatikan keduanya kompak dan tidak berdebat Magnus lega suasana tidak seramai tadi bahkan saking fokus nya tidak sadar waktu menjelang sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa maksud mu portal ke Idris tertutup bukan kah Alex ke Idris, apa ada masalah dengan ruang dimensi atau asa masalah lain"

"Aku tidak tahu tapi setahu ku kakak tidak ke Idris, Magnus"

Magnus terdia ia berpikir ada apa ini dan apa yang terjadi ini diluar pantauan nya sejak ia hamial.

"Magnus"

"Maaf"

"Kau tidak apa apa? Aku yakin kakak mungkin ada urusan yang tidak bisa ia katakan padamu, aku harap kau jangan memikirkan itu karena aku tidak mau itu mempengaruhi mu dan kehamilan mu, oh ya ini dari ibu dan aku mau pinjam Simon dulu"

Simon pergi dengan kekhawatiran dan Raphael mengambil keranjang buah yang di beri oleh Maryse melalui Izzy.

"Magnus"

"Kau jangan berpikirkan negatif"

"Apa..... Alex melakukan nya lagi?"

"Melakukan apa?"

"Aku lelah Raphael, aku mau istirahat dulu"

Magnus berjalan memegang perutnya kembali ke kamar nya Raphael menggeram ia tidak akan diam saja kali ini ia akan sangat marah pada Alex, Raphael pergi entah kemana ia tidak pamitan karena ia tidak mau menambah beban pikiran Magnus dan Magnus terisak tanpa suara ia berpikir ujian apa lagi ini.

Magnus berjalan memegang perutnya kembali ke kamar nya Raphael menggeram ia tidak akan diam saja kali ini ia akan sangat marah pada Alex, Raphael pergi entah kemana ia tidak pamitan karena ia tidak mau menambah beban pikiran Magnus dan Magnus teri...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Magnus maafkan aku"

Magnus terkejut mendengar suara Alex ia segera berbalik dan bangkit menghambur ke pelukan Alex dan Alex memeluk Magnus erat.

"Jangan.... jangan minta maaf, jangan di ulangi lagi"

Suara Magnus bergetar.

"Aku mengejar mahluk mahluk itu, jika kau tahu maka kau akan memaksa untuk ikut dan....."

"Aku takut sesuatu terjadi padamu atau kau.... kau menemukan yang lain"

"Magnus, aku mencintai mu dan tidak mau menyakiti perasaan mu lagi"

"Aku sudah berprasangka buruk"

Alex menangkup wajah Magnus ia mencium nya tidak ada gairah hanya menumpahkan perasaan nya pada Magnus.

"Sudah ya aku khawatir keadaan mu, dimana Raphael dan Simon"

Magnus bingung seingat nya terakhir Raphael ada.

"Lho memang nya Raphael tidak ada, kalau Simon ia pergi bersama Izzy karena ada yang mau mereka urus entah apa"

Tidak lama pintu terdengar di buka keduanya berjalan keluar ternyata itu adalah Raphael entah dari mana.

"Kau dari mana?"

"Tidak dari mana mana hanya butuh udara segar"

"Kau tidak bilang"

"Maaf"

Raphael berjalan kesal ia menatap Alex dingin dan Magnus melihatnya ia menoleh Alex yang di toleh hanya memggedikkan bahunya tidak paham arti tatapan dari Raphael.

"Sepertinya ia sedang kesal"

"Aku rasa ada salah paham di sini"

Magnus manggut manggut mendengar ucapan Raphael ia menghampiri Raphael di ruang kerjanya dan Alex membiarkan Magnus bicara berdua dengan Raphael.

Magnus manggut manggut mendengar ucapan Raphael ia menghampiri Raphael di ruang kerjanya dan Alex membiarkan Magnus bicara berdua dengan Raphael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa maksudmu Raphael?"

"Magnus kau itu punya perasaan atau tidak sih, heran aku kau sangat pemaaf dan bahkan kau bersikap seolah semua baik baik saja"

"Raphael, kau sedang emosi"

"Jujur saja mengingat apa yang kalian lalui aku tidak pernah setuju dan kau hampir kehilangan nyawamu hanya demi cinta seorang mortal, Magnus setidak nya carilah orang yang sama dengan mu dimana keluarga nya merestui kalian, dimana ia setia padamu dan dimana kau bahagia"

Magnus diam Alex yang mendengar semuanya diam ia tanpa sengaja mendengar karen ia sedang melintas, Magnus berbalik ia terkejut ada Alex di ambang pintu.

"Alex maafkan Raphael ia hanya sedang marah"

Magnus memegang tangan Alex dan ia membawa nya kekamar ia akan menenangkan Alex karena ia tidak mau ada pertengkaran antara Alex dan Raphael itu akan menjadi pertempuran yang tidak seimbang dan akan menimbulkan pertengkaran mengingat di apartemen ini Magnus punya beberapa tetangga.

Tbc

Flip Flop (MaLek) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang