Magnus terduduk bernafas lega Amy pergi juga tanpa tahu dengan keberadaan Alex namun Alex ingin mencabik cabik gadis itu namun mana mungkin ia melakukan juga sih karena Amy terkesan genit dan menggoda Alex.
"Alex, jika kau mau ke institut duluan saja aku akan menyusul"
"Memang nya kenapa, aku hari ini mau ke Idris sebentar"
"Idris.... kau harus hati hati oke?"
"Tenang aku kesana hanya untuk pertemuan Magnus, lagipula aku hanya sebentar"
"Syukurlah"
Alex terkekeh ia mencium pipi Magnus saat Magnum menyeruput teh nya.
"Aku pergi"
Magnus tersenyum mengangguk dan setelah Alex pergi Magnus ngibrit ke ruang kerja nya teh nya di tinggal begitu saja ia mulai sibuk dan ia tersenyum puas melihat ramuan nya, Magnus menelan ludah kasar ia mana mungkin membiarkan Alex menahan kesakitan Magnus menenggak habis.
"Yuck tidak enak"
Setelah nya Magnus bergegas bersiap untuk ke Institut ia harus membuat laporan hari ini.
"Jujur padaku, apa kau menjalin hubungan dengan Simon atau.... kalian hanya berteman saja, aku lihat Simon lebih dekat dengan Rafael dibanding kau"
"Kak, aku dan dia hanya teman walaupun jujur aku suka pada nya namun Simon menolak ku dan diam diam hanya aku yang tahu kalau mereka memiliki hubungan meskipun mereka terlihat tidak akur"
"Aku mengkhawatirkan mu, karena itu aku bertanya pada mu"
"Alex, kau disini"
Claire berlari ia tampak panik menghampiri Alex
"Claire tenang, ada apa kau mencari ku?"
"Magnus.... anu Magnus"
"Magnus kenapa?"
Alex merasa ada yang tidak beres ia berlari kembali ke institut dan saat di institut ibunya mengatakan Magnus meminta di bawa pulang saja saat mereka hendak membawa nya ke ruang kesehatan.
"Ia kesakitan dengan perut nya Alex, cepatlah pulang"
Alex mengangguk ia langsung pulang dan menemukan Magnus terbaring ia tidak menggunakan make up dan wajah nya terlihat pucat, kening nya di kecup oleh Alex ia tidak membangunkan Magnus yang rupanya terlelap Alex pikir Magnus hanya kelelahan.
"Tidurlah yang lelap, kau sudah lama tidak tidur Magnus"
Ujar Alex dalam hati ia lalu keluar dan pergi ke ruang kerja Magnus ada yabg harus ia ambil namun matanya menangkap botol kosong atas meja barulah ia ngeh sengat nya botol itu berisi cairan biru terakhir ia lihat.
Magnus mencium aroma makanan berasal dari luar kamar ia membuka matanya dan bangkit perut nya masih terasa sakit, Alex berdiri membelakangi nya Magnus langsung memeluk dari belakang.
"Kau sudah bangun"
"Ya, aroma nya enak Alex kau memask apa?"
"Kau akan menyukai nya dan aku menemukan resepnya dari internet, duduklah apa perut mu masih sakit?"
"Sedikit tapi aku akan baik baik saja kok, tumben kau memasak?"
Alex berbalik dan mendudukkan Magnus ia lalu menyajikan masakan yang sudah siap lalu duduk di hadapan Magnus, ia menyiapkan makanan di piring Magnus.
"Kau meminum ramuan nya dan itu penyebab kau sakit kan?"
"Maaf Alex, aku meminum nya saat kau pergi dan aku tidak sangka efek nya sesakit itu"
"Makanlah, kau harus makan sesuatu sebelum kembali istirahat dan besok sebaik nya kau di rumah saja"
"Aku sudah mendingan, aku besok ada yang di kerjakan laporan belum selesai"
"Kesehatan mu lebih penting"
Magnus manggut manggut saja mulut nya penuh dengan suapan Alex dan ia malas berdebat.
"Bagaimana keadaan Magnus, aku harap ia baik baik saja kak"
"Ia baik, hanya saja aku meminta nya untuk tidak datang ke institut hari ini karena ia msaih terlihat pucat"
"Apa kakak tidak membawanya ke dokter atau menelpon dokter untuk mwmastikan nya, Magnus aneh sekali menolak untuk ke ruang kesehatan ia malah marah meminta di antar pulang"
"Ia tidak mau terlhat lemah di hadapan semua orang, Magnus tidak suka di remehkan"
"Kak setidak nya kau tahu kenapa ia sakit pada perut nya"
"Ia salah makan kemarin dan aku sudah memperingatkan nya"
Alex terus menutupi rencana Magnus namun lengan nya di pegang gadis cantik itu ia di tarik ke gudang.
"Apa yang terjadi, aku tahu kakak sedang berbohong"
"Tidak ada"
"Kak"
Izzy menyilangkan tangan nya Alex menghembuskan nafas pelan ia berpkir lalu ingat adik nya selalu jujur akhirnya ia menceritakan semuanya dan Izzy terkejut ia menutup mulut nya bagi nya itu rencana yang gila dan tidak masuk akal itu akan membuat Magnus harus kuat menahan sakit.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Flip Flop (MaLek) End
Randomheran tidak juga ada tanda tanda kehamilan sampai mereka tukar posisi