⋇⋆✦⋆⋇
Jeno keluar dari lift dengan langkah tergesa-gesa. Matanya melihat ke arah nomor pintu di kiri-kanannya, dalam hati menyebut nomor pintu yang menjadi tujuannya saat ini. Tadi sore Jaemin menelpon untuk mengundangnya makan malam bersama. Namun karena dia sedang mengerjakan proyek kelompok, dia terlambat datang 30 menit dari waktu yang dijanjikan.
Ketika akhirnya menemukan nomor pintu yang cocok, Jeno menghela nafas lega. Dia langsung membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Jaem, sorry gue telat-" Namun saat Jeno melihat ke dalam ruangan, dia sontak menghentikan ucapannya. Jeno tertegun di ambang pintu, dengan tangan yang masih memegang kenop pintu.
"Akhirnya kau disini, Jeno!" sambut Mark dengan senyum merekah.
Apakah ini lelucon? Begitu arti tatapan yang Jeno tujukan pada Jaemin dan dibalas oleh Jaemin dengan mengedikkan bahu.
Jeno cemberut, jelas kesal karena Jaemin tidak memberitahu bahwa ternyata tidak hanya dia, Haechan, dan Jaemin, yang bergabung dalam acara makan malam bersama ini.
Lee Mark dan pastinya pria itu, Zhong Chenle, ada disini.
Dan tentu saja juga ada Huang Renjun sialan itu.
"Jeno, ngapain lo bengong aja disana. Masuk!" panggil Haechan dengan lambaian tangan.
Mata Jeno mengerling tidak suka. Di dalam kepalanya opsi untuk tetap tinggal atau malah berbalik pergi saling mendominasi. Jujur saja dia tidak suka terlibat dalam situasi seperti ini. Jeno tidak tahan dengan kecanggungan yang menguasainya saat berada di dekat Chenle.
Benar-benar menyebalkan, batin Jeno geram.
Akhirnya dengan hati yang enggan dan langkah yang sangat berat, Jeno memilih untuk masuk.
Sementara itu, Chenle yang duduk membelakangi Jeno bahkan tidak berbalik sama sekali. Dia hanya menikmati makanannya dalam diam seolah kedatangan Jeno bukan sesuatu yang bisa membuat dirinya mengalihkan atensinya sejenak. Jeno tanpa sadar mengernyit saat tanpa sengaja melirik punggung Chenle.
Jaemin tersenyum saat menarik kursi untuk Jeno duduki yang berada di antara Jaemin dan Haechan. Namun saat Jeno telah duduk dan menatap ke depan, dia menemukan bahwa yang berada tepat di hadapannya adalah Zhong Chenle.
Sialnya mata mereka berdua sekarang bertubrukan.
Chenle sedang menyesap wine. Cahaya lampu memantul pada frame kacamata berwarna perak yang masih bertengger indah di hidungnya. Di balik kaca mata itu ada mata gelap yang menatap Jeno dalam diam.
Jenis tatapan itu lagi. Tubuh Jeno menegang.
Chenle tersenyum dan mengangkat gelas wine nya sedikit, sebagai sebuah isyarat untuk menyambut kedatangan Jeno. Tetapi tidak ada kata yang diucapkan, sebab setelah itu Chenle lah yang memutuskan kontak mata itu terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEEKY BASTARD I CHENNO
Fanfiction❗cl!dom x jn!sub ⚠ bxb 🔞 °•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•° Mata Chenle menyipit. Tatapannya tajam dan lancang. Ia menatap Jeno secara terbuka tanpa menyembunyikan afeksinya. Ia bahkan secara terang-terangan memindai Jeno dari ujung kepala hingga ujung kaki...