32: everything seems wrong, what should I do? (new)

1.9K 294 8
                                    

If you read this story and like it, please leave a trace by giving vote and comment. I don't ask much right? Thanks babe

⋇⋆✦⋆⋇

"Wah cuacanya bagus bangeettt," ucap Ryujin dengan girang sambil melebarkan kedua tangannya, menikmati semilir angin pantai.

"Ombaknya bagus nih. Pas buat surfing," sela Haechan.

"Ide bagus!" Mata Mark berbinar saat mendengar itu. Dia menjilat bibirnya yang kering dan merangkul Chenle yang berdiri di sampingnya. "I've been waiting for this. You have to join with me, Chenle!"

Ekspresi Chenle menunjukkan bahwa dia tidak terlalu menyukai ajakan itu. Mark mengeratkan rangkulannya di leher Chenle, berancang-ancang untuk mencekiknya.

"Aku tidak akan melepaskanmu jika kau tidak setuju!" ancam Mark.

"Fine," balas Chenle diiringi helaan nafas.

"Nah gitu dong!" Kemudian Mark menarik Chenle menuju tempat penyewaan papan selancar diikuti oleh Haechan.

"Ada bar di ujung sana. Gimana kalau kita kesana?" tawar Renjun kepada Jaemin.

Jaemin mengangguk. Dia melirik Jeno. Dia berpikir jika dia mengajak Jeno pun, Jeno mungkin tidak akan setuju. Jadi dia tidak mengatakan apa-apa dan pergi.

Setelah hanya ada Ryujin dan Jeno yang masih di tempat, Ryujin bertanya kepada Jeno saat melihat pria itu tidak bergeming dari posisinya yang sedang menatap laut, "Jeno, lo ga gabung?"

Jeno menyipitkan matanya ketika sinar matahari mengenai wajahnya. Dia menoleh ke samping, tidak sengaja menatap punggung Chenle yang menjauh, sebelum memperhatikan wajah Ryujin.

"Ngga minat," jawabnya dengan nada datar.

Ryujin hanya mengangguk-angguk. Dia pun memegang pergelangan tangan Jeno. "Kalau begitu berjemur di bawah payung aja yuk!"

Jeno mengernyit. Sebelum dia bisa mengucapkan penolakan, dia telah ditarik oleh Ryujin.

Jeno baru saja menerima cola yang diberikan oleh Ryujin ketika Haechan datang dan menancapkan papan selancar ke pasir.

Haechan menepuk-nepuk tangannya untuk membuang debu yang tidak ada. Dia mengernyit saat melihat Jeno duduk di kursi sambil memainkan ponselnya. "Lah, masih santai disini aja lo. Beneran ngga mau gabung nih?!"

Namun respon yang Haechan dapati malah kesunyian Jeno.

Haechan menaikkan alisnya. Dia beralih menatap Ryujin yang direspon Ryujin dengan mengedikkan bahu.

"Terserah lo dah, Jeno." Kemudian Haechan pergi duluan.

"Dude, kau mencuri garis start!" teriak Mark pada Haechan sesampainya dia di tempat Ryujin dan Jeno berada.

Haechan yang sudah berjalan cukup jauh berbalik dan balas bersorak. "Kalau begitu cepat!"

Mark mengacungkan jempol. Dia pun mulai membuka kancing bajunya satu per satu. Saat sudah melepaskan bajunya, dia menemukan Chenle masih menatap laut dengan papan selancar di tangannya.

Dia menoleh ke samping untuk menatap Chenle. "Hei Chenle. Cepat buka bajumu!"

Jeno yang sedari tadi sibuk dengan dunianya sendiri mengangkat kepalanya ketika mendengar itu.

Chenle tidak menjawab, hanya mengangguk. Berbeda dengan Mark, Chenle hanya membuka dua kancing teratas sebelum menarik baju itu keluar dari kepalanya.

Ryujin yang sedang mengamati sedari tadi terkesiap. "Woahhh..."

CHEEKY BASTARD I CHENNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang