"Aku ingin bertanya Apartemenmu berada di lantai dan unit berapa?" pertanyaan itu membuat Mia terkejut. Untuk apa Jamie menanyakan detail tempat tinggalnya?
"Untuk apa kau menanyakan alamat lengkapku Jem? apakah kau ingin memberikanku hadiah?" canda Mia untuk sedikit menenangkan dirinya dan untuk mengurangi kecanggungan diantara mereka. dapat Mia dengar Jamie terkekeh dari seberang sana "yeaa..kau ada benarnya juga, aku ingin membawakanmu hadiah dan hadiahnya sudah cemberut dan merengek- akh! kenapa kau mencubitku??" Mia semakin terheran dengan jawaban Jamie, hadiah? cemberut dan merengek?
karena rasa penasaran yang tinggi dan juga Jamie yang terus memohon untuk diberikan alamat, akhirnya Mia memberitahu Jamie alamat lengkapnya. "baiklah baiklah berhenti memohon, aku berada di unit 127 di lantai 13. beri tahu aku kalau kau sudah berada di- astaga!" Mia terkejut mendengar suara bel rumahnya yang tiba-tiba berbunyi.
"nunaa kami didepan~"segera saja Mia mematikan sambungan teleponnya dan membuka pintu apart. dan benar saja, didepan pintu sudah terlihat Jamie dengan senyum sumringah serta Geno yang bersembunyi dibelakangnya. "astaga..ada apa kalian pagi-pagi kesini?" tanya Mia keheranan.
sebelum kedua pemuda itu menjawab, Mia mempersilahkan mereka untuk masuk terlebih dahulu. "ah sebentar, silahkan masuk..anggap saja rumah sendiri ya" sambut Mia dengan ceria, walaupun ia tidak dapat menutupi rasa penasarannya. Tentu saja, tidakkah kalian akan curiga dan keheranan jika kedua orang ini tiba-tiba datang kerumah kalian tanpa pemberitahuan apapun terlebih dahulu?
"jadi, ada apa kalian pagi-pagi kesini? apakah barangmu ada yang tertinggal disini, Geno?" Tanya Mia setelah menyediakan minuman serta camilan kecil untuk Geno dan Jamie. Geno spontan menggeleng, membuat Mia serta Jamie keheranan. Jamie mengira Geno meninggalkan salah satu barangnya sehingga ia ingin kembali ke apartemen Mia. "Loh? kukira barangmu ada yang tertinggal disini- ah, sepertinya aku tau tujuanmu kesini..astaga genoo ini masih pagi" ledek Jamie sembari menyenggol lengan sahabatnya itu. Ucapan Jamie membuat Mia semakin terheran. "hm? maksudmu? cepatlah kalian, jangan membuatku semakin penasaran" Ujar Mia, ia tidak tahan lagi. Kedatangan serta tingkah mereka berdua di apartemennya membuat Mia sangat penasaran akan hal yang mereka maksud.
akhirnya Geno menyerah, ia pun membuka suara "eumm nuna..ada yang ingin kutanyakan kepadamu" Ucapnya sembari mengubah posisinya. Ia menggeser Jamie yang tadinya duduk disebelah Mia. Kemudian, Geno mengeluarkan ponselnya dan...yap, foto itu. "ini, aku sedang bertaruh dengan Haechi..aku bilang kepadanya kalau ini adalah foto strap on tapi Haechi tidak mempercayainya karena ia bilang kau tidak mungkin memiliki benda seperti itu disini..." Tanya Geno yang spontan membuat Mia terkejut, bahkan Jamie terlihat syok bukan main. "Jadi, kami kesini ingin membuktikan apakah benda itu betulan strap on atau bukan" lanjutnya dengan semangat yang membuat Jamie kembali menjitaknya.
Kemudian Jamie menarik pelan lengan Geno agar ia sedikit mendekat "what a stupid reason" Geno hanya mengangkat bahu sembari tersenyum hingga kedua matanya menghilang, "kita belum sedekat itu dengan nuna, bodoh. Lihat, ia terlihat sangat terkejut karena pertanyaanmu barusan. bagaimana kalau-"
"well that's shocked me..baiklah Geno, bagaimana kalau kau mengeceknya sendiri? benda itu ada di kamar tamu yang kemarin kau tempati kan?" potong Mia, Geno spontan mengangguk mendengar pertanyaannya. Tanpa banyak bicara, Mia mengisyaratkan Geno dan Jamie agar mengikutinya lalu ia pun berjalan ke kamar yang kemarin Geno tempati, yaitu kamar tamu.
"silahkan masuk, dan Geno silahkan cek nakas disebelah kasur itu" Ucap Mia sembari menunjuk ke arah nakas kecil yang berada disebelah kasur. Setelah melihat Geno membuka nakasnya, Mia berjalan ke arah pintu "Ponselku berbunyi, sepertinya itu Manager. Kalian kutinggal sebentar ya" Lanjut Mia dengan tenang, Kemudian ia pun meninggalkan Geno dan Jamie yang masih sibuk dengan nakasnya.
Jamie membaringkan tubuhnya di kasur, "wow, reaksi nuna benar-benar diluar ekspetasiku. Ia benar-benar terlihat tenang dan tidak panik. Kupikir ia akan panik dan membantah-" Lagi-lagi ucapan Jamie dipotong, kali ini bukan oleh Mia melainkan oleh Geno yang menemukan sesuatu di nakas Mia. "Jaem...Haechi benar" Cicit Geno, kemudian ia mengeluarkan strap on beserta dildo yang berukuran sedang dari nakas Mia. Jamie menoleh, dan betapa terkejutnya ia melihat Geno menggenggam dildo itu "astaga.."
"Jadi, siapa yang benar?" Mia tiba-tiba berdiri di depan pintu dengan seringaian di wajahnya, membuat Jamie dan Geno terkejut bukan main. Jamie segera berdiri dan berjalan menuju pintu, kemudian ia keluar dari kamar meninggalkan Geno yang masih menggenggam dildo milik Mia. "entahlah, aku tidak ikut bertaruh. Geno jika kau sudah selesai aku ada di ruang tamu yaa~"
Mia hanya tertawa pelan melihat tingkah Jamie. ia pun mendudukan tubuhnya di tepi kasur, tidak jauh dari Geno. tangannya terulur untuk mengambil strap on miliknya, "give it to me" ucapnya dengan suara rendah, membuat nyali Geno ciut seketika.
"sepertinya kau sudah tau yang sebenarnya ya..ah, hanya karena kelalaian kecil aku menjadi repot begini" Mia menghela nafasnya, kemudian ia memperhatikan Geno yang terlihat ketakutan. "kau kenapa? tenang saja, aku tidak akan memakanmu..aku hanya seorang femdom, bukan kanibal" setelah mengucapkan itu, tawa Mia meledak.
sedangkan Geno, ia tidak bergeming. Geno hanya terdiam sedari tadi, seperti sedang memikirkan sesuatu "apapun yang ada di pikiranmu, itu benar. I'm actually a femdom, and also..a pervert, uh hum. aku penasaran, apa yang akan kau lakukan sekarang, Geno Lee? melaporkanku ke manager Oh? atau membocorkan hal ini ke member lain?" tanya Mia sebelum Geno sempat mengucapkan sepatah kata pun.
Geno spontan menggeleng. ia menunduk, memainkan jarinya sendiri "uh..nuna, itu berarti..kau sudah memiliki partner?" hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulut Geno. Mia menaikkan alisnya, ia pun kembali terkekeh. kemudian Mia menghampiri Geno dan mengangkat rahangnya, membuat Geno menatapnya. "kenapa? kau tertarik?" tanya Mia sembari mengelus rahang Geno. entah mengapa seluruh tubuh Geno terasa seperti kaku saat ini, ia pun hanya pasrah dan membiarkan Mia melakukan apapun kepadanya.
Mia tertawa melihat reaksi Geno. Menggemaskan, menurutnya. Ia pikir Geno akan menolak dan menepis tangannya dengan kasar seperti yang ia lakukan saat pertama kali. "astaga..aku hanya bercanda" Ucap Mia sembari mengusak rambut Geno dengan gemas. Kemudian ia mendudukan tubuhnya di tepi kasur, disebelah Geno lebih tepatnya,
"Soal partner, aku belum menemukan sub yang sesuai atau cocok denganku. dan juga..aku ingin bertanya, darimana kau tau semua ini? strap on, femdom dan semacamnya" Tanya Mia sembari menatap lekat mata Geno. Tangannya mengambil alih strap on yang sedang Geno genggam. "ah, itu...Haechi! iya, Haechi yang memberitahuku tentang semua itu. sebelumnya aku tidak tau sama sekali tentang hal-hal seperti ini.."
Geno ingin memberitahu yang sebenarnya kepada Mia, namun ia mengingat kata-kata Jamie. ia dan Mia belum sedekat itu, tidak mungkin Geno membocorkan rahasianya kepada Mia. Mia pun hanya mengangguk mendengar penjelasan Geno.
Setelah obrolan singkat itu, Mia dan Geno pun keluar menuju ruang tengah menemui Jamie yang sedang sibuk menggonta-ganti channel di televisi Mia sembari memakan makanan ringan yang sudah disiapkan Mia. Mia yang melihatnya hanya terkekeh pelan. benar-benar dianggap seperti rumahnya sendiri, pikirnya. "ah, sudah selesai?? baiklah, mari kita pulangg" seru Jamie dengan penuh semangat.
Akhirnya, Geno dan Jamie pun pamit pulang. sebelum pulang Geno sempat berbisik pelan kepada Mia "Kita harus membicarakan lagi tentang ini kapan-kapan" Mia yang mendengarnya pun tersenyum, "bagaimana besok malam? dirumahku atau di bar dekat sini?" gumam Mia sembari mengusap usap dagunya. Geno pun mengangguk dengan semangat mendengarnya. 'baiklah, hubungi aku nanti' isyarat Mia kepada Geno karena Jamie sudah merengek ingin pulang sedari tadi. "kami pulang nunaa, sampai bertemu lagi!" seru Jamie dengan suara yang sedikit keras"
Seperginya Geno dan Jamie, Mia kembali ke kamar tamu yang sebelumnya ditempati Geno. "entah kenapa aku memiliki perasaan kalau jawaban Geno tadi tidaklah benar..Dia tidak jujur.." Gumam Mia.
TBC
heyy, Kyle is here!
don't forget to vote kalo kalian suka, it really makes my day
anw, saya minta maaf karena jarang up ya. saya lagi gak ada ide & lagi lumayan sibuk juga.tysm <3
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌ommy - Jeno [slow update]
FanfictionLee Geno, seorang member dari Boy Group Korea bernama "Dream", secara diam-diam menjalin hubungan dengan stylish-nya, Kim Mia. Namun hubungan mereka berbeda dengan kebanyakan orang, mengapa? ⚠️ DISCLAIMER: harsh words, GxB, semi-bdsm, 21+