8

2.9K 131 3
                                    

"Hei, mau kemana? Tumben sekali kau berpakaian rapi seperti itu" Tanya Ren sembari menghampiri Geno yang sedang merapikan rambutnya. "Pergi dengan Jamie?" Lanjut Ren, dan Geno hanya menjawabnya dengan gelengan. "Tidak, aku ada janji dengan..temanku! ah iya, temanku. Astaga, sudah jam segini? Aku duluan ya Ren, jika manager atau member lain mencariku bilang saja aku sedang bersama temanku, see you later!" Ucap Geno sembari berlalu keluar dari dorm Dream. Ren yang melihat tingkah aneh Geno pun mengangkat bahunya. Tidak biasanya Geno seperti ini, batinnya. Kemudian Ren pergi ke kamar Jamie untuk menanyakan tentang perjanjian mereka untuk menonton bioskop bersama.

Didalam kamar, dapat Ren lihat Jamie sedang berbicara dengan seseorang diteleponnya. "ya ya, berikan saja obat itu ke minumannya. hanya setengah! harus kubilang berapa kali? Aku tidak ingin dia having sex dengan orang yang tidak ia kenal" Ren membulatkan matanya, langsung saja ia menepuk bahu Jamie. "Siapa yang kau maksud?"

Jamie yang menyadari Ren mendengarkan percakapannya pun terkrjut, segera saja ia mematikan sambungan teleponnya. "ASTAGA! a-ah, ayo kita pergi ~" Seru Jamie seraya meraih bucket hat kesayangannya, dan tentu saja tanpa menjawab pertanyaan Ren. "Jamie." Panggil Ren lagi, namun Jamie tidak menjawab panggilannya dan pergi keluar dari kamar meninggalkan Ren yang masih terlihat kebingungan, sebenarnya ada apa dengan kedua sahabatnya hari ini? Kenapa mereka bertingkah sangat aneh.

Geno berjalan masuk kedalam bar yang sebelumnya sudah diberitahu oleh Mia. Ia memperhatikan sekeliling, dimana nuna? batinnya. Setelah lama Geno mencari, akhirnya ia menemukan Mia yang sedang mengobrol dengan seorang bartender, keduanya terlihat akrab sekali.

"Nuna!" Sapa Geno yang membuat kedua wanita tersebut menoleh. Mia melambaikan tangannya, lalu menepuk kursi kosong yang berada disebelahnya. "Hei, come sit with me" Ucap Mia, membiarkan Geno duduk disebelahnya. "What do you want to drink, sir?" Tanya bartender itu. Dia memperlakukanku seperti pengunjung lain dan tidak berlebihan, I like it, Gumam Geno. Kemudian ia pun menatap Mia, sedangkan yang ditatap menautkan alisnya bingung, kemudian membulatkan bibir "a-ah, samakan saja dengan saya" Jawab Mia dengan senyum manisnya.

Wajah Geno berubah sumringah saat minumannya sampai, Mia yang melihatnya pun tidak bisa menahan senyumnya. "Ingat, kau mudah mabuk. Jangan pergi kemana-mana jika kepalamu sudah pusing" Jeno yang mendengar ocehan Mia hanya mempoutkan bibirnya, kemudian meneguk minumannya hingga hanya tersisa setengah, "Ya ya aku tau itu, kau tidak perlu terus memperingatiku".

^^^^^^

"eunghh nuna..t-touch me, please ~ " rengek Geno setelah Mia melepaskan tautan bibir mereka. Yap, mereka berdua sudah mabuk. Namun Mia masih bisa berfikir jernih dan mengendalikan dirinya, sedangkan Geno? tentu saja sebaliknya. Kedua pipi serta hidungnya memerah, tatapannya sayu, dan tubuhnya terasa panas dan lemas. Seharusnya reaksi ini tidak terjadi hanya karena sebuah minuman beralkohol. "sepertinya ada seseorang yang sengaja memberikan obat perangsang kedalam minumannya" Gumam Mia sembari membaringkan Geno di kasurnya.

Setelah membenarkan posisi tidur Geno, Mia hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Namun Geno menahannya, kemudian memberikan Mia tatapan sayu yang membuatnya menggigit bibir, berusaha menahan dirinya agar tidak memakan pria yang lebih muda itu. "hngh? mau kemana? uhh panas.." Tangan Geno mulai meraba-raba kancing kemeja yang ia pakai, kemudian melepasnya satu persatu. Setelah seluruh kancing kemejanya terbuka, Geno dengan sengaja menyingkap kemejanya hingga dada bidangnya terekspos sempurna. "panas nunaa :(" Geno kembali merengek, tapi kali ini tangannya tidak tinggal diam. Geno menarik satu tangan Mia dan mengarahkannya ke dadanya. "fuck.."cicit Mia. Jika seperti ini kejadiannya, ia tidak mampu menahan dirinya lebih lama lagi.

"you're the one that asking for it, Geno" Mia menjauhkan tangan Geno dari lehernya. Tangannya kembali mengelus dada bidang Geno. Kemudian ia menyeringai, tatapannya terfokus pada nipple Geno yang mencuat seakan meminta untuk dimainkan. Tanpa pikir panjang, Mia menekan dan mencubit nipple Geno dengan gemas, membuat empunya mendesis dan melenguh. Geno baru kali ini merasakan sensasi yang sangat aneh, ngilu, sedikit perih, serta nikmat, semuanya menjadi satu. "mmnghh..geli n-nunahh" Mia yang mendengar lenguhan submisifnya itu semakin gencar menyentuh area dada Geno. ia mencubit, menarik, memilin nipple Geno secara bergantian.

Geno menggeleng cepat merasakan tubuhnya semakin panas dan sensitif. dapat ia rasakan, bagian selatannya sudah menggembung dibawah sana. Serta lubangnya mulai berkedut karena ulah Mia. Tangannya meraba-raba serta meremas bulge nya sendiri, Mia yang menyadari itu pun menyeringai. Kemudian ia menyatukan kedua tangan Geno dan menahannya, "did I allow you to touch yourself, kitty?" Bisik Mia dengan suara rendahnya yang membuat wajah Geno semakin memerah. Melihat Geno yang hanya diam menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun membuat Mia semakin gemas, tangannya bergerak meremas kuat bulge geno."Jawab." Satu lenguhan kembali lolos dari bibir ranumnya, membuat libido Mia semakin memuncak. "anghh, n-nou.."

Mia pun melepaskan ripped jeans serta dalaman yang Geno pakai dengan tergesa."Oh wow.." Ukuran penis Geno membuat Mia mengerjapkan matanya, bisa dibilang penis Geno berukuran sedikit lebih besar daripada pria seumurnya. Mia pun terkekeh pelan, tangannya dengan lihai memainkan penis Geno yang besar itu. "can I suck it?"

Geno mengerjapkan matanya, ia menggeleng cepat "no no no no- akhh!" tangannya spontan meremas rambut Mia saat ia memasukkan penisnya kedalam mulut. lidahnya mengulum, menjilat dan memainkan dickhead Geno dengan sensual, sedangkan empunya hanya bisa mendesah nikmat sambil sesekali meringis setiap kali Mia menggesekkan giginya ke benda panjang dan berurat itu.

Geno menggeram pelan, sangat seksi, batin Mia. "nuna--ahh, jangan sampai kena gigi----anggghh". Mia menikmati pemandangan sensual nan erotis dari bawah sini. rasanya? luar biasa.

"nuna--faster---ughhh" racau Geno.

Mia seakan menulikan pendengarannya. dia tetap mengulum penis Geno dengan tempo pelan.

"anghh--nuna"

Mia mendongak, lidahnya tetap membelai ujung penis itu. tak lupa tangannya juga ikut bermain di testis pemuda itu.

satu tangan Mia naik ke dada bidang Geno. kembali menggerayangi area dada bidang tersebut. Tangannya kembali mencubit serta memilin nipple Geno dengan gemas dan penuh nafsu, "u like it, kitty?" tanyanya sembari menarik kuat nipple Geno.

"eungh yeahh ~". Wajah Geno semakin memerah, pandangannya kabur. ia tidak bisa berpikir jernih, permainan Mia benar-benar membuatnya gila. Tanpa sadar ia mencicit sembari menatap Mia dengan tatapan sayunya, "m-mau dimasukin.." Cicitan Geno membuat Mia menaikkan alisnya, ia dengan spontan mengeluarkan penis Geno dari mulutnya. "hm? what did u say?"

Geno mendengus mendengar pertanyaan Mia, tangannya mengambil tangan Mia dan meletakkan tangan Mia di holenya. "Sini.. masukinh ~"

TBC

heyy, Kyle is here! sudah mulai panas nih kayaknya ya..haruskah saya update chapter selanjutnya sekarang?
anw, don't forget to vote kalo kalian suka, it really makes my day ~

tysm <3

𝐌ommy - Jeno [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang